Ibadah Dalam Perspektif Mazmur 100:1-5 Part 1
Ibadah dalam perspektif Mazmur 100:1-5 ~ "Ibadah bukanlah hal yang baru atau
muncul pada zaman Perjanjian Baru saja, tetapi sudah ada sejak Perjanjian Lama,
khusus dalan nats ini merupakan seruan beribadah dengan bersorak-sorak. Seruan
ini ditujukan kepada umat pilihan-Nya,
bangsa Israel. Pembahasan dalam artikel ini menjelaskan mengenai ibadah terkait
alasan dan sikap hati orang percaya.
Mazmur 100:1-5 ini, sebagaimana dijelaskan pada
ayat 1, merupakan Mazmur untuk korban syukur. Mazmur ini digunakan oleh orang
Yahudi dalam ibadah Pengucapan Syukur. Matthew Henry mengatakan, bahwa "Orang-orang
Yahudi berkata bahwa mazmur ini ditulis untuk dinyanyikan dalam
persembahan-persembahan korban syukur mereka."
Dalam tradisi Yahudi, sebagaimana dijelaskan
dalam id.wikipedia.org, nats ini menjadi bagian doa harian, dibaca sebagai
bagian nyanyian syukur dalam ibadah pagi Pesukei Dezimra, hari-hari raya Yom
Tov, dan hari-hari sebelum Yom Kippur dan Paskah Yahudi, kecuali pada hari
Sabat.
Mazmur ini merupakan Persembahan Syukur (Thanksgiving
offering), ucapan terima kasih kepada Allah yang menyelamatkan dari marabahaya
setiap hari, sekalipun uma-tNya sering tidak menyadarinya.
Nats ini juga disebut sebagai "undangan
yang tegas untuk menyembah Tuhan." Adapun waktu penulisan nats ini
tidaklah diketahui, namun ada yang mengatakan setelah masa pembuangan Bangsa
Israel di Babel.
Pada ayat 1, selain disebut Mazmur untuk korban
syukur, penulis mazmur ini, mengajak pembaca atau umat Israel untuk
bersorak-sorak bagi Tuhan. bahkan ajakan ini juga ditujukkan kepada seluruh
bumi, "... hai seluruh bumi!"
Mathew Henry mengatakan "Permulaan Mazmur
ini yang berupa panggilan kepada seluruh bumi untuk memuji Allah dengan jelas
memperluas penggunaannya kepada jemaat Injil." Jadi, jelas Mazmur ini
mendorong atau mengajak semua manusia di bumi, bahkan di zaman sesudahnya untuk
memuji Tuhan atau bersorak-sorak.
Ayat pertama ini sebagai pendahuluan dalam
mengajak umat bahkan seluruh bumi untuk mengekspresikan semangat memuji Tuhan
atau bersorak-sorak melalui ajakan beribadah dan alasan beribadah serta ajakan
bersyukur dan alasan bersyukur, yang akan dijelaskan dalam beberapa bagian di
bawah ini.
1. Beribadahlah
kepada Tuhan (Ay. 2)
Perintah yang disampaikan dalam nats ini ialah
beribadahlah kepada Tuhan. Kata beribadahlah dalam bahasa Ibrani, yakni dari
kata abad (KJV menerjemahkan dengan kata Serve, sedangkan NIV menerjemahkan worship
dapat juga diterjemahkan melayani atau layanilah.
Pertumbuhan rohani seseorang tentu terbentuk
melalui ibadah. Maka ibadah merupakan hal terpenting bagi umat Tuhan. Selain
itu, pelayanan pertama dan terutama yang harus diberikan umat-Nya kepada Tuhan
adalah melalui beribadah kepada-Nya.
Namun ibadah yang dimaksud oleh penulis Mazmur
dalam nats ini ialah bukanlah beribadah sekedar beribadah, bukan beribadah
sebagai rutinitas saja, atau bukan beribadah karena keharusan, melainkan
beribadah yang diekspresikan dengan sukacita dan sorak sorai.
a. Beribadahlah
kepada Tuhan dengan Sukacita
Kata sukacita dalam bahasa Ibrani simchac,
artinya sukacita atau kegembiraan. KJV menerjemahkan kata ini dengan kata gladness,
sedangkan BIS menerjemahkan gembira.
Ekspresi sukacita beribadah kepada Tuhan yang
telah melepaskan umat-Nya dari kesesakan, penindasan, atau belenggu dosa,
seharusnya diperlihatkan dalam beribadah kepada Tuhan. Jelaslah di sini,
pemazmur mengajak umat Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan dengan sukacita atau
gembira sebab Tuhan itu baik, sebagaimana disebut dalam ayat kelima.
b. Datanglah ke
Hadapan-Nya dengan Sorak-Sorak
Kata "Datanglah ke hadapan-Nya" setara
dengan kalimat sebelumnya, "beribadahlah kepada Tuhan". Di sini
Pemazmur juga mengajak seluruh bumi untuk beribadah atau datang kepada Tuhan
dengan sorak sorai.
Kata sorak-sorai dalam bahasa Ibrani, yaitu renanah
artinya ringing cry atau shout (for joy). KJV menerjemahkan singing dan BIS
menerjemahkan "lagu-lagu riang". Sedangkan kata sorak-sorai menurut
KBBI ialah suara teriak dan pekik beramai-ramai (tanda gembira, menghina, dsb).
Jadi, ekspresi sorai-sorai dalam beribadah kepada Tuhan dapat diartikan
bernyanyi dengan riang atau dengan penuh kegirangan.
Post a Comment for "Ibadah Dalam Perspektif Mazmur 100:1-5 Part 1"