Masuk Putaran Dua Ahok Menang Atas Anies 1
Masuk putaran dua, Ahok menang atas Anies ~ Pertarungan
Pilkada paling sengit di Indonesia antara pasangan Agus-Sylvi, Ahok-Djarot dan
Anies-Sandi, telah terlaksana hari ini. Hasilnya (quick
count) Agus-Sylvi
dipastikan tersingkir dengan perolehan suara sekitar 18%.
Sementara Ahok-Djarot menang tipis pada kisaran 42% dan Anies-Sandi pada
kisaran 39%. Itu berarti karena tidak ada pasangan yang meraih kemenangan di
atas 50%, maka Pilkada DKI terpaksa masuk pada putaran kedua: Ahok-Djarot vs
Anies-Sandi.
Pendukung Ahok sedikit
cemas karena Ahok-Djarot terpaksa bertarung di putaran kedua melawan Anies.
Dengan melawan Anies-Sandi di putaran kedua, maka kemungkinan besar Ahok
kalah. Alasannya para pendukung Agus akan beralih mendukung Anies. Dari hasil quick
count beberapa
survei, memang Ahok hanya menang tipis atas Anies. Namun jika suara Agus
digabungkan dengan suara Anies, maka Anies akan menang pada kisaran 58% atas
Ahok yang hanya 42%.
Akan tetapi saya tidak
sependapat bahwa Ahok-Djarot bakal kalah melawan Anies. Saya justru berpendapat
sebaliknya. Ahok akan menang atas Anies-Sandi. Apa alasannya? Strategi. Saya
yakin bahwa Pakde Jokowi akan melakukan beberapa manufer menjelang pencoblosan
putaran kedua pada tanggal 19 April 2017 mendatang. Selain manufer Jokowi, ada
juga beberapa argumentasi lain yang menyimpulkan bahwa Ahok akan menang di
putaran kedua.
Pertama, SBY telah mewujudkan skenario Jokowi agar
mengorbankan puteranya dan bukan Yusril untuk melawan Ahok dalam merebut kursi
DKI-1. Sudah bisa dipastikan bahwa Agus-Sylvi tersingkir. Ini berarti
kepentingan SBY sudah tidak ada lagi pada Pilkada DKI. SBY selanjutnya akan
berkarir membuat lagu melankolis dan melodrama untuk meratapi kekalahannya,
menangisi karir Agus sekaligus menyesali duit yang sudah keluar banyak.
Nah, pada saat SBY
gundah-gulana karena diserang terus oleh Antasari, Susno Duadji plus Yusril
Ihzra Mahenda terkait masa lalunya, maka pada saat itu Jokowi akan datang
untuk menghiburnya. Maksudnya, Jokowi akan membuka pintu selebar-lebarnya untuk
bertemu dengan SBY. Janji Jokowi untuk bertemu dengan SBY sesudah Pilkada, akan
terlaksana sebelum Pilkada putaran kedua DKI selesai.
SBY yang sedang
terpojok, tentu terpaksa menyanggupi pertemuan tertunda dengan Jokowi. Tidak
ada cara lain untuk menyelamatkan muka SBY selain bertemu dengan Jokowi. Dalam
pertemuan itu, akan ada deal-deal khusus antara Jokowi dengan SBY. Misalnya,
Jokowi lewat invincible hand-nya
akan menghentikan gangguan-gangguan kepada SBY seperti yang dilancarkan selama
ini.
Sebaliknya, SBY akan berjanji untuk tidak mendukung Anies-Sandi. SBY
akan kembali kepada habitatnya sebagai partai penyeimbang. Angket-angket DPR
yang dimotori oleh Demokrat juga akan dibuat menguap bersama lebaran kuda yang
gagal hari ini.
Kedua, ketika ada pertemuan Jokowi-SBY, maka para
pendukung Agus yang kebanyakan nasionalis dan bukan kaum agamis, akan
mengalihkan dukungannya kepada Ahok. Inilah yang saya maksud bahwa kaum
nasionalis yang mendukung Agus sebelumnya (Agus-SBY masih dipandang nasionalis
dengan roh partai Demokrat), akan berbalik mendukung Ahok.
Insting politik saya
mengatakan bahwa kaum khilafah yang bercita-cita mengganti ideologi Pancasila,
sebetulnya sudah mengalihkan dukungannya kepada Anies hari ini. Mereka
mengalihkan dukungannya ketika tahu bahwa suara Agus akan anjilok. Saya yakin
bahwa peningkatan suara Anies yang signifikan hari ini berasal dari para
pendukung kaum khilafah ini.
Sementara yang memilih Agus hari ini adalah mereka yang murni berhaluan
nasionalis. Jadi, kecemasan bahwa suara Agus akan beralih kepada Anies, tidak
perlu ada. Mereka yang berhaluan nasionalis sulit mendukung Anies yang sudah
merangkul kaum agamis, kaum pendukung khilafah.
Sumber: seworddotcom.
Post a Comment for "Masuk Putaran Dua Ahok Menang Atas Anies 1"