Penginjilan Dan Orang Kristen
Penginjilan dan orang Kristen ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari Injil Matius 28:16-20. Ini merupakan perintah langsung dari Tuhan
Yesus kepada para murid-Nya pra kenaikan-Nya ke sorga. Penginjil Matius
menegaskan demikian: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” – Matius
28:19.
Kutipan firman Tuhan di atas merupakan visi besar Tuhan Yesus untuk
semua bangsa atau kaum di muka bumi. Visi besar itu dibangun di atas misi yaitu
menjadikan semua kaum atau bangsa di muka bumi menjadi murid Kristus. Ditandai dengan
membaptis mereka yang percaya kepada pemberitaan para murid dalam Nama Allah
Tritunggal.
Semua kaum di muka bumi bisa menerima keselamatan, bila pemberitaan
Injil terus dilakukan oleh gereja. Proses pemberitaan Injil menggunakan beragam
pola, metode dan gaya yang kontekstual. Artinya Injil bisa diberitakan sesuai
dengan konteks hidup dari semua kaum di muka bumi.
Itu sebabnya gereja harus terus kreatif dan inovatif di tengah
perkembangan dan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini. Kejelian dan
kecermatan serta kecerdasan dan kepekaan gereja terhadap kemajuan peradaban
akan membantu untuk memberitakan Injil yang relevan dan menjawab kebutuhan
semua kaum di muka bumi.
Tugas pemberitaan Injil adalah tugas semua orang yang percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus. Kita bukan hanya menjadi jemaat yang aktif beribadah di
gereja setiap hari Minggu. Namun kita juga harus memberitakan Injil
kepada orang yang belum percaya kepada Kristus. Pemberitaan Injil adalah
tugas yang tidak bisa ditawar. Itu merupakan kewajiban dari setiap orang yang
telah mengikatkan dirinya dalam persekutuan dengan tubuh Kristus.
Dalam 1 Korintus 9:16, rasul Paulus dengan tegas dan lantang berkata: “Karena
jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri.
Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan
Injil”.
Kutipan firman Tuhan di atas menegaskan betapa pentingnya penginjilan
bagi rasul Paulus. Mengapa demikian? Karena rasul Paulus mengerti dan memahami
bahwa tanpa Injil semua kaum di muka bumi akan binasa. Tanpa Injil manusia akan
mengalami hukuman Allah yang dahsyat karena dosa. Itulah sebabnya rasul Paulus
mengatakan bahwa celaka bagi dirinya bila Injil tidak dia beritakan.
Dasar Pemberitaan Injil
Pemberitaan Injil dibangun di atas dasar yang teguh yang telah
diletakkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri. Landasan pemberitaan Injil
dimaksud, yaitu:
Satu, Orang
percaya diperintahkan untuk memberitakan Injil. Setiap orang percaya mempunyai
kewajiban untuk memberitakan Injil (Kis 10:42;16:10; 1 Kor 1:21)
Dua, Pemberitaan
Injil disampaikan kepada segala bangsa dan juga kepada orang-orang yang
menolaknya. Hal ini berarti bahwa tugas kita adalah memberitakan Injil, entah
diterima atau ditolak, tetap penginjilan harus dilakukan (Matius 24:14; 2 Tes
2:10).
Tiga, Pemberitaan
Injil dilakukan dengan berbagai cara. Ada strategi yang perlu dilakukan
supaya penginjilan kita efektif yaitu dengan cara bisa beradaptasi dengan orang
yang kita Injili ( 1 Kor 9:19-23)
Empat, Orang-orang
perlu dipersiapkan dan diutus untuk memberitakan Injil (Roma 10:25)
Sudah merupakan kewajiban dan tanggungjawab dari setiap orang yang telah
percaya pada Yesus untuk mewartakan Injil kepada setiap orang, baik
melalui perkataan maupun perbuatan atau cara hidup kita, karena pewartaan Injil
itu adalah amanat agung dari Tuhan Yesus Kristus ( Matius 28:18-20)
Penginjilan akan lebih bermanfaat jika orang yang kita Injili dan dan
dimenangkan dapat memahami apa kehendak Tuhan dalam dirinya. Kita harus
memberitakan Injil, sebab dengan menjadi pemberita Injil, kita telah menjadi
mitra kerja Allah. Carilah jiwa bagi Tuhan, karena satu orang diselamatkan,
maka akan ada sukacita di Sorga dan para malaikat bersorak-sorai (Luk 15:7-10).
Post a Comment for "Penginjilan Dan Orang Kristen"