Salib Yesus Mengubah Hidup Kita
Salib Yesus mengubah hidup kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat rasul Petrus kepada orang Kristen yang tersebar di luar
Palestina. Rasul Petrus menulis demikian: “Ia sendiri telah memikul dosa kita
di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa,
hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” – 1 Petrus 2:24.
Kutipan firman Tuhan di atas, menegaskan kepada kita bahwa: pertama,
Yesus mati di kayu salib karena menanggung dosa kita. Dosa kita diselesaikan
oleh Yesus di atas kayu salib. Di salib itulah terjadi pertukaran di mana kita
yang harusnya dihukum, tetapi Yesus menanggungnya; dua, kita yang mengaku
percaya dan menerima Yesus harus meninggalkan segala dosa kita.
Dosa dan segala
pengaruhnya terhadap kita harus dimatikan. Sebagai gantinya kita hidup dalam
kebenaran, dan pelaku kebenaran seutuhnya; tiga, ada jaminan bahwa oleh darah
Yesus yang tercurah di kayu salib kita pasti disembuhkan secara sempurna baik
fisik maupun rohani.
Perubahan yang dialami harus dialami semua yang menyatakan diri percaya
kepada Yesus. Dan semua ini terjadi karena karya salib Kristus. Ketika kita
dihadapkan dengan Yesus dan karya salib-Nya, maka kita akan mengalami
pembebasan, pendamaian dan kesembuhan.
Perubahan pertama yang terjadi ketika seseorang percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus adalah perubahan status. Paulus menyebutnya dengan istilah “ciptaan
baru” (2 Kor 5:17). Perubahan status terjadi dari seorang: berdosa menjadi
orang benar. Kita yang semula musuh Allah karena dosa, kini oleh darah Kristus
kita menjadi anak Allah.
Kita yang tadinya mengalami kematian rohani dan menuju kepada kematian
kekal, oleh salib Yesus kita mengalami hidup yang kekal. Dipindahkan dari dalam
maut ke dalam hidup yang kekal – Yohanes 5:24. Paulus mengalaminya pada saat
bertemu dengan Tuhan sendiri dipintu gerbang kota Damsyik.
Perubahan kedua yang terjadi adalah perubahan pada perilaku.
Alkitab katakan bahwa perubahan perilaku ini diawali oleh adanya perubahan
pikiran, yang Paulus sebut sebagai “pembaharuan budi”. Perubahan ini
menyebabkan adanya perubahan pada karakter, sikap dan perbuatan.
Perubahan perilaku terjadi secara bertahap sebagai suatu proses. Alkitab
menyebutnya dengan istilah “pengudusan”. Ini yang ditandaskan juga oleh
Dr. AB Simpson, pendiri Kemah Injil. Paulus tegaskan “...karena kamu telah
menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru
yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya” (Kol 3:9-10).
Puncak dari perubahan terjadi dalam pelayan dan beban kita. Paulus
mengalami perubahan ini dengan menyadari bahwa panggilannya adalah sebagai
Rasul bagi orang kafir (Roma 15:15-16) Perubahan ini terjadi dalam:
Jangkauan dan pelayanannya, hal ini ternyata usaha
penjangkauan yang dilakukan dalam perjalanan Misi pertama, kedua dan ketiga. Rasul
Paulus sangat antusias, terinspirasi dan termotivasi oleh karya Kristus,
sehingga pemberitaan Injil menjadi cara hidupnya. Itu sebabnya dia katakan
bahwa ia berhutang kepada Kristus dan dengan tegas dia mengatakan celakalah aku
bila aku tidak memberitakan Injil.
Harga yang harus seseorang bayar. Tidak sedikit harga yang harus dia
bayar dalam bentuk penderitaan (Barangsiapa mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk.9:23),
yang dialaminya dalam memenuhi panggilannya.
Bukan saja pelayanan tatap muka dilaksanakan, juga sebanyak 13 Surat di
tulis oleh Paulus meneguhkan Jemaat yang Ia dirintisnya, hingga masih
menguatkan jemaat Tuhan hingga saat ini. Kita bersyukur, bahwa Salib sungguh
mampu merubah seseorang menjadi orang yang berguna bagi diri sendiri,
lingkungan kita dan bagi dunia.
Post a Comment for "Salib Yesus Mengubah Hidup Kita"