Hidup Mengikuti Petunjuk Tuhan
Hidup mengikuti petunjuk Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari Amsal 10:2-8. Penulis kitab Amsal menegaskan demikian: “Tangan
yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Siapa
mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen
membuat malu” – Amsal 10:4-5.
Kutipan firman Tuhan di atas sangat menarik untuk kita simak bersama. Dikatakan
menarik karena hal itu berkaitan langsung dengan kehidupan keseharian kita dan
juga dengan aktivitias hidup yang kita jalani setiap harinya.
Menurut penulis Amsal bahwa “tangan yang lamban membuat miskin”,
menunjukkan bahwa manusia pemalas, tidak mau bekerja, tidak memanfaatkan waktu
dan kesempatan yang ada dengan baik serta hidup tidak sesuai dengan pimpinan
Tuhan akan berdampak negatif bagi hidupnya. Dampak negatif dimaksud ialah
menjadi miskin dan tentu tidak ada orang yang ingin menjadi miskin.
Namun, sebaliknya “tangan orang rajin menjadikan kaya” menunjukkan bahwa
orang tersebut menggunakan waktu, kesempatan, kemampuan, skill yang dimiliki
dan hidup dalam pimpinan Tuhan dan mengikuti petunjuk-Nya pasti diberkati oleh
Tuhan.
Ketika seseorang terbelit hutang, biasanya rasa panik melanda orang
tersebut, sehingga ia tak lagi mampu berpikir jernih. Namun, hal pertama yang
seharusnya dilakukan adalah menenangkan diri dan berdoa meminta hikmat dari
Tuhan.
Langkah selanjutnya yang bisa diambil adalah berkonsultasi dengan orang
yang dipenuhi hikmat Tuhan. Hal inilah yang dikerjakan oleh janda dengan dua
anak, yang mendiang suaminya adalah seorang nabi.
Janda tersebut berada di ujung tanduk. Penagih hutang hendak membawa
kedua anaknya sebagai budak. Ia pun datang kepada Elisa. Ketika itu, Elisa
tidak memberinya uang. Elisa malah balik bertanya, apakah yang dimiliki oleh
janda itu. Kebetulan ia hanya memiliki sebuah buli-buli berisi minyak.
Lalu Elisa memintanya untuk mengumpulkan sebanyak mungkin bejana kosong,
bukan hanya beberapa bejana kosong. Kemudian mujizat pun terjadi. Minyak dalam
buli-buli janda itu memenuhi semua bejana kosong tersebut. Sampai ia bisa
membayar lunas hutangnya dan bahkan hidup dari sisa uang penjualannya (2 Raj.
4:1-7).
Minyak dalam buli-buli di rumah janda itu melambangkan talenta pemberian
Tuhan yang kita pergunakan untuk mencari uang. Sedangkan bejana-bejana kosong
yang ia kumpulkan menyimbolkan tempat-tempat potensial yang kita tuju untuk
menjadi pelanggan bisnis kita.
Sedangkan pelipatgandaan minyak adalah kuasa Tuhan. Kisah ini mengajarkan
kepada kita untuk tidak membiarkan pikiran kita terpatri pada jumlah hutang
kita. Fokuskan pikiran kita pada peningkatan jumlah pemasukan. Jangan putus
asa. Lebarkan sayap bisnis kita.
Jangan hanya mencari satu atau dua calon pelanggan, tetapi sebanyak
mungkin calon pelanggan. Seusai dengan petunjuk Tuhan, terus jajaki dan
kembangkan segala potensi yang ada untuk mendapatkan pelanggan baru. Pada
waktu-Nya, Tuhan yang akan membuat keajaiban.
Tuhan mampu membuat semua calon pelanggan menjadi pelanggan setia kita.
Sebab Tuhan mau memberkati kita dalam skala besar, bukan dalam skala kecil.
Bukan hanya semua hutang kita menjadi lunas, kita bahkan dapat hidup
berkelimpahan dari berkat Tuhan yang tercurah. Percayalah. Tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan.-
RENUNGAN
Selain menyelesaikan hutang, kita juga harus FOKUS MENINGKATKAN
PEMASUKAN, sehingga BERKAT TUHAN TERCURAH dalam hidup kita
APLIKASI
APLIKASI
Apakah Anda mempunyai hutang? Sudahkah Anda berkonsultasi pada Tuhan?
Jika belum, lakukan! Mengapa kita perlu memfokuskan diri pada peningkatan
pemasukan kita? Langkah-langkah apa yang dapat Anda lakukan untuk menambah
jumlah pemasukan Anda, berdasarkan petunjuk Tuhan?
Post a Comment for "Hidup Mengikuti Petunjuk Tuhan"