Korban Yang Agung Dan Mulia 3
b. Hubungan dengan pribadi/diri sendiri
Dampak pengorbanan Kristus bagi setiap pribadi terjadi saat setiap pribadi ada di dalam Kristus. Ini me-nunjukkan bahwa pengorbanan Kristus telah dilaksana-kan secara sempurna bagi setiap orang. Namun ini menjadi milik setiap orang saat ia berada di dalam Kristus. Konsep mengenai kesatuan dengan Kristus di dalam Alkitab digambarkan sebagai:
Dampak pengorbanan Kristus bagi setiap pribadi terjadi saat setiap pribadi ada di dalam Kristus. Ini me-nunjukkan bahwa pengorbanan Kristus telah dilaksana-kan secara sempurna bagi setiap orang. Namun ini menjadi milik setiap orang saat ia berada di dalam Kristus. Konsep mengenai kesatuan dengan Kristus di dalam Alkitab digambarkan sebagai:
1). Kesatuan yang hidup, digambarkan seperti halnya ranting pada pokok anggur (Yohanis 15:1-8).
2). Kesatuan yang bersifat pribadi, digambarkan sebagai hubungan suami dan istri (Efesus 5:31-32).
3). Kesatuan yang bersifat rohani, digambarkan dalam kesatuan melalui makan roti dan minum anggur yang melambangkan persekutuan dengan pengorbanan Kristus (Yohanis 6:48-58).
4). Kesatuan yang bersifat fungsional, digambarkan da-lam kesatuan antara kepala dan anggota-anggota tu-buh (I Korintus 12: 12-31).
Jalan menuju kesatuan ini adalah jalan pertoba-tan, penerimaan dan iman kepada karya penebusan Kristus (Yohanis 1:12;Kolose 2:6) . Beberapa akibat yang disebutkan Alkitab sebagai dampak pengorbanan Kristus bagi setiap pribadi yang ada dalam Kristus yakni:
c. Ia mempunyai status baru
Status baru itu yakni:
1). Menjadi ciptaan baru dan manusia baru sebagai orang yang telah dilahirkan kembali (II Korintus 5:17; Yohanis 3:3-8; I Petrus 1:23; Titus 2:5; Kolose 3:5-10).
2). Menjadi anak Allah, mewarisi janji-janji Allah di dalam Kristus ( Yohanis 1:12; Roma 8:17; Galatia 4:5-7).
3). Menjadi rumah bagi Roh Kudus (Roma 8:11; I Ko-rintus 6:19-20).
4). Ditebus (I Petrus 1:18-19; ), Dibenarkan, (Titus 2:7; ) dikuduskan (Kolose 1:22),diselamatkan dan dimu-liakan (Titus 2:5; I Yoh. 5:11-13; Yoh. 3:16; Roma 10: 9-10). Rasul Paulus menunjukkan tahapan ini dalam Roma 8:29-30
Status baru itu yakni:
1). Menjadi ciptaan baru dan manusia baru sebagai orang yang telah dilahirkan kembali (II Korintus 5:17; Yohanis 3:3-8; I Petrus 1:23; Titus 2:5; Kolose 3:5-10).
2). Menjadi anak Allah, mewarisi janji-janji Allah di dalam Kristus ( Yohanis 1:12; Roma 8:17; Galatia 4:5-7).
3). Menjadi rumah bagi Roh Kudus (Roma 8:11; I Ko-rintus 6:19-20).
4). Ditebus (I Petrus 1:18-19; ), Dibenarkan, (Titus 2:7; ) dikuduskan (Kolose 1:22),diselamatkan dan dimu-liakan (Titus 2:5; I Yoh. 5:11-13; Yoh. 3:16; Roma 10: 9-10). Rasul Paulus menunjukkan tahapan ini dalam Roma 8:29-30
d. Ia mempunyai pengharapan yang baru
Penulis Ibrani dalam Ibrani 10:23, menyampaikan kepada penerima surat, atas dasar pengorbanan Kristus dinasehati untuk teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan sebab Ia, yang menjanjikannya setia. Ini menunjukkan bahwa penerima surat telah memiliki pengakuan pengharapan itu. Pertanyaan apa yang menjadi isi dari pengakuan pengharapan itu? Rasul Paulus menunjuk isi pengakuan itu adalah pada ke-muliaan anak-anak Allah (Roma 8:18;21).
Penulis Ibrani dalam Ibrani 10:23, menyampaikan kepada penerima surat, atas dasar pengorbanan Kristus dinasehati untuk teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan sebab Ia, yang menjanjikannya setia. Ini menunjukkan bahwa penerima surat telah memiliki pengakuan pengharapan itu. Pertanyaan apa yang menjadi isi dari pengakuan pengharapan itu? Rasul Paulus menunjuk isi pengakuan itu adalah pada ke-muliaan anak-anak Allah (Roma 8:18;21).
Dalam menantikan pengharapan itu Roh Kudus telah diberikan un-tuk
membantu dalam kehidupan setiap hari. Biarlah Ia memimpin dan memenuhi setiap
pribadi dalam kehidupan pengharapan itu (Roma 8:26;14; Efesus 5:18). Roh Kudus
menjadi jaminan akan pengharapan yang ba-ru itu yakni kemuliaan bersama Kristus
kekal selamanya (II Korintus 5:5; Kolose 3:4).
