Cara Menangani Tenggorokan Panas Saat Hamil
Apa pun yang dialami saat
mengandung, termasuk tenggorokan panas saat hamil, diharapkan tidak memengaruhi janin. Oleh karenanya, penting untuk mengetahui penanganan yang tepat dan tidak
membahayakan janin.
Perubahan
kondisi tubuh, termasuk melemahnya sistem kekebalan, menyebabkan ibu hamil
lebih berisiko terserang sakit seperti flu ataupun sakit tenggorokan, termasuk
komplikasinya, seperti bronkitis, pneumonia, ataupun infeksi sinus.
Tenggorokan panas saat hamil biasanya dapat disebabkan
berbagai hal seperti asma, alergi, polusi bahan kimia, ataupun penyakit asam
lambung. Namun, menurut seorang aisten profesor obstetrik dan ginekologi,
tenggorokan sakit saat hamil dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Virus merupakan penyebab utama nyeri tenggorakan.
Infeksi virus pada tenggorokan panas biasanya disebabkan oleh virus yang sama
dengan flu dan pilek. Di sisi lain, sakit tenggorokan akibat infeksi
bakteri umumnya disebabkan infeksi bakteri streptococcal pada tonsil dan
tenggorokan yang mengakibatkan terjadinya peradangan, iritasi, serta sakit
tenggorokan yang parah dan seketika.
Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan alergi.
Tipe bakteri tertentu juga dapat menyebabkan penyakit serius dibanding jenis
lain. Tenggorokan panas saat hamil dapat disertai berbagai gejala lain seperti:
Sakit kepala. Tonsil merah dan bengkak. Tenggorokan
terasa sakit.
Rasa sakit saat menelan. Ada bintik-bintik putih pada
tonsil atau tenggorokan.
Terjadi peradangan pada tenggorokan. Leher bengkak
karena pembesaran kelenjar getah bening. Lemas dan kelelahan. Demam. Hilang
nafsu makan. Sakit perut. Mual. Batuk. Sesak napas. Meski demikian, orang yang mengalami sakit tenggorokan tidak selalu
mengalami seluruh gejala di atas.
Menangani
Tanpa Menambah Risiko
Ibu hamil perlu ekstra hati-hati saat
mengonsumsi obat untuk menangani tenggorokan panas saat hamil ataupun gangguan
kesehatan lain. Berikut hal-hal yang harus anda waspadai.
Sebisa mungkin hindari konsumsi semua obat pada 3
bulan pertama kehamilan. Setelah 3 bulan, mengonsumsi obat yang fokus menangani
satu kondisi lebih baik daripada obat yang mengklaim dapat menangani berbagai
penyakit sekaligus.
Selain itu, hindari konsumsi codeine, antibiotik
Bactrim, aspirin, naproxen.
Hindari konsumsi obat herba, terutama selama masa
kehamilan, karena beberapa jenisnya justru dapat berbahaya bagi janin.
Antibiotik tidak dapat dikonsumsi untuk menangani
pilek, karena kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus, bukan bakteri. Konsumsi
obat batuk saat hamil disarankan untuk dikonsultasikan lebih dulu ke dokter.
ibuprofen dianjurkan tidak dikonsumsi terutama
pada usia kehamilan trimester terakhir. Anda juga perlu mengonsultasikannya
jika akan mengonsumsi ibuprofen pada trimester pertama dan kedua kehamilan.
Bila tenggorokan panas mengganggu Anda saat hamil,
beberapa hal ini dapat menjadi acuan Anda dalam mengobatinya. Meskipun masih
memerlukan pembuktian lebih lanjut, paracetamol juga dapat dikonsumsi untuk
meredakan rasa sakit.
Tenggorokan panas saat hamil akibat sakit tenggorokan
karena bakteri streptococcal umumnya ditangani dengan pemberian antibiotik
serta istirahat yang cukup.
Tenggorokan panas juga dapat diredakan secara alami
dengan campuran lemon dan madu yang dipadu dalam air hangat, ataupun berkumur
dengan air garam.
Ingat juga untuk selalu berkonsultasi dengan dokter
bila Anda mengalami masalah kesehatan saat hamil dan berencana melakukan
pengobatan apa pun. Apakah antibiotik
membahayakan bayi?
Berdasarkan kategori keamanan obat
pada ibu hamil, cephalexin, penicillin, dan amoxilin terbukti tidak
membahayakan janin, karena obat-obat ini tidak dapat menembus plasenta dan
tidak mengganggu kesuburan.
Meski demikian, ibu hamil disarankan
hanya mengonsumsi antiobotik hanya jika benar-benar dibutuhkan dan tetap sesuai
dengan dosis yang diberikan dokter. Ibu hamil yang mengonsumsi terlalu banyak
antibiotik dapat membahayakan diri dan janinnya. Sebaliknya, kekurangan dosis
antibiotik dapat menyebabkan infeksi datang kembali.
Untuk mencegah tenggorokan panas saat hamil, hindari
berbagi perlengkapan seperti cangkir dan alat makan dengan orang lain, terutama
yang sedang sakit.
Vaksin flu dapat mengurangi risiko flu pada ibu hamil
dan bayinya hingga setengah tahun setelah persalinan. Istirahat cukup,
konsisten mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur, menjaga tubuh
terhidrasi dengan mengkonsumsi cukup cairan, mencuci tangan secara teratur,
olahraga teratur, hindari kontak dengan teman atau kerabat yang sakit, serta
mengelola stres sangat penting untuk menjaga kesehatan.
Post a Comment for "Cara Menangani Tenggorokan Panas Saat Hamil "