Translate

Menabur Dalam Kemurahan Hati

Menabur dalam kemurahan hati ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat di kota Korintus, yaitu 2 Korintus 9:6-15. Dalam 2 Korintus 9:6, rasul Paulus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan menabur dalam kemurahan hati, menulis demikian: “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”.

Dalam suratnya kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Galatia, rasul Paulus menulis: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” – Galatia 6:7. Bila kita menabur dalam kemurahan hati, maka pasti kita juga akan menuai kemurahan hati.

Dinda adalah pegawai lapangan yang menerima upah pada awal bulan. Namun bulan ini gajinya terlambat dan ia berangkat kerja dengan uang pas-pasan. Di tengah perjalanan, ia dihampiri seorang nenek yang menggendong bakul makanan. Sebenarnya ia ingin berhemat, tetapi karena melihat nenek tersebut berjalan dengan tongkat, hatinya iba.

Ia pun membeli dan memberi uang lebih. Dua hari kemudian, Dinda menerima gaji secara tunai. Sewaktu pulang kerja, tasnya dijambret orang. Ia langsung stres memikirkan biaya hidup bulanan dan juga berbagai tagihan yang harus dibayarnya. Namun, tiba-tiba beberapa anak jalanan mengejar pejambret itu dan berhasil mengambil kembali tas Dinda. Rupanya anak-anak itu sering diberi makan si nenek penjual makanan dan mereka melihat perbuatan Dinda kepada nenek itu kemarin.


Baca juga:
Memberi mudah dilakukan saat kita memiliki uang atau harta berlimpah, tetapi sulit dilakukan sewaktu kita sendiri pun kekurangan. Namun, hendaknya kita bisa seperti Dinda yang memilih untuk mengambil tindakan bermurah hati saat ia sendiri kekurangan. Sebab kemurahan yang kita lakukan itu seperti layaknya taburan, yang tanpa terduga akan kita tuai suatu saat nanti.

Itu sebabnya, jangan menunda-nunda kemurahan. Jangan hanya bermurah hati ketika kita memiliki uang banyak dan jangan hanya bermurah hati terhadap keluarga atau orang-orang yang dekat dengan kita. Kita harus bermurah hati kepada semua orang, terutama orang-orang yang membutuhkan, yatim piatu, jompo, atau orang yang terlupakan.

Selama Tuhan masih memberikan kesempatan untuk menabur kemurahan, lakukanlah. Bantulah orang yang membutuhkan pertolongan. Mulailah melangkah menjadi berkat, mendoakan, dan memberkati orang lain sekarang. Inilah ciri orang yang berlimpah dengan kemurahan hati. Yang seperti ini akan selalu menikmati kemurahan hati Tuhan yang luar biasa.

Segeralah menabur kemurahan hati, agar kita pun dapat menuai kemurahan Allah. Bukan hanya tuaian untuk diri kita sendiri, melalui kemurahan hati kita, suatu saat kita pun akan dapat menuai jiwa-jiwa bagi Tuhan. Demikianlah kita memperoleh bagian dalam revival yang Tuhan sedang kerjakan.

RENUNGAN

Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, JANGAN MENUNDA-NUNDA kemurahan hati; kalau kita TIDAK PERNAH MENABUR, maka kita juga TIDAK AKAN PERNAH MENUAI

APLIKASI
1. Sudahkah Anda menunjukkan kemurahan hati Anda pada semua orang? Hal-hal apa yang membuat Anda menunda bermurah hati?

2. Mengapa Anda tidak seharusnya menunda-nunda kemurahan hati Anda?
3. Apa bentuk kemurahan hati yang sudah Anda lakukan untuk orang lain atau gereja Anda?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, ajar kami selalu murah hati kepada semua orang dan tidak menunda-nunda dalam bermurah hati. Ajar kami selalu menabur kemurahan hati di mana pun kami berada. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Post a Comment for "Menabur Dalam Kemurahan Hati"