Translate

Waktulah Yang Akan Menentukan Kesetiaan Kita

Waktulah yang akan menentukan kesetiaan kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab 2 Raja-Raja 2:1-15. Dalam 2 Raja-Raja 2:6, penulis kitab Raja-Raja dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan waktulah yang akan menentukan kesetiaan kita, menulis demikian: “Berkatalah Elia kepadanya: “Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan”. Jawabnya: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau”. Lalu berjalanlah keduanya”.

Waktu berbicara tentang kesempatan dan proses. Dalam frame kesempatan dan proses tersebut ada unsur yang melekat pada diri kita yaitu kesetiaan. Kita dituntut dalam ruang kesempatan dan proses untuk hidup dalam kesetiaan secara total kepada Tuhan dan pasangan kita.

Orang yang setia tidak sama dengan orang yang baik dan hebat. Orang yang baik dan hebat mudah ditemui. Namun orang yang setia, terutama di kala susah, sangatlah jarang keberadaannya. Ibarat pohon yang butuh waktu yang lama untuk berbuah, demikian juga kesetiaan hanya akan teruji oleh waktu. Apa yang tampak baik hari ini, belum tentu tetap baik di kemudian hari. Sebaliknya apa yang tampaknya kurang baik hari ini, bisa menjadi emas yang mulia di kemudian hari.

Itulah yang terjadi atas hidup Elisa. Pada saat Tuhan hendak mengangkat Elia ke sorga, Dia bisa saja memilih salah satu dari lima puluh nabi yang mengikuti Elia dan Elisa dari jauh, atau dari rombongan nabi yang mereka temui di Yerikho atau di Betel, atau nabi yang jauh lebih pengalaman dan hebat di seantero Israel.


Namun, Tuhan mempercayakan Elisa untuk melanjutkan tugas Elia. Bahkan ia memperoleh pengurapan dobel porsi untuk melakukan perkara-perkara yang lebih dahsyat dari yang pernah Elia lakukan. Padahal, pada saat Elia menemukan Elisa, ia bukanlah seseorang yang hebat atau terkenal, apalagi seorang nabi. Ia hanya seorang petani yang sedang membajak dengan dua belas ekor lembunya.

Namun, Elisa fokus pada panggilannya. Tidak sekali pun ia meninggalkan sisi Elia, atau melepaskan perhatiannya dari Elia selama pelayanannya. Inilah hamba yang kesetiaannya telah teruji oleh waktu. Yang berhasil muncul sebagai emas.

Hati yang setia dan melekat erat dengan Roh Kudus, itulah yang paling diinginkan Tuhan dari anak-anak-Nya. Tidak peduli sebaik dan sehebat apa pun kita, jika tidak memiliki buah kesetiaan, maka kita tidak akan bisa berjalan bersama-Nya sampai tujuan akhir.

Begitu pula saat kita memilih sahabat, pasangan hidup, anggota tim dalam pekerjaan maupun pelayanan, utamakanlah orang-orang yang kesetiaannya teruji oleh waktu. Sehingga kita maksimal dan berhasil membawa revival terdahsyat atas keluarga, gereja, bangsa Indonesia, dan sampai ujung bumi.

RENUNGAN

Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Kesetiaan TIDAK SAMA dengan KEBAIKAN maupun KEHEBATAN, karena itu UTAMAKANLAH orang yang KESETIAANNYA TERUJI OLEH WAKTU

APLIKASI
1. Manakah tipe orang yang biasanya Anda pilih atau utamakan untuk menjadi partner atau rekan kerja, yang baik, hebat, atau setia? Mengapa?

2. Apa kelebihan orang yang setia dibandingkan dengan orang yang baik dan hebat? 
3. Bagaimana Anda dapat menjadi seseorang yang kesetiaannya teruji oleh waktu?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih untuk firman-Mu. Betapa dahsyat dampak yang dihasilkan dari buah kesetiaan yang telah Kau ajarkan. Buka mata dan hati kami untuk dapat memilih dan mengutamakan orang yang setia, yang teruji oleh waktu, sehingga kami dapat bekerja dengan maksimal untuk membawa revival bagi banyak jiwa di muka bumi ini. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Post a Comment for "Waktulah Yang Akan Menentukan Kesetiaan Kita"