Translate

Makna Natal Yesus Bagi Kita 2

2. Natal Yesus memotivasi untuk menjadi garam dan terang dunia.
Kita berkomitmen untuk menjadi natal Yesus sebagai momentum untuk bangkit menjadi garam dan terang dunia. Bagaimana mewujudkan komitmen untuk bangkit menjadi garam dan terang dunia?

Garam dan terang bagi dunia adalah dua peran yang telah dilaksanakan oleh Kristus ketika Ia berada di dalam Dunia. Garam berbicara mengenai kebera-daan Yesus yang masuk dalam realita dunia yang penuh dosa dan turut mengalami apa yang dialami oleh manusia (Yohanis 1:14; Ibrani 2:14-16). Terang dunia merupakan identitas dan hekekat pribadi Kristus yang adalah terang bagi dunia ini (Yohanis 1:4-9; 3:19-21;8:12; 9:5). “kamu adalah garam dan terang dunia” berbicara mengenai identitas baru bagi setiap orang percaya (gereja) ketika ada di dalam Kristus (I Yoh. 2:6).

Ada dua kebenaran yang perlu dipahami bersama terkait dengan bangkit untuk menjadi terang dan garam dunia, yakni motif dasarnya dan strategi yang mumpuni. Kita harus memiliki motif dasar yang kuat dan ditopang oleh strategi yang mumpuni sehingga dalam tataran implementasinya, kita mengeksekusi secara impresif.

a. Motif dasarnya ialah kasih Allah.
Motif dasar untuk kita bangkit menjadi garam dan terang dunia ialah kasih Allah. Kasih Allah, kasih agape- walaupun , meskipun, biarkan, bagaimanapun. Tidak mementingkan diri sendiri. Rasul Paulus menyebutkan dalam surat Filipi mengenai dasar untuk penginjilan yakni kasih. Ia menunjukkan bahwa ada yang memberitakan injil karena perselisihan dan kedengkian, namun ia karena kasih.


Kasih menjadikan apa yang di-kerjakan mempunyai makna. Rasul Paulus dalam teks I Kor. 13:1-8, apa yang dilakukan tanpa kasih tidak mempunyai arti. Allah adalah kasih. Kasih menjadi dasar dalam segala tindakan pribadi, gereja dalam menyatakan fungsinya sebagai garam dan terang bagi dunia ini. Maka yang perlu bagi setiap orang percaya (gereja Tuhan) adalah miliki kasih Allah ( II Kor. 8: 9:), Ia kaya rela menjadi miskin, supaya kita menjadi kaya karena kemiskinanNya. Hidupi/jalani kasih Allah. Praktis yang dapat juga dilakukan adalah pelayanan kasih (I Yoh.3:16-18, II Kor. 8-9; Galatia 2:10;6:2;10; Kisah 2;4).


Mencontoi teladan kehidupan jemaat mula-mula yang hidup dalam kasih untuk menolong di antara mereka yang mengalami masalah sosial dalam konteks kala itu yakni ada jemaat yang miskin karena bencana Allah, tapi juga karena tekanan politik dan sosial ketika menjadi seorang Kristen.

b. Strategi yang mumpuni.
Gereja adalah tubuh Kristus. Gereja melakukan apa yang telah dilakukan Kristus sebagai garam dan terang bagi duni. Gereja pada bagian lain sebagai pusat pemuridan. Tubuh Kristus harus berfungsi sebagai Kristus melaksanakan fungsiNya. Bagaimana berfungsi sehingga dapat bangkit menjadi terang dan garam bagi dunia.

Kenal apa potensi yang ada pada jemaat/masyarakat. Kenal masalah dunia yang gelap dan sedang membusuk ini. Melengkapi jemaat sesuai potensi/karunia yang Tuhan
berikan. Utus mereka untuk masuk ke dalam jaringan sosial yang
dimiliki. Evaluasi lagi.

Tuhan Yesus memberikan teladan (Matius 10). Yesus - memanggil-memilih-melengkapi-mengutus-mengevaluasi. Paulus – (Roma 10:9-15). Gereja pusat pemuridan-me-lengkapi-mengutus-pergi, memberitakan - percaya-berseru-di-selamatkan- gereja. Ini sebagai suatu kesatuan gerakan yang terus bergerak. Prinsip yang dapat diambil dari peristiwa natal untuk membangun strategi bagi GKII bangkit menjadi garam dan terang dunia yakni:

Datang kepada manusia. Datang kepada manusia berbicara mengenai pelayanan keluar gereja, pergi (Kisah 1:8; Matius 28:19-20; I Kor. 9:16). Datang kepada manusa - manusia yang mana? Kepada manusia yang sedang ada di dalam kegelapan dosa Kepada manusia yang sedang ada di dalam pembusukkan kehidupan karena dosa.

Menjadi sama dengan manusia. Pelayanan yang dapat dilaksanakan oleh gereja Tuhan untuk menjadi sama dengan manusia yang menjadi objek pelayanan dapat disebut sebagai pelayanan inkarnatif. Pela-yanan ini memainkan dengan jelas fungsi garam yang melarut, memberi rasa dan memberi kekuatan dari dalam sehingga tidak terjadi pembusukkan.

Sumber: Pdt. Dr. Yunus Laukapitang, M.Th.

Post a Comment for "Makna Natal Yesus Bagi Kita 2"