Melayani Sama Seperti Yesus

Melayani sama seperti Yesus ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Filipi, yaitu dalam Filipi 2:5-8. Dalam konteks melayani, Yesus pernah berkata: “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” – Markus 10:45. Berdasarkan firman Tuhan tersebut, maka kita bisa menemukan beberapa hal penting, yaitu:

Satu, misi kedatangan Yesus yang pertama ke dunia ialah untuk melayani. Pada umumnya orang secara natural ingin dilayani. Apalagi bila yang bersangkutan memiliki posisi penting dalam percaturan sosial. Kecenderungannya ialah selalu ingin dilayani, ingin dipuaskan kebutuhannya. Namun Yesus yang adalah Raja segala raja dan Tuan atas segala tuan memiliki perspektif yang berbeda tentang statusnya itu. Yesus memperlihat dan melawan arus yang berlaku secara umum. Dia memiliki misi hidup yang utama yaitu melayani bukan untuk dilayani serta menggunakan atau memanfaatkan posisinya supaya semua orang melayani Dia. Tetapi Yesus terlebih dahulu menjadi contoh untuk melayani. Implikasinya Yesus peroleh bahwa sekarang Dia dilayani oleh para pengikut-Nya.

Dua, tujuan kedatangan Yesus yang pertama ke dunia ialah untuk menebus manusia dari dosa. Manusia sudah berdosa dan telah kehilangan yang terbaik dari Allah. Itu sebabnya Yesus datang dengan tujuan utopi yaitu mengembalikan manusia kepada gambar Allah sebelumnya. Untuk mengembalikan manusia kepada gambaran Allah sebelumnya tidaklah mudah. Ada harga yang harus dibayar yaitu nyawa-Nya sendiri guna menebus dan menyelamatkan manusia dari hukuman atas dosanya.

Rasul Paulus memotivasi kita untuk memiliki pikiran dan perasaan Kristus ketika melakukan pelayanan. Rasul Paulus menegaskan: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” – Filipi 2:5. Dari firman Tuhan tersebut, rasul Paulus menghendaki agar kita dalam totalitas hidup kita harus: Satu, melayani secara total sama seperti Yesus telah melayani secara total. Kita tidak boleh main-main dalam melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya. Kita tidak boleh melakukan pelayanan dengan setengah hati. Tetapi kita harus melayani dengan sepenuh hati. Dua, sebagai komunitas tubuh Kristus, kita harus mengedepankan kepentingan orang banyak secara khusus jiwa-jiwa yang masih berada di dalam kegelapan dosa. Mereka itulah yang seharusnya menjadi fokus perhatian kita yang terutama. Itulah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Itu sebabnya, kita dimotivasi supaya memiliki pikiran dan perasaan seperti yang ada pada Kristus.

Kalimat tanya: “Bagaimana model melayani sama seperti Yesus?”

Kalimat peralihan: Berdasarkan firman Tuhan dalam Filipi 2:5-8, maka ada beberapa model melayani yang bisa kita aplikasikan dalam pelayanan kita, yaitu:

1. Melayani dalam penghampaan diri

Rasul Paulus menulis: “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” – Filipi 2:6-7.

2. Melayani dalam pengabdian diri

Rasul Paulus menulis: “melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” – Filipi 2:7.

3. Melayani dalam pengorbanan diri

Rasul Paulus menulis: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” – Filipi 2:8.

Dahulu kita adalah hamba dosa yang melayani untuk kepentingan dosa. Tapi sekarang, kita adalah hamba kebenaran dan karena kita adalah hamba kebenaran, maka kita adalah hamba Tuhan. Dan karena kita adalah hamba Tuhan, maka kita harus melayani sama seperti Yesus Kristus telah melayani. Melayani sama seperti Yesus Kristus berarti: Satu, melayani dalam penghampaan diri. Dua, melayani dalam pengabdian diri. Tiga, melayani dalam pengorbanan diri. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita untuk mengaplikasikannya dalam hidup kita. Amin  

Share :