Menyingkirkan "Batu Penghalang" Dalam Hidup
Menyingkirkan
“batu penghalang” dalam hidup ~ Landasan firman Tuhan
untuk tema tersebut diambil dari Injil yang ditulis oleh penginjil Markus,
yaitu: Markus 16:1-8. Kalau kita baca Alkitab secara seksama, maka kita
menemukan tokoh-tokoh penting yang selalu membesarkan “batu penghalang” dalam
hidup mereka. Ketika Tuhan hendak menjadikan mereka mitra-Nya, acap kali para
tokoh tersebut berkomentar miring dan mengutarakan bahwa mereka memiliki “batu
penghalang” yang tidak bisa mereka singkirkan.
Tokoh-tokoh tersebut antara
lain:
Musa –
dalam Keluaran 3:11, 13, 4:1, 10, 13: tidak memiliki confidence, sulit
menjelaskan tentang Allah, memiliki prasangka buruk terhadap orang lain, lemah
dalam komunikasi, melempar tanggung jawab kepada orang lain.
Gideon –
dalam Hakim-Hakim 6:15: merasa tidak memiliki apa-apa dalam hidup, latar
belakang suku kecil dan tidak populer, usia belum matang.
Yeremia
–
dalam Yeremia 1:6: tidak mampu berkomunikasi, masih terlalu muda.
Kalimat tanya: “Bagaimana kita bisa
menyingkirkan “batu penghalang” dalam hidup kita?”
Kalimat peralihan:
Berdasarkan Markus 16:1-8, supaya bisa menyingkirkan “batu penghalang” dalam
hidup, maka ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu:
1.
Ingat: ada Tuhan yang berkuasa – Markus 16:4.
Penulis Injil Markus menulis
demikian: “Tetapi ketika mereka melihat
dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling” –
Markus 16:4. Fakta bahwa batu itu sudah terguling tentulah di luar dari
perkiraan mereka. Dan bagi mereka apa yang terjadi merupakan tanda awal bagi
mereka bahwa masalah yang mereka pikirkan tidak mungkin mereka selesaikan,
fakta sudah terselesaikan dengan sendiri.
Siapakah yang menyingkirkan
batu itu? Tentulah bahwa batu itu tidak bisa memindahkan dirinya sendiri. Ada kekuatan
lain yang membuat batu itu sudah berpindah dari pintu kubur Yesus. Dan kita
mengetahui bersama bahwa sesungguhnya ada Tuhan yang berkuasa dan sanggup
menyingkirkan batu penghalang bagi para wanita.
Dengan demikian, bagi kita
pada masa kini “batu penghalang” bagaimana pun besar dan sukarnya untuk diatasi,
kita harus ingat bahwa ada Tuhan yang bangkit dan berkuasa untuk menyingkirkan “batu
penghalang” dalam hidup kita.
2.
Ingat: ada solusi karena itu jangan mundur – Markus 16:3-4.
Penginjil Markus menulis
demikian: “Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Siapakah yang akan
menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?” Tetapi ketika mereka
melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah
terguling” – Markus 16:3-4.
Para perempuan yang hendak
ke kubur Yesus mereka mengetahui bahwa ada masalah yang mereka hadapi. Dan masalah
itu bagi mereka tidak mungkin mereka bisa mengatasinya. Batu penghalang itu
terlalu besar sedangkan kekuatan dan kemampuan mereka sangatlah terbatas.
Kendati demikian, para
perempuan tidak mundur. Mereka juga tidak lari dari masalah yang mereka hadapi.
Mereka tetap maju dan diluar dugaan mereka apa yang merupakan masalah bagi
mereka sekarang sudah ada solusinya.
3.
Ingat: ada ekspektasi melampaui “batu penghalang” dalam hidup – Markus 16:5-8.
Penginjil Markus menulis
demikian: “Lalu mereka masuk ke dalam
kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah
kanan. Mereka pun sangat terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka:
“Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nasaret, yang disalibkan itu. Ia telah
bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus:
Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang
sudah dikatakan-Nya kepada kamu”. Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan
kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan
apa-apa kepada siapa pun juga karena takut” – Markus 16:5-8.
Kita akui bahwa kita manusia
biasa yang serba terbatas. Dalam kebiasaan dan serba terbatas itu, acap kali
membuat kita tidak berdaya menyingkirkan “batu penghalang” dari hidup kita. Namun,
dari firman Tuhan ada kabar baik bagi kita, yaitu bahwa “batu penghalang” bisa
kita atasi. Caranya, yaitu: Satu, ingat – ada Tuhan yang
berkuasa untuk menolong kita. Dau, ingat – ada solusi karena itu
jangan munduratau menyerah. Tiga, ingat – ada ekspektasi
melampaui “batu penghalang” dalam hidup kita. Kiranya Tuhan menolong kita
menjadi seperti yang Dia kehendaki. Amin
Post a Comment for "Menyingkirkan "Batu Penghalang" Dalam Hidup"