Ini Dampak Negatif Anak Disekolahkan Terlalu Dini 1
Ini dampak negatif anak
disekolahkan terlalu dini ~ Sebagai orang tua, banyak di
antara kita yang menganggap bahwa, jika anak di sekolahkan secara formal sedini
mungkin, maka hal tersebut merupakan sebuah peristiwa yang membanggakan bagi
dirinya. Bahkan tak jarang hal tersebut dijadikan sebagai ajang adu gengsi di
antara para ibu-ibu komplek ketika sedang bergosip.
“eh jeng anak mu sudah sekolah apa belum?” “belum neng”
“duh si panjul loh anak saya sudah sekolah sd dari umur 5 tahun”. Seketika di
rumah sang ibu bertekad menyekolahkan anaknya yang masih berusia 4 tahun, yang
masih imut lucu dan gemar bermain, untuk di masukan ke sekolah dasar.
Mengkhawatirkan sekali ya bunda, apabila gara-gara gengsi memaksa anak untuk
bersekolah formal.
Tak sedikit pula yang menganggap bahwa anak-anak yang di
sekolahkan secara formal sedini mungkin, mempermudah mereka dalam menyerap
setiap ilmu yang telah di ajarkan di sekolah. Anggapan itu pun tak sepenuhnya
salah, namun tak sepenuhnya juga dikatakan benar.
Anggapan tersebut mungkin dapat dikatakan benar karena
memang usia perkembangan anak khususnya usia dini adalah masa keemasannya dalam
bertumbuh kembang. Pada fase tersebut anak memiliki kemampuan berkembang yang
sangat pesat di bandingkan dengan fase usia pertumbuhan lain. Anak akan sangat
sensitive dalam menrima segala informasi lingkungan sekitar dan pengaruh dari
luar. Baca juga artikel kami yang berjudul Yuk
Akibat Anak Disekolahkan Terlalu Dini
Perkembangan tersebut berkaitan dengan perkembangan
dari sisi berpikir, emosi, dan kecerdasan serta perkembangan motorik, maupun
sosialnya. Namun di sisi lain kemampuan anak secara mental belumlah matang
secara sempurna yang mana hal tersebut berpotensi mengakibatkan anak akhirnya
cepat jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Mereka (orang tua) yang tak peka terhadap kondisi anak
juga rentan membuat anak mengalami kondisi tertekan. Kondisi tertekan tersebut
dikarenakan mereka (anak) harus menjalani proses belajar mengajar berbasis
pendidikan formal yang cenderung menjemukan. Anak yang seharusnya bahagia
dengan dunia bermainnya, akhirnya harus dihadapkan dengan pelajaran-pelajaran
yang tak semuanya sesuai dengan umur perkembangannya.
Problem lain pun hadir dari rekan-rekannnya yang
secara umur lebih dewasa dari usianya. Masalah tersebut dapat berupa kemampuan
berinteraksi dengan dunia seusia rekannya, yang notabenenya berusia lebih
dewasa dari dirinya. Jika anak tak mampu untuk mengikuti dunia dan pola pikir
anak yang lebih dewasa, ditakutkan sang anak berpotensi untuk mengalami
pengucilan atau bulliying dalam peer groupnya.
Dalam psikologi pengaruh dari peer group seorang anak
akan lebih kuat di bandingkan dengan pengaruh lingkungannya, terlebih lagi jika
hubungan orang tua dan anak memiliki kerenggangan.
Oleh karena itulah, sekiranya orang tua untuk bisa
meninjau kembali keinginan menyekolahkan anak secepat mungkin dalam pendidikan
formal. Karena dalam usia dini pendidikan terbaik adalah didikan orang tua.
Apabila dicitrakan dengan sebuah ketenaran seorang
artis, maka anak yang di sekolahkan terlalu cepat sebelum usianya cukup mirip
seorang artis karbitan dari ajang pencarian bakat atau artis musiaman yang
fenomenal akibat sosial media. Ia akan cepat untuk melejit namun cepat pula
untuk turun terprosok dan akhirnya hilang.
Diperlukan kesabaran bagi orang tua untuk mendidiknya
terlebih dahulu di lingkungan keluarga. Ajarkan ia terlebih dahulu tentang
nilai-nilai moral, sopan santun, dan akhlak yang baik dari keluarga, terutama
orang tua yang menjadi role model utama anak. Karena basis utama dari
pendidikan terbaik adalah menanamkannya sebuah karakter yang bermartabat.
Post a Comment for "Ini Dampak Negatif Anak Disekolahkan Terlalu Dini 1"