Maksud Tujuan Panggilan Ilahi Bagi Kita
Maksud tujuan panggilan ilahi bagi kita ~ Landasan firman untuk tema maksud tujuan panggilan ilahi bagi kita diambil dari surat rasul Petrus. Rasul Petrus menulis demikian: "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan" - 1 Petrus 2:9-10.
Secara keseluruhan dari surat rasul Petrus yang pertama ini, sesungguhnya memiliki beberapa pengajaran utama yang harus kita ketahui. Dengan mengetahui pengajaran utama surat rasul Petrus ini, maka kita memiliki gambaran yang jelas dan korelasinya dengan kehidupan kita pada masa kini.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini sebelum lebih jauh kita membahas tentang maksud dan tujuan panggilan ilahi bagi kita, maka saya akan menyajikan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi pengajaran utama dari surat rasul Petru ini, yaitu:
Pertama, menurut rasul Petrus sesungguhnya kita memiliki suatu panggilan mulia dan warisan sorgawi di dalam Tuhan Yesus Kristus ketika kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi.
Kedua, menurut rasul Petrus sesungguhnya kasih dan iman kita akan diuji dan dimurnikan supaya kita layak menerima pujian, hormat dan kemuliaan pada saat Tuhan Yesus datang kembali.
Ketiga, menurut rasul Petrus sesungguhnya kita dimotivasi supaya hidup kudus di tengah-tengah dunia yang tidak kudus dan tampil beda dengan kehidupan orang-orang yang belum mengenal Kristus.
Keempat, menurut rasul Petrus sesungguhnya kita ini adalah pendatang dan perantau di dunia ini dan karena itu kita harus memahami bahwa dunia ini bukanlah tempat kita. Itulah sebabnya kewargaan kita bukanlah di dunia ini tetapi di dalam sorga.
Arti kata panggilan
Kata "panggilan" dalam Kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: "Himbauan, ajakan dan undangan". Sedangkan kata "terpanggil" diartikan sebagai: "Diundang dan diajak dari sekian banyak orang".
Kata "panggilan" dalam bahasa Ibrani dikenal dengan kata "qara". Kata "qara" diartikan sebagai: "Memanggil (to call), mengundang (to invite), menjumpai (to meet), menunjuk (to appoint). Kata "panggilan" dalam bahasa Yunani berasal dari kata "kalein". Kata "kalein" ini dari kata "kletos" artinya dipanggil; dan kata "klesis" artinya panggilan.
Jadi secara teologis, kata "panggilan" atau "memanggil" dapat dimengerti sebagai tindakan Allah yang memanggil, mengundang, menjumpai, menunjuk dan memilih serta mengangkat kita menjadi umat pilihan-Nya, biji mata-Nya dan domba gembalaan-Nya.
Tindakan aktif panggilan dari Allah itu menjadikan kita terpisah dari yang lain dan memiliki relasi yang special dengan Allah. Jadi, dalam frame tersebut, Allah sendirilah yang berinisiatif memulai panggilan itu bukan karena kita baik. Sifat panggilan Allah sesungguhnya ialah "imperatus dei" yaitu panggilan yang tidak boleh ditolak, diabaikan atau ditunda.
Maksud panggilan ilahi bagi kita
Patut kita akui bahwa semua orang sudah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah - Roma 3:23. Dosa telah membuat jurang yang menganga lebar yang tidak dapat diseberangi. Itulah sebabnya ada istilah panggilan di dalam Alkitab.
Kalau demikian, maka muncul pertanyaan penting yang harus diajukan yaitu: "Apa sesungguhnya maksud panggilan ilahi bagi kita? Berdasarkan surat rasul Petrus yang pertama yaitu dalam 1 Petrus 2:9-10, maka kita menemukan maksud panggilan ilahi bagi kita, yaitu:
Satu, panggilan untuk diselamatkan. "... yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" - 1 Petrus 2:9c.
Dua, panggilan untuk menjadi umat-Nya. "Kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya" - 1 Petrus 2:10a.
Tiga, panggilan untuk menikmati kasih dan kebaikan Allah. "... yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan" - 1 Petrus 2:10b.
Tujuan panggilan ilahi bagi kita
Setelah maksud Tuhan dinyatakan melalui panggilan-Nya, maka kita juga harus mengerti bahwa Allah juga memiliki tujuan ketika Dia memanggil kita.
Kalau demikian, pertanyaan yang mengemuka untuk kita renungkan ialah: "Apa sesungguhnya tujuan Allah memanggil kita?" Berdasarkan surat rasul Petrus seperti yang dikutip di atas, maka ada beberapa tujuan Allah memanggil kita, yaitu:
Satu, memberitakan Injil Kristus. "...supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia ..." - 1 Petrus 2:9b.
