Dalam Tangan Tuhan Yang Aman
Dalam
tangan Tuhan yang aman ~ Landasan firman Tuhan untuk
tema tersebut diambil dari Injil Lukas 1:26-38. Dalam ayat 38 dokter Lukas
menulis demikian: “Sesungguhnya aku ini
adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”. Ini merupakan
puncak dari pengakuan dan penyerahan diri dari Maria kepada Tuhan setelah digosiasi
yang panjang.
Pada usia 16 tahun,
Jeanne Guyon (1648-1717) dipaksa menikah dengan seorang pria cacat berusia 22
tahun. Namun, dalam pernikahannya itu, ia merasa sangat direndahkan. Suaminya
kerap marah-marah dan bersikap melankolis. Ibu mertuanya seorang pengkritik yang
kejam. Bahkan pembantunya pun merendahkan dia. Meski telah berusaha keras
membaktikan diri kepada suami dan keluarganya, ia tetap dikecam dengan kejam.
Karena dilarang ke
gereja oleh suaminya, ia mencari Allah melalui Alkitab dan beribadah secara
sembunyi-sembunyi. Ia belajar bahwa di tengah keadaannya yang suram sekalipun,
ia “berada dalam kondisi sangat baik, dalam tangan Allah yang aman”.
Dalam bukunya
Experiencing The Depths Of Jesus Christ (Mengalami Kedekatan yang Dalam Dengan
Yesus Kristus), ia menulis, “Sikap berserah penuh (kepada Kristus) merupakan
kunci untuk mendapat pemahaman yang sulit dimengerti. Sikap berserah adalah
suatu kunci dalam kehidupan rohani”.
Bagaimana kita
menanggapi berbagai keadaan sulit dengan sikap yang mau menerima dan berserah?
Tanggapan Maria kepada malaikat dalam Lukas
1:38: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu” merupakan teladan penyerahan diri dan ketaatan total pada
rencana dan kehendak Allah untuk dilakukan dalam kehidupannya.
Maria mempercayai,
meyakini dan mengamini bahwa kehendak Allah dalam hidupnya itu “baik, berkenan
kepada Allah, dan sempurna” sebagaimana ditulis oleh rasul Paulus demkian: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia
ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat memberdakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna” – Roma 12:2.
Maria mengesampingkan
kesenangan, kehendak dan keinginan diri sendiri dan sabar berserah kepada Allah
setiap hari. Kitapun dapat berdoa demikian: Jadilah padaku menurut perkataan-Mu
itu. Ini merupakan doa penyerahan dan ketaatan untuk dipakai Tuhan sebagai alat
di dalam tangan-Nya untuk menjadi bagian dari misi penyelamatan bagi manusia
berdosa. Orang yang berserah kepada Allah, takkan pernah ditinggalkan oleh
Allah dan dibiarkan sendirian. Oleh karena itu, marilah kita berserah kepada
kehendak dan rencana Allah karena cara itulah yang terbaik dan berkenan kepada
Allah. Amin
Post a Comment for "Dalam Tangan Tuhan Yang Aman"