Menjadi Kuat Menghadapi Tantangan Hidup 2
Menjadi kuat
menghadapi tantangan hidup ~ Tantangan pada umumnya tidak disukai oleh
kebanyakan orang. Kendati demikian, suka atau tidak suka tantangan hidup itu
selalu ada di jalan yang kita lalui. Tulisan ini merupakan lanjutan dari
tulisan saya yang terdahulu. Anda bisa membacanya Di Sini. Ada yang terkapar karena tidak kuat menghadapi tantangan,
tetapi ada juga yang terus berjuang sampai akhirnya mengalahkan tantangan dan
keluar sebagai pemenang.
2. Paulus mengalami
keubahan hidup
Kehidupan Saulus (Paulus) berubah total setelah
bertemu Yesus, hati yang sebelumnya penuh kebencian terhadap pengikut Yesus
berubah menjadi belas kasihan kepada mereka yang belum mengenal-Nya. Kehidupan
lamanya telah terkubur sehingga tidak lagi menjadi hamba dosa dan dibangkitkan
dengan hidup baru bagi Allah (Rm. 6:5-6, 10).
Introspeksi: benarkah kehidupan lama kita telah
dikuburkan? Atau kita mengaku orang Kristen tetapi masih menjadi hamba dosa
dengan mencintai kehidupan lama yang jahat dan najis? Ingat, kehidupan lama
kita sudah disalibkan dalam kematian-Nya dan Dia bangkit untuk menjadikan kita
hamba kebenaran dan hidup bagi-Nya.
Dapatkah dikatakan kita sudah mengalami keubahan
hidup (misal: tidak merokok lagi) tetapi tidak pernah beribadah atau
melayani Tuhan asal-asalan dan tergantung mood?
Tanda bagi orang yang meninggalkan hidup lama
dan berbalik kepada Tuhan ialah hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus, tidak
lagi menuruti keinginan daging, tidak menyerahkan anggota tubuh kepada dosa
untuk dipakai sebagai senjata kelaliman dan tidak berada di bawah hukum Taurat
tetapi kasih karunia (Rm. 6:11-14). Dengan demikian kita lebih mencintai Firman
Tuhan, setia dalam beribadah dan tekun dalam pelayanan.
Jujur, kita tidak kebal terhadap godaan untuk
kembali kepada kehidupan lama tetapi secepat kita membaca dan mendengar Firman
Tuhan, Roh Kudus bagaikan alarm akan mengingatkan kita agar
tidak keluar dari jejak Yesus.
Apa respons Paulus setelah mengenal Yesus yang
mati dan bangkit serta memberinya anugerah keselamatan? Filipi 3:7-14
menuliskan: Apa yang dahulu menjadi keuntungannya dilepaskan semua dan
dianggapnya sampah. Semua ini dapat dilakukan oleh sebab Yesus yang
memampukannya.
Dia mendapat anugerah kepercayaan dan kebenaran
dari Allah. Mengenal Kristus Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya. Bersekutu dalam
penderitaan-Nya supaya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Melupakan
apa yang telah di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang di depan sambil
berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan Surgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus.
Rasul Paulus meninggalkan semua beban hidup lama yang penuh
dosa dan bekerja lebih giat bagi Tuhan bahkan berlari-lari mengejar tujuan
panggilan Surgawi.
Aplikasi: kita perlu digembalakan untuk dapat
dibawa kepada tujuan Ilahi; jika tidak, kita bagaikan domba tersesat yang berjalan
sesuka hati dan berpegang pada kebenaran sendiri.
Juga diperlukan speed untuk
berlari mengejar tujuan bukan berleha-leha – ketinggalan kereta api masih ada
opsi lain (mobil, plane dll.) untuk mencapai tujuan tetapi
ketinggalan mengejar panggilan Surgawi tidak akan ada kesempatan lain untuk
mencapainya. Juga kita tidak dapat berlari jika dosa masih membebani
karena sayang untuk dibuang.
Kebangkitan Yesus membebaskan kita dari beban
dosa berat sehingga kita dapat mengejar dan mendapatkan panggilan Surgawi. Apakah
kita cukup mengenal Tuhan dengan benar, meninggalkan dosa dan berlari-lari
mengejar panggilan Surgawi – pelayanan dan keubahan hidup? Ada satu lagi yang
harus dilakukan yaitu: bergembira meskipun untuk seketika harus
berdukacita oleh berbagai pencobaan untuk membuktikan kemurnian iman (1 Ptr.
1:3-7).
Masing-masing dari kita (pedagang, pegawai, ibu
rumah tangga, anak dst.) pasti mengalami ujian dan godaan dengan coraknya
sendiri-sendiri (selama masih hidup di dunia) dengan tujuan pemurnian iman
kita.
Apakah pengalaman Rasul Paulus juga menjadi
pengalaman kita berkaitan dengan kematian dan kebangkitan Yesus? Sudahkah
kita mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya berdampak berani dan militan dalam
pelayanan apa pun risikonya? Hendaknya kita berlari mengejar panggilan Surgawi walau
menghadapi ujian dan godaan untuk bangkit bersama Dia menjadi lebih
daripada pemenang. Amin.
Post a Comment for "Menjadi Kuat Menghadapi Tantangan Hidup 2"