Mengapa Kita Tidak Perlu Takut?
Mengapa kita tidak perlu takut ~ Landasan firman Tuhan untuk
tema tersebut diambil dari kita Yesaya 43:5, yaitu: “Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan
anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat”. Takut
satu kata yang acap kali membuat sendi-sendi hidup kita menjadi lemah dan tak
berdaya. Tentu dalam hidup kita, pernah terjadi suatu ketakutan yang luar biasa.
Misalnya ketika bencana menimpa kita, maka respons yang wajar ialah takut.
Bangsa Israel kala itu sedang berada di Babel sebagai bangsa
yang ditawan dan menjadi budak di sana. Tentu hidup mereka berada dalam bayang-bayang
ketakutan yang sangat mencekam karena memang sewaktu-waktu hidup mereka bisa
saja berakhir di tangan para prajurit Babel. Dalam situasi dan kondisi hidup
yang penuh ketakutan itulah, firman Tuhan datang kepada Yesaya dan memintanya
untuk menyampaikan kepada bangsa Israel, sebagaimana saya kutip di atas.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa yang
menjamin sehingga kita tidak perlu takut dalam hidup ini?” Berdasarkan firman
Tuhan yang dikutip di atas, maka ada beberapa hal yang menjadi alasan kuat
bahwa kita tidak perlu takut dalam hidup ini, yaitu:
1. Ada
Tuhan bersama dengan kita.
Yesaya dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Tuhan bersama
dengan kita, menulis: “Jangan takut,
sebab Aku ini menyertai engkau …” – Yesaya 43:5a. Ini merupakan jaminan
dari Tuhan bagi umat-Nya bahwa Dia menyertai kita. Tuhan ada bersama kita. Dia
beserta dengan kita. Dan Dia berjalan bersama dengan kita.
Berdasarkan janji dan jaminan dari Tuhan itu, membuat kita
teguh berpegang kepada Tuhan yang berjanji karena kita percaya bahwa Tuhan yang
berjanji pasti Dia menepatinya. Itu sebabnya apapun juga yang bisa membuat kita
takut, jangan biarkan hal itu menguasai hidup kita.
Kalimat “jangan takut” merupakan suatu pernyataan yang
menguhkan, mendamaikan, menyejukkan, menyegarkan, menguatkan, menginspirasi dan
memotivasi serta memberi keberanian kepada kita untuk menghadapi hidup ini
dengan tetap mengandalkan Tuhan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Tuhan
Yesus Kristus pasca kebangkitan dan pra kenaikan-Nya juga berkata: “… Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman” – Matius 28:20b.
2. Ada Tuhan yang menyatukan kita.
Yesaya dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Tuhan
menyatukan kita menulis: “… Aku akan mendatangkan
anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat” – Yesaya 43:5b.
Pada saat bangsa Israel ditawan oleh bangsa Babel, bangsa Israel terpisah satu
dengan yang lainnya. Orangtua berpisah dengan anak-anaknya dan kaum keluarga tercerai
berai. Suku yang satu dengan suku yang lain pun juga tidak lagi menyatu.
Perpisahan tersebut membuat bangsa Israel dilanda oleh
ketakutan, duka yang mendalam dan kehilangan yang luar biasa. Mereka juga
mengalami kesedihan yang luar biasa. Dalam situasi dan kondisi psikologis yang
galau semacam itu, firman Tuhan datang kepada Yesaya untuk disampaikan kepada
bangsa Israel. Kabar yang memberi pengharapan bahwa Tuhan sendiri akan
bertindak dengan cara yang ajaib untuk menyatukan kembali bangsa Israel satu
dengan yang lainnya. Tentu berita itu membangkitkan keberanian, motivasi dan
daya juang untuk melihat Tuhan menggenapi janji-Nya.
Demikian juga dengan kehidupan kita. Apa yang sudah Tuhan
janjikan kepada bangsa Israel, itu jugalah yang menjadi pegangan kita bahwa
Tuhan pasti akan menyatukan kita kembali dengan orangtua, anak-anak, keluarga
dan orang-orang yang kita kasihi baik di bumi ini maupun di masa yang akan
datang yaitu dalam Kerajaan Sorga. Inilah yang menghibur kita dan menjadi
harapan kita. Jadi, kalua Tuhan yang sudah berjanji, maka kita tidak usah
takut. Mengapa? Karena: Satu, Ada Tuhan bersama dengan kita. Dua, ada Tuhan
yang akan menyatukan kita kembali. Amin