Domba Kuat Karena Gembalanya Kuat
Domba
kuat karena gembala kuat ~ Domba memang merupakan hewan ternak
yang sangat lemah dan rentan. Kemampuan bertahannya terbilang buruk dalam
menghadapi predator. Larinya tidak secepat hewan-hewan lemah lainnya seperti
kelinci atau rusa, ia tidak punya sistem pertahanan yang baik dan tidak pula
punya senjata atau kekuatan yang cukup untuk melawan. Seringkali pula domba
tidak sadar bahwa mereka masuk dalam bahaya dan gampang tersesat, karena itulah
diperlukan gembala untuk menjaga mereka. Tidak itu saja, perubahan iklim pun
ternyata mampu membuat domba-domba ini mengalami masalah.
Bukan
sembarangan apabila Alkitab menggambarkan ikatan hubungan antara manusia dengan
Tuhan dalam bentuk hubungan antara domba dan Gembalanya. Domba dipakai untuk
menunjukkan siapa dan seperti apa kita ini sebenarnya. Domba menggambarkan
sosok yang lemah, bodoh, mudah tersesat, selalu dalam bahaya dan tidak berdaya.
Maka seperti yang saya
katakan tadi, domba selalu membutuhkan gembala untuk menuntunnya. Seperti
domba, kita manusia pun sesungguhnya lemah dan tidak berdaya, rentan menghadapi
masalah, mudah terpengaruh, sering tidak sadar akan bahaya dosa, begitu
mudahnya tersesat dan tidak berdaya dalam menghadapi bahaya. Artinya, kita akan
binasa dengan mudah jika kita tidak memiliki gembala yang cakap dan baik untuk
menuntun kita.
Puji Tuhan, ketika kita lemah
dan tidak berdaya bagai domba, ternyataYesus menempatkan dirinya sebagai
Gembala yang baik. Sadar atau tidak, kita manusia memang lemah. Dalam Alkitab
dikatakan: “..sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” – Yohanes 15:5.
Agar selamat kita butuh figur Gembala yang dapat menuntun kita, menjadi tempat berpegang dan berlindung kita dalam menghadapi begitu banyak bahaya di dunia ini. Tuhan Yesus yang menyatakan: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” – Yohanes 10:11.
Ini sebuah anugerah Tuhan
yang luar biasa, bukti betapa Tuhan begitu mengasihi kita dan menyadari betul
bahwa kita ini tidak akan bisa berbuat apa-apa jika dibiarkan sendirian
menghadapi segalanya. Sebagai manusia kita kerap kali berbuat salah, berulang
kali melanggar perintah-Nya, sehingga seharusnya kita tidaklah layak menerima
pemberian sebesar ini, tapi itulah anugerah, dan begitulah Tuhan mengasihi
kita.
Tuhan Yesus rela datang dan
mati untuk menyelamatkan kita. Roh Kudus hadir dalam setiap kita yang percaya
untuk terus menuntun kita melewati berbagai rintangan dalam kehidupan. Semua
ini adalah kasih karunia Tuhan. Ini tentu berbeda dengan sifat manusia yang
biasanya pamrih ketika memberikan sesuatu.
Karena itu Yesus mengatakan:
“Sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik
domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan
domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan
domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan
domba-domba itu” – Yohanes 10:11-13.
Sangatlah berbeda dengan
Yesus sendiri. “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan
domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa,
dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku” – Yohanes 10:14-15. Dalam
Yesus kita menemukan sosok Gembala yang baik, yang akan senantiasa menuntun
kita supaya tidak tersesat dan binasa.
Mazmur Daud menggambarkan hal itu dengan sangat indah. “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku” – Mazmur 23:1. Memiliki Tuhan sebagai Gembala, kita yang lemah bak domba-domba ini tidak perlu takut dalam melangkah. “Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya” – Mazmur 23:2-3. Bahkan dalam kekelaman sekalipun kita tidak perlu takut, karena Tuhan akan selalu ada beserta kita – Mazmur 23:4.
Jika ada satu domba yang keluar dari jalur sekalipun, Sang Gembala yang baik akan segera mencarinya. Demikian gambaran yang diberikan Tuhan Yesus dalam Injil Lukas 15:4-7. Inilah gambaran dari Gembala yang baik, yang peduli terhadap domba-domba-Nya satu per satu. Semua domba berharga di mata-Nya, tidak ada satu domba pun yang dianggap lebih rendah di banding domba lainnya.
Tuhan Yesus adalah Gembala
pemilik, bukan gembala upahan. Dia berkuasa penuh atas hidup kita dan sanggup
menjaga kita semua, karena Dia sendirilah yang memiliki kita. Mungkin ada
diantara teman-teman yang hari ini mulai menyerah akibat tekanan hidup yang
demikian berat, mulai merasa ragu untuk melangkah dan merasa takut melihat ke
depan di awal tahun ini. Kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia memang
bisa membuat kita menyerah.
Tapi ingatlah bahwa ada
Gembala kita yang luar biasa yang akan selalu menuntun kita, menjaga dan
memelihara kita. Apapun masalah kita hari ini, datanglah pada Gembala yang
baik. Selalu ada jalan keluar, karena Gembala kita mengenal siapa diri kita dan
pasti tahu apa yang terbaik buat kita. Yesus adalah Gembala yang baik yang
peduli terhadap pergumulan domba-dombaNya.
Post a Comment for "Domba Kuat Karena Gembalanya Kuat"