Permohonan Diabaikan Ahok Meninggal
Permohonan diabaikan, Ahok meninggal ~ Joeng Fo Seng alias Ahok, 50 tahun, tahanan titipan Pengadilan Negeri, meninggal di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II Paledang, kemarin. Sebelumnya, penangguhan penahanan atas tersangka kepemilikan narkoba jenis ekstasi itu ditolak.
Ahok, yang merupakan warga Jalan Mangga Besar, XII, RT 014/002, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Mangga Besar, Jakarta, meninggal pada dini hari. Berdasarkan keterangan LP Paledang, Ahok menderita komplikasi penyakit kronis.
"Pada hal kami dari pihak keluarga sempat mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke PN Bogor untuk menjalani perawatan medis, karena komplikasi yang diderita suami saya" kata istri Ahok, Siti Sopiatun.
Menurut dia, sejak dipindah ke ruang tahanan LP Paledang pada minggu dua pekan lalu, suaminya itu sudah sering mengeluh ihwal penyakit yang dideritanya. "Perutnya tiba-tiba kram, mengeluh perih sekali dan tidak bisa mengkonsumsi makanan apapun".
Permohonan penangguhan penahanan diajukan juga dengan pertimbangan sang suami tak menyebarkan virus atau penyakit ke tahanan lain. Ahok, kata Siti, harus selalu minum obat penahan sakit sehingga berdampak terhadap organ hati dan ginjal. "Sedang riwayat penyakit menular sejak 2012" kata dia.
Permohonan diajukan pada 6 Maret dan penolakan diterima sepekan setelahnya atau Senin lalu. Kemarin dini hari, keluarga mendapat kabar duka dari tahanan. "Kami sekeluarga kecewa sekaligus prihatin".
Seorang sipir di Penjara Paledang yang enggan menyebutkan namanya membenarkan bahwa satu tahanan yang dititipkan di sana meninggal kemarin dini hari. "Kasus narkoba. Meninggal karena sakit kronis".
Berdasarkan data Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Bogor, Ahok sejatinya akan menjalani persidangan perdana pada 20 Maret mendatang. Dia diseret ke meja hijau setelah pada Januari lalu ditangkap polisi di sebuah tempat hiburan malam di Kota Bogor. Barang buktinya adalah narkoba jenis ekstasi sebanyak puluhan butir.
Ahok, yang merupakan warga Jalan Mangga Besar, XII, RT 014/002, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Mangga Besar, Jakarta, meninggal pada dini hari. Berdasarkan keterangan LP Paledang, Ahok menderita komplikasi penyakit kronis.
"Pada hal kami dari pihak keluarga sempat mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke PN Bogor untuk menjalani perawatan medis, karena komplikasi yang diderita suami saya" kata istri Ahok, Siti Sopiatun.
Menurut dia, sejak dipindah ke ruang tahanan LP Paledang pada minggu dua pekan lalu, suaminya itu sudah sering mengeluh ihwal penyakit yang dideritanya. "Perutnya tiba-tiba kram, mengeluh perih sekali dan tidak bisa mengkonsumsi makanan apapun".
Permohonan penangguhan penahanan diajukan juga dengan pertimbangan sang suami tak menyebarkan virus atau penyakit ke tahanan lain. Ahok, kata Siti, harus selalu minum obat penahan sakit sehingga berdampak terhadap organ hati dan ginjal. "Sedang riwayat penyakit menular sejak 2012" kata dia.
Permohonan diajukan pada 6 Maret dan penolakan diterima sepekan setelahnya atau Senin lalu. Kemarin dini hari, keluarga mendapat kabar duka dari tahanan. "Kami sekeluarga kecewa sekaligus prihatin".
Seorang sipir di Penjara Paledang yang enggan menyebutkan namanya membenarkan bahwa satu tahanan yang dititipkan di sana meninggal kemarin dini hari. "Kasus narkoba. Meninggal karena sakit kronis".
Berdasarkan data Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Bogor, Ahok sejatinya akan menjalani persidangan perdana pada 20 Maret mendatang. Dia diseret ke meja hijau setelah pada Januari lalu ditangkap polisi di sebuah tempat hiburan malam di Kota Bogor. Barang buktinya adalah narkoba jenis ekstasi sebanyak puluhan butir.
Post a Comment for "Permohonan Diabaikan Ahok Meninggal"