Dasar dari pengharapan itu adalah suatu pengakuan terhadap pribadi dan karya Kristus. Ia adalah Mesias/Tuhan, Anak Allah yang hidup. Ia telah dibangkitkan Allah Bapa oleh kekuatan Roh Kudus dari antara orang mati (perhatikan juga pengakuan iman rasuli) sebagai suatu fakta sejarah (Roma 10:9-10; Matius 16:16-18; I Korintus 15:3-4).
Rasul Paulus menegaskan kebe-naran ini bahwa pengharapan seorang Kristen
adalah pada Kristus yang mati dan bangkit dari antara orang mati, itulah
pengharapan yang hidup, dan membaha-giakan (Yohanis 20:29; I Kor. 15:19-20).
3.Hubungan dengan sesama Tubuh Kristus
Dampak dari dosa telah mempengaruhi hubu-ngan manusia dengan sesamanya. Perseteruan terjadi dalam komunitas kecil sebagai keluarga maupun antara suku dan bangsa. Melalui pengorbanan Kristus hu-bungan manusia dengan sesama dipulihkan di dalam Kristus. Pemulihan ini memberi beberapa dampak se-cara nyata, yakni:
a. Identitas baru
Rasul Paulus menunjukkan dampak pengorbanan Kristus bagi kehidupan bersama di dalam Kristus tidak ada lagi perbedaan. Baik perbedaan golongan (Yahudi/ bukan Yahudi), status sosial (hamba atau orang mer-deka), Jenis kelamin (Laki-laki atau perempuan) (Galatia 3:28; Kolose 3:11). Mempunyai identas baru yakni:
Rasul Paulus menunjukkan dampak pengorbanan Kristus bagi kehidupan bersama di dalam Kristus tidak ada lagi perbedaan. Baik perbedaan golongan (Yahudi/ bukan Yahudi), status sosial (hamba atau orang mer-deka), Jenis kelamin (Laki-laki atau perempuan) (Galatia 3:28; Kolose 3:11). Mempunyai identas baru yakni:
1). Kawan sewarga dari orang-orang kudus
Pengorbanan Kristus memberi dampak bagi ter-bentuknya suatu komunitas persekutuan yang baru yakni kumunitas orang-orang Kudus. Dalam komu-nitas ini setiap anggotanya disebut kawan, yang me-nunjukkan status yang sama. Rasul Petrus menyebut komunitas itu sebagai “imamat yang rajani”, suatu ke-rajaan imam (I Petrus 2:9-10). Kata kawan, rasul Paulus menggunakan kata Yunani sumpolitai, kata benda nominatif jamak maskulin dari sumpolites , yang berarti, kewarganegaraan yang mempunyai kekuasaan yang sama satu dengan yang lain, teman senegara.
Pengorbanan Kristus memberi dampak bagi ter-bentuknya suatu komunitas persekutuan yang baru yakni kumunitas orang-orang Kudus. Dalam komu-nitas ini setiap anggotanya disebut kawan, yang me-nunjukkan status yang sama. Rasul Petrus menyebut komunitas itu sebagai “imamat yang rajani”, suatu ke-rajaan imam (I Petrus 2:9-10). Kata kawan, rasul Paulus menggunakan kata Yunani sumpolitai, kata benda nominatif jamak maskulin dari sumpolites , yang berarti, kewarganegaraan yang mempunyai kekuasaan yang sama satu dengan yang lain, teman senegara.
Kata ini dalam Alkitab digunakan satu ka-li saja. Ini juga menunjuk pada
satu identitas yang sama sebagai warga kerajaan Allah. Kristus sebagai raja
atas kerajaan itu (I Korintus 15:25). Identitas yang sama ini, rasul Paulus
menasehati untuk hidup bersama tidak lagi sebagai orang asing dan pendatang.
2). Keluarga Allah
Pengorbanan Kristus telah membentuk suatu persekutuan yang baru yang berpusat pada diriNya sendiri. Persekutuan itu disebut sebagai keluarga Allah. Keluarga berbicara mengenai suatu persekutuan yang mempunyai hubungan yang erat. Sebagai keluarga, Allah yang telah menciptakan keluarga pertama yakni Adam dan Hawa untuk melaksanakan tujuan Allah di bumi bagi kelangsungan kehidupan ciptaan. Ia diberi kuasa untuk melaksanakan tugas tersebut.
Keluarga kedua yang dibangun Allah di dalam persekutuan dengan Kristus, keluarga ini diberi tugas dan kuasa secara rohani untuk terjadi pelipatgandaan kehidupan baru di dalam Kristus bagi dunia ini dan keselamatan dunia ini. Roh Kudus telah diberikan bagi keluarga ini untuk melengkapinya dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan.
Keluarga Allah ini tidak
lain adalah gereja di mana Allah memberikan karunia Jabatan yakni para rasul
dan nabi sebagai dasar ba-gunan dan Kristus sebagai batu penjurunya untuk
membangun suatu bangunan Rohani/imamat Kudus untuk mempersembahkan persembahan
rohani yang oleh Karena Kristus berkenan kepada Allah (I Petrus 2:4-5).
Post a Comment for "Korban Yang Agung Dan Mulia 3"