Dua, menjadi saksi Kristus. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" - Kisah Para Rasul 1:8.
Tiga, menghasilkan buah. "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" - Yohanes 15:16.
Secara keseluruhan dari surat rasul Petrus yang pertama ini, sesungguhnya memiliki beberapa pengajaran utama yang harus kita ketahui. Dengan mengetahui pengajaran utama surat rasul Petrus ini, maka kita memiliki gambaran yang jelas dan korelasinya dengan kehidupan kita pada masa kini.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini sebelum lebih jauh kita membahas tentang maksud dan tujuan panggilan ilahi bagi kita, maka saya akan menyajikan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi pengajaran utama dari surat rasul Petru ini, yaitu:
Pertama, menurut rasul Petrus sesungguhnya kita memiliki suatu panggilan mulia dan warisan sorgawi di dalam Tuhan Yesus Kristus ketika kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi.
Kedua, menurut rasul Petrus sesungguhnya kasih dan iman kita akan diuji dan dimurnikan supaya kita layak menerima pujian, hormat dan kemuliaan pada saat Tuhan Yesus datang kembali.
Ketiga, menurut rasul Petrus sesungguhnya kita dimotivasi supaya hidup kudus di tengah-tengah dunia yang tidak kudus dan tampil beda dengan kehidupan orang-orang yang belum mengenal Kristus.
Keempat, menurut rasul Petrus sesungguhnya kita ini adalah pendatang dan perantau di dunia ini dan karena itu kita harus memahami bahwa dunia ini bukanlah tempat kita. Itulah sebabnya kewargaan kita bukanlah di dunia ini tetapi di dalam sorga.
Arti kata panggilan
Kata "panggilan" dalam Kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: "Himbauan, ajakan dan undangan". Sedangkan kata "terpanggil" diartikan sebagai: "Diundang dan diajak dari sekian banyak orang".
Kata "panggilan" dalam bahasa Ibrani dikenal dengan kata "qara". Kata "qara" diartikan sebagai: "Memanggil (to call), mengundang (to invite), menjumpai (to meet), menunjuk (to appoint). Kata "panggilan" dalam bahasa Yunani berasal dari kata "kalein". Kata "kalein" ini dari kata "kletos" artinya dipanggil; dan kata "klesis" artinya panggilan.
Jadi secara teologis, kata "panggilan" atau "memanggil" dapat dimengerti sebagai tindakan Allah yang memanggil, mengundang, menjumpai, menunjuk dan memilih serta mengangkat kita menjadi umat pilihan-Nya, biji mata-Nya dan domba gembalaan-Nya.
Tindakan aktif panggilan dari Allah itu menjadikan kita terpisah dari yang lain dan memiliki relasi yang special dengan Allah. Jadi, dalam frame tersebut, Allah sendirilah yang berinisiatif memulai panggilan itu bukan karena kita baik. Sifat panggilan Allah sesungguhnya ialah "imperatus dei" yaitu panggilan yang tidak boleh ditolak, diabaikan atau ditunda.
Maksud panggilan ilahi bagi kita
Patut kita akui bahwa semua orang sudah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah - Roma 3:23. Dosa telah membuat jurang yang menganga lebar yang tidak dapat diseberangi. Itulah sebabnya ada istilah panggilan di dalam Alkitab.
Kalau demikian, maka muncul pertanyaan penting yang harus diajukan yaitu: "Apa sesungguhnya maksud panggilan ilahi bagi kita? Berdasarkan surat rasul Petrus yang pertama yaitu dalam 1 Petrus 2:9-10, maka kita menemukan maksud panggilan ilahi bagi kita, yaitu:
Satu, panggilan untuk diselamatkan. "... yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" - 1 Petrus 2:9c.
Dua, panggilan untuk menjadi umat-Nya. "Kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya" - 1 Petrus 2:10a.
Tiga, panggilan untuk menikmati kasih dan kebaikan Allah. "... yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan" - 1 Petrus 2:10b.
Tujuan panggilan ilahi bagi kita
Setelah maksud Tuhan dinyatakan melalui panggilan-Nya, maka kita juga harus mengerti bahwa Allah juga memiliki tujuan ketika Dia memanggil kita.
Kalau demikian, pertanyaan yang mengemuka untuk kita renungkan ialah: "Apa sesungguhnya tujuan Allah memanggil kita?" Berdasarkan surat rasul Petrus seperti yang dikutip di atas, maka ada beberapa tujuan Allah memanggil kita, yaitu:
Satu, memberitakan Injil Kristus. "...supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia ..." - 1 Petrus 2:9b.
Dua, menjadi saksi Kristus. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" - Kisah Para Rasul 1:8.
Tiga, menghasilkan buah. "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" - Yohanes 15:16.
Post a Comment for "Maksud Tujuan Panggilan Ilahi Bagi Kita"