Translate

Korelasi Ibadah, Salib Kristus Dan Kehidupan

Korelasi ibadah, salib Kristus dan kehidupan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Markus. Penulis Injil Markus menulis demikian: “Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus” – Markus 15:21.

Simon orang Kirene merupakan salah satu dari sekian banyak orang pada waktu itu yang menyaksikan secara live atau langsung peristiwa atau prosesi penyaliban Yesus. Kehadiran Simo orang Kirene di Yerusalem adalah merupakan rutinitas spiritual atau keagamaan yang merupakan tradisi ibadah bagi bangsa Irael atau orang Yahudi.

Memang pada umumnya masyarakat Yahudi atau orang Israel yang ada di luar Yerusalem mereka sesungguhnya tidak mengetahui apa yang terjadi di kota suci Yerusalem. Bagi mereka, Yerusalem adalah pusat ibadah atau penyembahan kepada Yahweh Elohim atau Tuhan Allah mereka.


Setahun sekali bangsa Israel atau orang Yahudi datang ke Yerusalem untuk beribadah dengan membawa korban kepada Allah. Mereka lakukan ritual ibadah setiap tahun dengan suatu kesadaran yang tinggi. Dikatakan demikian, karena memang mereka sangat membutuhkan Tuhan dan sebagai upaya mereka mentaati perintah dalam hukum Taurat.

Itu sebabnya ketika mereka datang ke Yerusalem untuk beribadah, maka hal tersebut menjadi suatu kegembiraan, sukacita dan kelegaan. Karena peristiwa itu menjadi sangat penting dimana terjadi rekonsialisi atau pendamaian dengan Yahweh Elohim mereka.

Kegembiraannya karena telah tiba di Yerusalem, kota suci menghapuskan segala keletihan akibat perjalanan panjang dari Kirene kota tempat tinggalnya di Afrika utara.
Perjalanan yang jauh dan penuh resiko itu ia lakukan untuk memenuhi tuntutan tradisi agama Yahudi merayakan Paskah di Yerusalem.

Namun belum juga kegembiraan itu ia nikmati cukup lama tiba-tiba ia dikejutkan dengan kerumunan orang banyak yang berseru “Salibkan Dia; Salibkan Dia”. Untuk mengetahui apa yang terjadi ia masuk ke dalam kerumunan orang banyak tersebut. Dan ia melihat ada seorang laki-laki yang dengan kepayahan berusaha memikul kayu salib yang berat. Ia melihat sekujur tubuh laki-laki itu seperti diolesi darah. Ternyata darah itu berasal dari luka yang ada disekujur tubuh-Nya. Rasa kasihan merasuki ke dalam seluruh sumsumnya.

Kemudian tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh suara komandan serdadu yang berteriak: “Hei kamu, ayo maju dan pikul salib Orang ini!” Ia melirik ke kiri dan ke kanan karena berpikir teriakan komandan itu ditujukan ke orang lain.

Tetapi tiba-tiba ujung pedang seorang serdadu sudah ada di dadanya, ternyata orang yang disuruh untuk menggantikan memikul salib Orang yang sekarat itu adalah dirinya. Dia yang baru datang dengan hati yang penuh suka cita ke kota suci untuk beribadah. Tiba-tiba harus melakukan sesuatu yang memalukan dan menyakitkan karena dipaksa memikul salib Yesus yang berat di kerumunan orang banyak. Itulah pengalaman Simon dari Kirene.

Ternyata untuk beribadah penuh dengan resiko dan memikul salib yang menyakitkan.
Oleh karena itu jika saat ini anda mengalami penderitaan karena memikul salib Kristus jangan kecewa dan menjadi lemah.

Salib yang anda pikul itu memang berat dan menyakitkan. Tetapi seperti Simon dari Kirene, ia mendapat upah yang besar. Namanya tercatat dalam kitab Kehidupan. Bahkan dua anaknya juga tercatat sebagai orang yang dikasihi Tuhan, yaitu Alexander dan Rufus.

Tetaplah bersemangat dan bertekun beribadah dan melayani, walaupun ada salib yang berat untuk dipikul..sebab semua itu akan menjadi berkat besar pada waktunya.
Terpujilah Nama Tuhan Yesus Kristus


Sumber: Pdt. Dr. Moranda Girsang.

Post a Comment for "Korelasi Ibadah, Salib Kristus Dan Kehidupan"