Translate

Menjadi Jemaat Yang Rela Berkorban

Menjadi jemaat yang rela berkorban ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Kisah Para Rasul 4:32-37. Jemaat adalah anggota tubuh Kristus yang telah mengalami kasih Allah dan menerima keselamatan di dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus.

Landasan utama bagi jemaat untuk berkorban dalam hidupnya ialah pengorbanan Kristus yang sudah menyerahkan diri-Nya secara total bagi keselamatan kita. Kesadaran akan pengorbanan Kristus yang maha dahsyat itulah yang seharusnya menginspirasi dan memotivasi kita untuk berkorban dalam hidup kita di dunia ini.

Mengapa banyak orang sulit berkorban? Jawabannya karena mereka belum mengalami kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Kalau pun mereka berkorban, maka pengorbanan mereka menuntut balasan. Misalnya ingin dihormati, mendapatkan posisi yang diinginkannya dan lain sebagainya.

Mengapa orang mau berkorban? Jawaban pertama atas pertanyaan tersebut ialah kareba mereka telah mengalami dan merasakan kasih Allah yang besar dalam hidupnya. Itu sebabnya ketika mereka begitu mudah berkorban menandakan rasa syukur dan terimakasih mereka kepada Tuhan yang telah memberkati dan menyelamatkan hidup mereka.


Kita sering menemukan justru orang yang miskin atau sederhanalah yang lebih rela berkorban dari pada orang yang kaya. Hal ini dijelaskanTuhanYesus dimana seorang janda rela memberikan seluruh uangnya untuk dipersembahkan bagi Tuhan (Lukas 21:1-4 ).

Demikian juga jemaat mula-mula  rela memberikan hartanya untuk dipersembahkan bagi pelayanan para rasul (Kisah Para Rasul  4:32-37). Bagaimana dengan kita? Sudah kita rela berkorban bagi Tuhan?
Karena itu mari kita perhatikan uraian berikut yang menjelaskan hal ini.

1. Orang yang sulit berkorban
Orang yang belum berjumpa pribadi dengan Tuhan – “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” - (Yohanes 15:5).

Orang yang berpikir atau menganggap bahwa apa yang dia punya adalah karena kehebatannya, usahanya bukan karena Tuhan, sehingga menjadi pelit.
Orang yang hatinya dikuasai uang dan tidak tahu bersyukur (KPR 5:1-11; 1 Timotius 6:10; Lukas 17:8). Orang kristen yang belum dewasa sehingga hidupnya masih dikusai nafsu dunia bukan Roh Kudus (Ibrani 5:11-14).

2. Orang yang rela berkorban
Orang yang berjumpa pribadi dengan Tuhan – “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” - (2 Korintus 5:17).

Orang yang sadar bahwa hidupnya adalah anugerah Tuhan. Semuanya adalah dari Tuhan dan karena kebaikan Tuhan (Roma 11:36 ; 1 Korintus 3:6-8)
Orang yang mensyukuri setiap berkat Tuhan (1 Tesalonika 5:18; Lukas 17:15-16)
Orang yang hatinya sungguh cinta Tuhan sehingga ia mau dibentuk dan dipakai Tuhan (Lukas 19: 5-10). Orang yang meresponi kehendak dan panggilan Tuhan  (Yasaya 6:8)

Perhatikan kata bijak berikut agar kita menjadi bijak dalam mengatur hidup dan keuangan kita. Bukan bahagia yang membuat kita bersyukur tetapi dengan bersyukurlah yang menjadikan hidup kita bahagia.

Ketika Tuhan memberkati keuanganmu, jangan naikkan standar hidupmu tetapi naikkanlah standar memberimu kepada Tuhan dan sesama – “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” – (Matius 5:7).
Jalanilah hidup yang meninggalkan warisan untuk kemuliaan Allah. (Matius 25:35, 40; Yakobus 1:27). Imanuel, Amin


Sumber: Pdt. Hondi Panjaitan M.A., M.Th

Post a Comment for "Menjadi Jemaat Yang Rela Berkorban"