Translate

Bagaimana Supaya Tidak Bersungut-Sungut?

Bagaimana supaya tidak bersungut-sungut ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Bilangan 14:7-9. Bersungut-sungut akan memberi dampak negatif bagi kehidupan kita. Bersungut-sungut akan memperbesar kapasitas penderitaan kita. Jika bersungut-sungut akan memperbesar kapasitas penderitaan kita, maka membebaskan diri dari bersungut-sungut akan memperbesar kapasitas kebahagiaan kita.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Tindakan apa yang harus kita lakukan agar kita bisa terbebas dari berusngut-sungut? Berdasarkan Bilangan 14:7-9, maka ada beberapa hal yang mesti kita lakukan, yaitu:

1. Melihat segala sesuatu dari perspektif Tuhan - Bilangan 14:7.
Yosua dan Kaleb adalah orang yang termasuk dalam dua belas orang pengintai yang diperintahkan oleh Musa. Akan tetapi cara mereka berpikir berbeda dari sepuluh orang pengintai yang lainnya. Apa yang membuat mereka berbeda?

Yosua dan Kaleb melihat fakta kehidupan dengan perspektif Tuhan. Itulah sebabnya ketika bangsa Israel bersungut-sungut namun Yosua dan Kaleb tetap berpegang kepada janji Tuhan yang berkata bahwa negeri yang melimpah dengan susu dan madu itu akan diberikan kepada mereka.


Sesungguhnya Yosua dan Kaleb juga melihat apa yang telah dilihar oleh sepuluh orang pengintai. Tetapi Yosua dan Kaleb tidak gentar terhadap semuanya itu. Ketahuilah bahwa rasa takut seringkali akan berujung kepada persungutan seperti yang dilakukan sepuluh orang pengintai bersama bangsa Israel lainnya.

Demikian jugalah dengan kita. Ketika kita dihadapkan dengan pergumulan, tantangan, ujian dan ancaman, maka kita harus melihat hal-hal tersebut dari perspektif Tuhan. Bahwa Tuhan lebih besar dan berkuasa daripada masalah, ancaman, tantangan, ujian dan hambatan yang kita alami dan hadapi. Percayalah bahwa bersama Tuhan kita bisa cakap mengatasi semuanya itu.

2. Layakan diri supaya tetap mendapat perkenanan Tuhan - Bilangan 14:8.
Sebagai seorang pemimpin, pastilah Musa merasa sangat terpukul atas sikap orang Israel yang bersungut-sungut. Begitupun juga dengan Yosua dan Kaleb sebagai calon pemimpin pada generasi yang mendatang.

Hal itu dapat kita lihat pada ayat sebelumnya dalam Bilangan 14:5-6. Musa dan Harun bersujud ketika melihat orang yang dipimpinnya bersungut-sungut - ayat 5. Yosua dan Kaleb mengoyakkan pakaiannya ketika melihat orang Israel bersungut-sungut - ayat 6.

Dari kedua sikap di atas, kita dapat melihat bahwa sebagai seorang pemimpin harus dapat membuat pilihan untuk tidak mengeluh sekalipun orang yang dipimpinnya telah menyakiti hatinya. Yosua dan Kaleb hanya bersedih melihat sikap Israel. Namun, mereka berdua tidaklah bersungut-sungut.

Yosua dan Kaleb tidak bersungut-sungut karena mereka memiliki keyakinan bahwa Allah berkenan kepada mereka dan akan membawa mereka masuk ke tanah Kanaan. Ingatlah selalu bahwa pendapat mayoritas tidak mutlak menjadi ukuran agar sesuatu dapat dikatakan benar. Melainkan apakah Tuhan berkenan atau tidak. Kalau Tuhan berkenan maka itulah yang benar.

3. Ingatlah bahwa Allah senantiasa menyertai kita - Bilangan 14:9.
Kalau kita yakin dengan penyertaan Allah, maka tidak ada satu dalilpun yang akan menghancurkan prinsip iman kita terhadap Allah. Hal ini sudah terbukti dari apa yang dilakukan oleh Yosua dan Kaleb.

Mereka sangat yakin bahwa Allah selalu menyertai mereka. Itulah sebabnya mereka tidak memberontak kepada Allah. Demikian jugalah dengan kita. Keyakinan kepada penyertaan Allah membuat kita bersemangat dan bergairah melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak akan takut terhadap situasi dan kondisi yang kelihatannya sulit untuk kita hadapi.

Keyakinan Yosua dan Kaleb terhadap penyertaan Allah membuat mereka tidak takut dengan ancaman apapun di depan seperti yang telah disampaikan oleh sepuluh orang pengintai di depan Musa dan seluruh bangsa Israel. Yosua dan Kaleb berharap agar bangsa Israel tidak perlu merasa takut dengan kekuatan lawan. Karena ada kekuatan Allah yang jauh lebih dahsyat dari kekuatan musuh.

Sebagai orang yang sudah percaya kepada Yesus, mari nikmatilah segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan, yakinlah bahwa Tuhan berkenan kepada kita dan penyertaan Tuhan menjadi motivasi kuat bagi kita untuk mencapai dan meraih janji Tuhan bagi kita. Dengan demikian, maka kita pasti bebas dari bersungut-sungut dalam hidup kita. Amin.

Post a Comment for "Bagaimana Supaya Tidak Bersungut-Sungut?"