Bagaimana Mengelola Berkat Yang Tuhan Berikan?
Bagaimana mengelola berkat yang Tuhan
berikan ~ Landasan firman
Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil yang ditulis oleh dokter Lukas
dalam Lukas 16:11-12. Dua ayat tersebut secara lengkap saya lampirkan demikian:
“Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal
Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang
sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah
yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?”.
Sejak awal penciptaan, Tuhan memiliki keinginan yang kuat untuk memberkati
hidup manusia. Hal itu ditandai dengan sebelum manusia diciptakan oleh Tuhan,
maka semua yang menjadi kebutuhan manusia disediakan oleh Tuhan
Setelah Tuhan siapkan semua yang dibutuhkan oleh manusia, barulah manusia
diciptakan oleh Tuhan. Setelah manusia diciptakan oleh Tuhan, maka Tuhan
memberi perintah kepada manusia supaya manusia mengelola harta atau berkat atau
ciptaan Allah yang lain untuk kepentingan dan kesejahteran manusia serta
berpuncak kepada kemuliaan bagi Allah.
Namun, karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa, maka semua berkat yang
diberikan Tuhan menjadi berubah dan manusia cenderung untuk menyalah-gunakan
kepercayan yang Tuhan berikan. Berkat yang Tuhan percayakan kepada manusia acap
kali diperlakukan atau dikelola secara tidak benar dan tidak bertanggung jawab.
Manusia cenderung mengelola berkat yang Tuhan berikan hanya untuk
kepentingan dirinya sendiri. Mereka tidak lagi memikirkan dan mengelola berkat
Tuhan sebagaimana yang Tuhan harapakan. Manusia terlalu egois dan hanya
memikirkan diri dan kelompoknya saja. Bahakan berkat yang Tuhan percayakan
kepadanya tidak dipakai untuk kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya.
Dalam perumpamaan tentang talenta, dikisahkan tentang tuan yang hendak
bepergian dan mempercayakan hartanya kepada tiga hambanya. Ada yang diberi lima
talenta, dua talenta, dan yang terakhir hanya satu talenta. Kedua hamba yang
pertama mengusahakan talenta mereka.
Namun, hamba yang menerima paling sedikit, merasa tuannya tidak adil dan
mengubur talentanya dalam tanah. Sewaktu sang tuan pulang, ia mendapati hamba
yang bertalenta lima berhasil melipatgandakan talentanya menjadi sepuluh. Ia
pun gembira dan mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar lagi. Selain itu,
ia mengundang hambanya tersebut untuk mengambil bagian dalam kebahagiaannya.
Demikian juga yang terjadi dengan hamba yang bertalenta dua. Namun, ketika
tiba gilirannya hamba bertalenta satu untuk menghadap, sang tuan menemukan
bahwa selama ia pergi, hambanya itu hanya mendiamkan harta yang ia terima. Tak
dapat dihindari, si satu talenta dimurkai tuannya.
Terkadang, seperti si satu talenta, kita hanya dapat melihat orang lain
menerima banyak berkat dari Tuhan, sedangkan kita hanya memiliki sedikit. Kita
pun merasa betapa tidak adilnya hidup ini. Kita tidak menyadari, bahwa ada
alasan mengapa Tuhan memberikan berkat yang berbeda untuk setiap orang.
Bukan karena Dia kejam atau lebih mengasihi yang lainnya daripada kita.
Namun, semua itu hanya karena Tuhan sedemikian mengenal kita, dan Dia tahu
seberapa besar kesanggupan kita (Mat. 25:15).
Ya, meski Tuhan mengasihi kita, bukan berarti Dia akan memanjakan kita.
Justru, Dia sedang menumbuhkan tanggung jawab kita dalam sedikitnya harta kita.
Tuhan ingin kita melihat, di balik satu-satunya talenta dalam genggaman kita,
Tuhan memiliki rencana besar yang jauh lebih bermakna melampaui harta di dunia
ini.
Tidakkah kita ingin mendengar Tuhan berkata, “Kamu hamba yang baik dan
setia, engkau sudah setia dalam perkara kecil, Aku akan memberikan kepercayaan
yang lebih besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan-Ku”.
Post a Comment for "Bagaimana Mengelola Berkat Yang Tuhan Berikan?"