Translate

Menjadi Kuat Menghadapi Tantangan Hidup 1

Menjadi kuat menghadapi tantangan hidup ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Kisah Para Rasul 20:22; 21:10-13. Tantangan hidup yang kita hadapi intensitasnya bukan semakin berkurang, tetapi justru semakin meningkat. Dikatakan demikian, karena memang kita sedang berada di zaman akhir di mana Iblis dan antek-anteknya terus berusaha supaya semakin banyak menarik manusia menjadi pengikutnya.

Nah salah satu tokoh yang menjadi referensi bagi kita yang memberi inspirasi dan motivasi bagi kita dalam menghadapi tantangan hidup ialah rasul Paulus. Sebenarnya dia sudah diingatkan untuk tidak pergi ke Yerusalem karena dia akan menghadapi sengsara tetapi dia tetap pergi juga karena dia mengaku dirinya adalah tawanan Roh Kudus sehingga dia tidak lagi bertindak menurut kemauan sendiri.

Beberapa tahun sebelumnya, Saulus (sebelum lebih dikenal dengan nama Paulus) yang berubah total setelah berjumpa dengan Yesus telah diingatkan Roh Kudus untuk keluar dari Yerusalem karena orang-orang di sana tidak mau menerima dia sebab tahu siapa dia sebelumnya (Kis. 9).


Tantangan hidup yang dialami oleh rasul Paulus setelah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi sangat luar biasa menimpa hidupnya. Itulah yang diinformasikan oleh Alkitab secara khusus dalam catatan Perjanjian Baru.

Pertanyaan penting untuk diajukan ialah: “Bagaimana rasul Paulus menjadi kuat menghadapi tantangan hidup yang dialaminya?” Berdasarkan firman Tuhan yang ada di dalam Kisah Para Rasul, maka ada beberapa hal yang membuat rasul Paulus bisa kuat menghadapi tantangan kehidupan, yaitu:

1. Paulus mengalami perjumpaan dengan Yesus
Paulus bersaksi bagaimana hidupnya berubah total setelah bertemu dengan Yesus. Dia menjelaskan bahwa dia adalah orang Yahudi dididik oleh guru besar Gamaliel mengenai hukum Taurat (Kis. 22:3); dia orang Farisi dan keturunan Farisi (Kis. 23:6); dia juga menjalankan peraturan keagamaan dengan ketat namun tidak percaya kepada Yesus.

Itu sebabnya dia mengejar pengikut-pengikut Kristus (dengan surat kuasa dari majelis-majelis Yahudi di Damsyik; Kis. 9:2) dan membawanya ke Yerusalem untuk dihukum (Kis. 22:4-5). Namun dalam perjalanan ke Damsyik dia bertemu Yesus dan dia berubah total kemudian berbalik menjadi utusan Kristus.

Dia percaya Yesus yang mati dan bangkit mampu menjamah dan menyucikan hati seseorang. Di hadapan mereka, Paulus tidak mengurangi bobot kesaksiannya sehingga timbul keributan besar dan dia diamankan oleh pasukan Roma ke markas (Kis. 23:9-10).

Sejauh itu, apakah ancaman pembunuhan membuat Paulus takut? Ternyata tidak. Dia dipindahkan ke Kaisarea, ibu kota Romawi di Israel dan diperhadapkan ke wali negeri, Feliks yang dekat dengan kaisar. Nasib Paulus berada di tangan Feliks, kalau Paulus tidak hati-hati dalam berbicara, dia dapat dihukum tetapi Paulus tidak takut.

Rasul Paulus begitu berani mengurbankan diri demi Yesus Kristus karena dia mengalami sendiri Kristus mati karena dosa manusia, termasuk dia, sesuai dengan Kitab Suci (1 Kor. 15:3-4,6) berarti dia telah membaca kitab Perjanjian lama khususnya Yesaya 53:5 walau sebelumnya dia tidak percaya Yesus mati menanggung dosa.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita bertemu dengan Pribadi Yesus dan hidup di dalam kasih karunia-Nya sehingga kita terbebas dari hukuman maut? Dan sudahkah kita bersaksi mencari jiwa agar mereka juga percaya dan beroleh keselamatan? Ingat, Yesus mati karena pelanggaran kita dan bangkit membenarkan, menguduskan dan menebus kita (Rm. 4:25; 1 Kor. 1:30).

Penyucian harus berlangsung terus menerus sampai kepada kesempurnaan dan darah Yesus menguduskan kita (Ibr. 13:12) bahkan menyucikan hati nurani kita yang jahat (Ibr. 10:22) yang menjadi pusat dari segala kejahatan (Mat. 15:19) dan diekspresikan dalam tutur kata dan tindakan kita. Untuk apa hati nurani menjadi baik?


Supaya kita ada keberanian menghadap Dia – saat berdoa, kita dapat merasakan begitu dekat dengan Bapa dan doa kita dijawab oleh-Nya; saat membaca Firman Tuhan, kita mengerti kehendak-Nya dan Roh kudus menuntun kita untuk tidak keluar dari jalan kebenaran.

Post a Comment for "Menjadi Kuat Menghadapi Tantangan Hidup 1"