Menjaga Komitmen Tetap Segar Setiap Hari
Menjaga komitmen tetap segar setiap hari ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari
kitab Mazmur 119:41-48. Dua ayat dari Mazmur tersebut saya
kutip sebagai berikut: “Sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. Aku hendak berpegang pada
Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya – Mazmur 119:43, 44.
Salah satu karakter terbaik yang harus dijaga, dipupuk dan dipelihara oleh setiap orang ialah komitmen. Kata “komitmen” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: “perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu”.
Salah satu karakter terbaik yang harus dijaga, dipupuk dan dipelihara oleh setiap orang ialah komitmen. Kata “komitmen” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: “perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu”.
Komitmen adalah suatu sikap kebulatan tekad yang dimiliki oleh seseorang di dalam mencapai sebuah tujuan, tanpa dapat dipengaruhi oleh keadaan apapun juga, hingga tujuan itu tercapai.
Nah,
dalam upaya kita supaya tetap bugar, dan segar setiap hari, maka komitmen kita
menjadi salah satu penentu kebugaran dan kesegaran hidup kita setiap hari. Ada perjanjian
yang kita ikat dengan diri kita supaya kita dapat melakukannya setiap hari.
Dalam
kaitan dengan firman Tuhan dalam Mazmur 119:43-44: “Sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. Aku hendak
berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya”. Berdasarkan firman Tuhan tersebut, maka ada dua komitmen
setiap hari yang harus kita lakukan agar hidup kita tetap segar dan bugar,
yaitu:
Satu, selalu berharap kepada
Tuhan dan firman-Nya setiap hari, sebab Tuhan dan firman-Nyalah yang menjadi
landasan kuat untuk berpijak menantikan pertolongan-Nya bagi kita – “Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran
dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu” – Mazmur 119:43.
Dua, senantiasa berpegang
kepada firman Tuhan yang tertulis sebagai kompas kehidupan kita agar kita tidak
tersesat dalam dunia yang sudah tersesat ini. Kita tidak dapat mengandalkan
aturan dunia ini karena aturannya selalu berubah-ubah. Tetapi firman Tuhan
tidak akan pernah berubah – “Aku hendak
berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya” – Mazmur 119:44.
Saya
mendengar suatu cerita tentang sebuah gereja kecil yang mengadakan reuni.
Seorang mantan jemaat yang menghadiri perayaan itu telah menjadi seorang
jutawan. Ketika ia bersaksi bagaimana Allah memberkatinya selama
bertahun-tahun, ia mengaitkan hal itu dengan suatu peristiwa dari masa
kecilnya.
Ia mengatakan bahwa ketika masih kecil, saat ia mendapatkan penghasilan pertama, ia memutuskan untuk menyimpannya sampai akhir hidupnya. Namun kemudian seorang misionaris tamu berkhotbah tentang kebutuhan mendesak di ladang misi. Ia bergumul untuk memberikan uangnya itu.
Ia mengatakan bahwa ketika masih kecil, saat ia mendapatkan penghasilan pertama, ia memutuskan untuk menyimpannya sampai akhir hidupnya. Namun kemudian seorang misionaris tamu berkhotbah tentang kebutuhan mendesak di ladang misi. Ia bergumul untuk memberikan uangnya itu.
“Namun,
Tuhan menang”, kata lelaki itu. Kemudian, dengan bangga ia menambahkan, “Saya
memasukkan uang yang menjadi harta saya itu ke dalam kantung persembahan. Dan
saya yakin, alasan Allah sangat memberkati saya adalah karena ketika masih
kecil, saya memberikan semua yang saya miliki kepada-Nya”.
Jemaat
terharu mendengar kesaksian itu. Namun, kemudian seorang wanita tua bertubuh
kecil yang duduk di depan bersuara, “Saya tantang Anda untuk melakukannya lagi!”
Ada kebenaran penting di balik cerita itu: Prestasi masa lalu bukanlah ukuran kedewasaan rohani saat ini. Mazmur 119:44 mengatakan, “Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa”. Pemazmur sadar ia perlu menjaga komitmennya selalu segar setiap hari.
Ada kebenaran penting di balik cerita itu: Prestasi masa lalu bukanlah ukuran kedewasaan rohani saat ini. Mazmur 119:44 mengatakan, “Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa”. Pemazmur sadar ia perlu menjaga komitmennya selalu segar setiap hari.
Demikian juga dengan kita
sebagai pengikut Kristus yang masih hidup sampai dengan saman akhir ini. Kita perlu
sadar dan berjuang setiap hari agar tetap semangat menjaga komitmen kita di
hadapan Tuhan dan sesama. Dengan cara itulah hidup kita selalu segar dan bugar
setiap hari.
Sebagai orang kristiani, kita tidak dapat mengandalkan kemenangan-kemenangan masa lalu. Saat ini kita harus memberikan kesetiaan kita seutuhnya kepada Tuhan. Maka tak ada orang yang akan menantang kita, “Saya tantang Anda untuk melakukannya lagi!”.
GUNAKANLAH MASA LALU SEBAGAI "PAPAN LONCAT" BUKAN SEBAGAI “SOFA”.
Post a Comment for "Menjaga Komitmen Tetap Segar Setiap Hari"