Penderitaan Membuat Kita Mengandalkan Tuhan
Penderitaan membuat kita mengandalkan Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Krointus. Rasul
Paulus dalam suratnya menegaskan sebagai berikut:
“Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah
dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh
kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang
membangkitkan orang-orang mati” – 2 Krointus 1:9.
Sudah menjadi fakta kehidupan bagi kita sebagai pengikut Kristus yaitu
bahwa ketika kita mengalami pergumulan dan penderitaan, maka dalam situasi dan
kondisi semacam itu kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Dari kenyataan
itulah, maka saya menuliskan tema di atas yaitu penderitaan membuat kita
mengandalkan Tuhan.
Memang ketika kita mengalami masalah, pergumulan dan penderitaan
sesungguhnya kita tidak menghendakinya. Kendati demikian, kita juga harus akui
bahwa masalah, pergumulan dan penderitaan selalu saja hadir dan ada di jalan
hidup kita.
Tidak banyak dari antara orang Kristen yang ketika hidupnya berjalan
dengan baik, sukses/berhasil diraih dan kehidupan yang ada dalam berkat dari
Tuhan yang membuat mereka dekat kepada Tuhan. Artinya, kehidupan yang berjalan
sesuai dengan ekspektasi mereka acap kali membuat mereka tidak semakin dekat
kepada Tuhan.
Fakta hidup dalam masalah, pergumulan dan penderitaanlah yang membuat
kebanyakan dari kita semakin dekat dengan Tuhan melalui doa, baca firman Tuhan,
bersekutu dan mesbah keluarga terus kita bangun. Jadi, tidaklah berlebihan
kalau saya mengangkat tema tentang penderitaan membuat kita mengandalkan Tuhan.
Seorang sahabat bertanya “kok masih tentang penderitaan?” Perlu saya
sampaikan bahwa keadaan saya dan keluarga baik-baik saja. Memang phisik saya
saat ini tidak seprima tahun-tahun yang lalu. Secara umum saya dan keluarga
baik-baik saja dalam pemeliharaan Anugerah-Nya.
Adapun alasan menuliskan seri ini di dasarkan alasan berikut: Pertama,
TUHAN menaruh topik ini begitu kuat di hati saya. Kedua, penderitaan adalah
realita kehidupan semua orang termasuk orang percaya. Ketiga, banyak orang
menjalani kehidupan yang buruk atau negatip (kepahitan; dendam, dsb) akibat
pengalaman penderitaannya. Karena itu melalui refleksi ini mereka mengalami
pemulihan dan bebas dari kepahitan hidup.
Keempat, saya belajar dari Firman TUHAN bahwa dibalik rasa sakit akibat
penderitaan, ada kekayaan rohani yang begitu berlimpah jika kita memahaminya
dalam terang firman.
Salah satunya adalah seperti pengakuan rasul Paulus dalam Firman TUHAN
ini. Paulus berkata “Tetapi hal itu terjadi (Penderitaan yang ia alami); supaya
kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada
Allah yang membangkitkan orang mati”.
Penderitaan membawa rasul Paulus ke dalam ketergantungan penuh kepada
TUHAN. Di dalam segala sukses dan prestasinya memberitakan Injil dan membangun
jemaat TUHAN di berbagai kota dan desa. Penderitaan menyadarkan dia bahwa semua
itu ia capai bukan karena kepandaian dan kekuatannya, tetapi karena kasih
karunia dan kuasa TUHAN yang dahsyat.
Oleh karena itu Paulus sangat menghidupi firman TUHAN yang berkata: “Cukuplah
kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna” – 2 Korintus 12:9a.
Sehingga ia berkata: “Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas
kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku” – 2 Korintus 12:9b.
Sebab itu jangan takut dan kecewa bahkan jangan putus asa jika saat ini
anda mengalami penderitaan. Yakin dan percayalah kasih dan kuasa TUHAN lebih
besar dari penderitaan yang anda alami sat ini.
Jadikanlah penderitaanmu untuk tidak mengandalkan diri sendiri,
melainkan kesempatan untuk hidup mengandalkan dan mengalai kasih dan kuasa
TUHAN yang tidak terbatas. Terpujilah Nama TUHAN Yesus Kristus yang telah
menang atas segala penderitaan.
Post a Comment for "Penderitaan Membuat Kita Mengandalkan Tuhan"