Penderitaan Membuat Kita Tahu Bahwa Kita Butuh Sesama
Penderitaan membuat kita tahu bahwa kita
butuh sesama ~ Landasan
firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada orang
Kristen yang ada di kota Korintus. Rasul Paulus dalam suratnya menegaskan
sebagai berikut:
“Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan
akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia
akan menyelamatkan kami lagi,
karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami” – 2 Korintus 1:10-11.
karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami” – 2 Korintus 1:10-11.
Kita diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial. Artinya, kita tidak
bisa hidup sendiri tanpat interaksi dengan orang lain. Kita tidak bisa
menjalani hidup ini hanya dengan mengandalkan diri kita sendiri.
Apalagi kita yang sudah hidup dalam dosa. Dosa menimbulkan banyak
persoalan dalam kehidupan kita. Salah satu penyebab yang terjadi dalam hidup
kita adalah penderitaan. Memang tidak semua penderitaan itu karena dosa. Tetapi
secara umum, dosalah yang menyebabkan manusia mengalami penderitaan.
Dalam kondisi yang normal memang kita sedikit dari antara kita yang
membutuhkan sesama. Namun, dalam semua aktivitas kehidupan kita setiap saat
kita membutuhkan orang lain atau sesama dalam hidup kita.
Kalau dalam kondisi yang normal kita membutuhkan orang lain, apalagi
dalam kondisi menderita. Itu sebabnya saya menulis tentang penderitaan membuat
kita tahu bahwa kita membutuhkan sesama atau orang lain.
Dalam penderitaanlah kita bisa menyadari sungguh tentang arti kehadiran
sesama atau orang lain menjadi penting, bernilai dan bermakna dalam hidup kita.
Dukungan sesama baik moril maupun materiil sangat kita butuhkan ketika kita
sedang dalam kondisi menderita.
Saya mengenal seorang Ibu yang sangat mandiri. Dalam kesehariannya ia
telah menjadi pribadi yang hampir tidak membutuhkan bantuan orang lain termasuk
suaminya. Sampai suatu hari ia mengalami kecelakaan yang membuat dirinya
memerlukan bantuan orang lain. Dan hal itu membuat ia berkata: “Saya tidak
berguna, saya tidak mau hidup dari pertolongan orang lain...”.
Penderitaan yang dialami rasul Paulus bukan saja membawa dia kepada
pengenalan bahwa TUHAN satu-satunya sumber penghiburan; penderitaannya menjadi
berkat bagi orang lain; dan hidup hanya bergantung sepenuhnya kepada kasih
karunia, belas kasihan serta kuasa-Nya.
Tetapi dalam firman TUHAN saat ini mengungkapkan bahwa rasul Paulus
melalui penderitaannya menyadari bahwa banyak orang yang membantu dia di dalam
doa mereka.
Inilah salah satu karakter yang menonjol dalam diri Paulus seperti yang
ada dalam surat-suratnya. Bahwa di dalam pribadinya sebagai seorang rasul yang
penuh kuasa dan karunia Roh. Ia memiliki sikap hidup bahwa dirinya memerlukan
bantuan orang lain.
Darimanakah karakter itu terbentuk?
Salah satunya dari berbagai penderitaan berat dalam hidupnya. Firman TUHAN
berkata tentang hal itu sebagai berikut: “karena kamu juga turut membantu
mendoakan kami, . . .” – 2 Korintus 1:11a.
Pengalaman hidup berkata bahwa tidak seorang pun meraih sukses seorang
diri. Setiap keberhasilan merupakan hasil dari karya banyak orang. Itulah yang
terjadi dalam diri rasul Paulus. Sebab itu dia menyadari dan mengakui
pentingnya bantuan dari orang lain yaitu jemaat yang dilayaninya.
Penerapannya adalah:
Apakah anda menyadari dan mengakui bahwa kemampuan anda mengatasi
masa-masa sulit (penderitaan) adalah karena banyak orang telah membantu anda? Seberapa
besar anda menyadari kebutuhan bantuan doa dari orang lain bagi hidup dan
pekerjaan? Bagaimanakah anda memperlakukan orang-orang yang telah membantu itu?
Terpujilah Nama TUHAN Yesus yang telah memberikan banyak pribadi sebagai
penolong dalam penderitaan yang terjadi.
Post a Comment for "Penderitaan Membuat Kita Tahu Bahwa Kita Butuh Sesama"