Translate

Kepentingan Keluarga Prioritas Utama Kita

Kepentingan keluarga prioritas utama kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada orang Kristen yang ada di kota Filipi. Tulisan rasul Paulus terkait dengan tema dimaksud diambil dalam Filipi 2:1-11. Dalam salah satu ayatnya, rasul Paulus menulis demikian: “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” – Filipi 2:4.

Fakta membuktikan bahwa pada dekade terakhir seperti sekarang ini kehidupan keluarga benar-benar berada pada kondisi problematika yang sangat kompleks. Banyak suami istri yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, sehingga komunikasi dan interaksi antar anggota keluarga secara face to face hampir tidak ada.

Suami berangkat pagi-pagi untuk bekerja dan pulang sudah larut malam, bahkan jika tugas dalam pekerjaan sangat menumpuk terkadang suami pulang sudah pagi hari. Istri juga begitu, urusan pekerjaan yang menuntut perhatian penuh, akhirnya juga membiarkan rumah tangganya diurus oleh pembantu.

Biasanya yang menjadi korban ialah anak-anak. Alasan utama suami-istri ketika ditanya terkait dengan urusan rumah tangganya khususnya anak-anak mereka, biasanya suami-istri selalu menjawab semua yang kami lakukan adalah untuk kepentingan anak-anak juga.


Benarkah suami-istri bekerja untuk kepentingan anak? Benarkah suami-istri bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga? Ada benarnya juga bahwa suami- istri bekerja ialah untuk kepentingan anak-anaknya dan juga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya.

Tetapi akan menjadi tidak wajar ketika suami-istri bekerja dan super sibuk dengan tugas pekerjaan di kantor, sehingga kehilangan waktu untuk berinteraksi dan berkomunikasi face to face dengan keluarga. Suami-istri tidak bisa mengatakan bahwa semua yang dilakukannya ialah untuk kepentingan anak-anak dan ekonomi keluarga.

Masalahnya ialah bagaimana suami-istri mempriotaskan pekerjaan atau prioritaskan kepentingan keluarganya? Ketika suami-istri mengutamakan pekerjaan, maka cepat atau lambat, mereka menuai kehancuran dalam rumah tangga. Sudah banyak kasus yang terjadi karena suami-istri sibuk dengan pekerjaan mereka, anak-anak terjerumus dalam dunia hitam, seperti menjadi pemakai narkoba, seks bebas, hamil di luar nikah dan masih banyak kasus lainnya.

Seorang hamba Tuhan diminta melayani di sebuah pusat rehabilitasi narkoba. Betapa terkejutnya ia saat melihat salah seorang pasien pusat rehabilitasi tersebut adalah putri semata wayang dari hamba Tuhan yang cukup terkenal. Selesai melayani, ia meminta waktu khusus bertemu dengan anak perempuan tersebut.

Dari cerita anak perempuan itu, hamba Tuhan ini mengerti, salah satu penyebab anak ini jatuh dalam penyalahgunaan obat terlarang adalah karena kurangnya perhatian dari orangtuanya. Ayahnya yang sering ke luar kota untuk melayani hampir tidak pernah menanyakan perkembangan anaknya di sekolah.

Bahkan, saat anaknya berprestasi, ayahnya tidak pernah memberikan ucapan selamat. Ia juga sering mendengar orangtuanya bertengkar, karena ibunya menuding ayahnya tidak peduli terhadap keluarga dan hanya peduli pada nama baiknya sebagai pendeta besar. Setali tiga uang dengan ayahnya, ibunya pun sangat sibuk dengan pekerjaan yang membuat waktunya lebih banyak di kantor daripada di rumah.

Anak yang tidak diperhatikan dan memiliki kesempatan pergi keluar rumah ini, akhirnya jatuh dalam pergaulan yang salah dan menggunakan narkoba karena terpengaruh dengan teman-temannya.

Renungkan kembali sikap kita selama ini terhadap keluarga kita. Apakah kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita, sehingga lupa menanyakan kesehatan pasangan kita? Apakah selama ini kita terlalu sibuk dengan pelayanan kita, sehingga tidak sempat menanyakan perkembangan anak kita di sekolah? Apakah selama ini kita terlalu sibuk dengan usaha kita, sehingga masa bodoh dengan keadaan orangtua kita?

Bila tanda-tanda tidak peduli terhadap kepentingan keluarga mulai muncul, segera minta ampun kepada Tuhan dan mulailah memberi perhatian terhadap kepentingan keluarga kita. Saat kita memperhatikan kepentingan pasangan, anak, orangtua, mertua atau menantu kita, ketika itulah kasih kembali berkobar dalam keluarga kita. Kondisi keluarga kita akan Tuhan pulihkan sehingga terasa semakin indah dan menyenangkan.

RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, jika kita SALING MEMPERHATIKAN dan TIDAK MEMIKIRKAN KEPENTINGAN SENDIRI, maka kita tengah MENGOBARKAN KASIH DALAM KELUARGA

APLIKASI
1. Menurut Anda, mengapa saling memperhatikan kepentingan sesama anggota keluarga bisa mengobarkan kasih dalam keluarga?
2. Apa saja kepentingan keluarga Anda yang selama ini terabaikan?
3. Apa yang Anda lakukan untuk kembali memberikan perhatian terhadap kepentingan keluarga Anda?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa Maha Kasih, mampukan kami untuk selalu memperhatikan kepentingan anggota keluarga kami, sehingga kasih semakin berkobar dalam keluarga kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Post a Comment for "Kepentingan Keluarga Prioritas Utama Kita"