Tetap Bahagia Walaupun Miskin
Tetap bahagia walaupun miskin ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari Injil Matius 5:3. Yesus memulai Khotbah di Bukit dengan
menyampaikan, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Surga”.
Orang Miskin Bersukacita pada Tahun
Yobel
Yesus juga berkhotbah di sinagoge di Nazaret (Lukas 4:18) mengutip
kata-kata Yesaya 61:1 dan mengatakan hal yang kurang lebih sama: “Roh Tuhan ada
padaku, oleh sebab Ia telah mengurapi aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin.”
Kabar Baik, atau Injil harus diberitakan kepada orang miskin. “Ia telah
mengutus aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang”.
Memberitakan tahun rahmat Tuhan artinya memberitakan Tahun Yobel, yaitu
memberitakan pembebasan dari semua hutang. Di Tahun Yobel semua budak
dibebaskan. Hal ini terjadi setiap 50 tahun di Israel. Tahun “rahmat”
merupakan tahun yang indah yang hadir hanya sekali dalam kehidupan seseorang.
Tahun yang penuh sukacita saat semua hutang secara otomatis terhapus.
Orang miskin yang tidak mampu membayar hutangnya dan terpaksa menjual
dirinya menjadi budak, akan dibebaskan pada tahun itu. Tahun Yobel melambangkan
kedatangan kerajaan Allah yang membebaskan orang miskin, para tahanan dan
budak. Suatu tahun pemulihan, penyembuhan dari luka, pengembalian penglihatan
kepada yang buta dan kemerdekaan bagi yang tertindas.
Siapakah yang terutamanya bahagia di Tahun Yobel? Tentu saja orang
miskin! Orang kaya tidak mempunyai hutang dan mereka tidak terancam bahaya
menjadi budak. Jadi, orang kaya tidak terlalu suka dengan Tahun Yobel. Di bawah
Hukum Israel, mereka harus membebaskan budak-budak mereka dan meniadakan hutang
orang kepadanya. Jadi ini bukan merupakan tahun untuk bersukacita bagi orang
kaya, akan tetapi merupakan tahun untuk bersukacita bagi orang miskin. Tahun
Yobel merupakan kabar baik bagi orang miskin. Itulah intinya Kerajaan Allah.
Dengan melihat dari sudut ini, kita mulai mengerti tujuan kedatangan
Yesus. Ia berkata, “Roh Tuhan ada padaku untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin.” Apa arti kata-kata ini? Yesus membacakan ini di Nazaret,
kota kelahirannya dan setelah itu dia menutup kitab itu dan memberikannya
kembali kepada pejabat (Lukas 4: 20). Seperti kebiasaan pada zaman itu, Yesus
membaca nas itu lalu berkata, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu
mendengarnya.”
“Seorang Nabi tidak dihormati oleh
generasinya Sendiri”
Yesus berkata, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya
sendiri dan di rumahnya.” (Mat. 13:57). Mereka yang berwawasan lahiriah,
memandang Yesus dan juga orang lain hanya dari sudut pandang kemanusiaan:
“Bagaimana mungkin tukang kayu ini adalah Mesias?
Nabi-nabi besar bangsa Israel tidak dihormati oleh generasi mereka
sendiri. Sekarang mereka diakui sebagai nabi-nabi Allah, akan tetapi mereka
tidak dihormati oleh generasi mereka sendiri. Yeremia lebih dari satu kali
dituduh sebagai pengkhianat, dibuang ke dalam perigi dan nyaris mati jika tidak
diselamatkan pada saat terakhir (Yer 38:6-13).
Menurut Yesus, seorang nabi dihormati di mata Allah akan tetapi pada
zamannya sendiri, di negerinya sendiri, ia tidak dihormati. Hal itu terjadi
pada setiap nabi dari Perjanjian Lama sepaerti Amos, Hosea dan lain-lain.
Mereka tidak dimuliakan oleh generasinya sendiri. Malah mereka diperolok-olok,
dikucilkan dan dibenci oleh masyarakat.
Kasihnya bagi Allah, kasihnya bagi bangsanya, tidak dapat ditekan. Ia
tetap harus berkhotbah dan menanggung akibat-akibatnya, sekalipun dia dibenci
oleh bangsa Israel. Siapa mendengar, “Jikalau engkau tidak bertobat engkau akan
binasa”? Siapa suka kalau dikatakan, “Kamu adalah orang-orang berdosa yang akan
dihapus oleh Allah melalui api pembinasaan”?
Satu-satunya manusia yang mau bersukacita pada tahun Yobel, pada saat
kerajaan datang adalah orang miskin. Ini adalah satu-satunya kaum manusia yang
terbuka secara rohani, yang mau dan dapat berwawasan rohani.
Orang kaya, karena takut kehilangan tidak menyambut Injil. Mungkin Injil
yang mereka bisa terima adalah Injil yang sudah dipoles. Akan tetapi, Yesus
sama sekali tidak melakukan hal seperti itu.
Kata-kata Yesus juga berlaku bagi Elia. Elia tidak pergi kepada orang
Israel tetapi kepada orang-orang asing, ke Sidon dan kepada seorang perempuan
yang bukan orang Yahudi, karena orang-orang Israel tidak menerima nabi sebesar
Elia. Mereka juga tidak menerima Elisa.
Elia adalah nabi Perjanjian Lama yang paling besar kalau dihitung dari
segi kekuasaan rohaninya, tetapi ia ditolak oleh generasinya. Tidak ada
kemuliaan dalam melayani Tuhan pada zaman di generasi sendiri. Anda akan diburu
dan dituntut karena Anda berusaha mengkhotbahkan kebenaran.
Post a Comment for "Tetap Bahagia Walaupun Miskin"