Bagaimana Bahagia Dalam Penderitaan?
Bagaimana bahagia dalam penderitaan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat rasul Paulus kepada orang Kristen di kota Korintus, yaitu
dalam 2 Korintus 1:1-4. Secara khusus dalam ayat 3-4 sebagaimana saya kutip di
bawah ini.
“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang
menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur
mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang
kami terima sendiri dari Allah”.
Kutipan ayat firman
Tuhan di atas, merupakan perjalanan hidup yang dialami dan dirasakan oleh rasul
Paulus setelah bertemu dengan Yesus di jalan menuju ke Damsik. Histori dari
kehidupan rasul Paulus pasca bertemu dengan Yesus sungguh berubah 180 derajat.
Penderitaan demi penderitaan Paulus alami. Tantangan demi tantangan
selalu menghadang perjalanan hidupnya. Ujian demi ujia selalu hadir di dalam
hidupnya. Kendati demikian, yang menarik ialah tidak pernah satu kata kecewa,
putus asa atau menyerah keluar atau terucap dari hati dan mulut Paulus.
Justru sebaliknya Paulus merasa bangga dan bahagia ketika mengalami
penderitaan. Mengapa? Karena Paulus tahu bahwa ada Allah yang menjadi sumber
kekuatan dan penghiburan baginya. Pengalaman penderitaan itu menjadi pengalaman
berkat yang olehnya Paulus dapat menghibur orang lain.
Dunia penuh dengan berbagai hiburan. Ada berbagai ragam hiburan
ditawarkan oleh dunia. Mulai dari yang sederhana “lawakan” sampai yang ribet
seperti “jet coster”. Dari yang murah seperti “Badut” ke yang mahal seperti “traveling”
ke penjuru dunia.
Mengapakah hal itu sampai terjadi? Karena manusia yang menderita
memerlukan penghiburan. Penderitaan manusia menuntut adanya kekuatan untuk
menanggungnya, penghiburan adalah pemberi kekuatan tersebut.
Tetapi apakah
penghiburan yang diberikan dunia sanggup memberikan kekuatan bagi manusia untuk
menanggung dan menang atas penderitaanya? Jawabannya adalah “Ya untuk sesaat”.
Penghiburan dari dunia mampu memberikan kekuatan sesaat. Karena
penghiburan dunia sifatnya selalu “mengalihkan” penderitan kepada kesenangan
sesaat, bukan menghadapi dan memberi kemenengan atas penderitaan.
Hal itu dibuktikan
ketika seseorang mencari penghiburan dalam penderitaan ke pada Alkohol;
tontonan maupun berpergian ke tempat wisata. Maka dalam kurun waktu tang
singkat mereka mampu untuk melupakan penderitaannya, tetapi bukan diberi
kekuatan untuk menghadapi dan mengatasinya.
Jika demikian adakah
penghiburan sejati dalam penderitaan yang memberi kemampuan untuk menanggung
dan mengatasinya? Jawabannya adalah “Ya Ada”.
Firman Tuhan berkata bahwa: “TUHAN adalah Sumber Penghiburan di dalam
segala penderitaan rasul Paulus alami” – 2 Korintus 1:3c-4a. Tuhan Yesus dalam
percakapan di hari-hari terakhir sebelum penyaliban-Nya berkata kepada para
murid: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” – Yohanes 14:27.
Damai sejahtera adalah yang diperlukan saat mengalami penderitaan. Damai
sejahtera yang menjadi kekuatan ketika menghadapi dan mengatasi penderitaan.
Dan itulah yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Ia berkata “damai sejahtera” yang
Ku berikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia”.
Oleh karena itu jangan
takut atau menyerah dengan penderiaan yang anda alami saat ini, yang perlu anda
lakukan adalah menerima dan menikmati damai sejahtera yang dari TUHAN.
Untuk itu hanya cukup
bertekunlah dalam doa, biarkan Firman TUHAN mengendalikan pikiran; keinginan
dan perasaanmu, maka damai sejahtera yang memberi kekuatan dan kemenangan akan
memenuhimu.
Ingatlah bahwa
penghiburan dari dunia ini adalah semu, karena itu jangan pergi kepadanya.
Tetapi TUHANlah Sumber Penghiburan sejati. Dan Dia mau memberikannya kepadamu
dengan berlimpah. Terpujilah Nama TUHAN Yesus Kristus kekal selamanya.
Post a Comment for "Bagaimana Bahagia Dalam Penderitaan?"