Kita Berharga Di Mata Tuhan
Kita berharga di mata
Tuhan ~ Landasan firman
Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Daniel 5:23-28. Tema tersebut
diangkat untuk ditulis dilatar belakangi oleh adanya pemahaman yang keliru
tentang nilai diri kita. Ada yang beranggapan bahwa nilai dirinya diukur dengan
segala sesuatu yang dimilikinya. Misalnya, memiliki perhiasan yang mewah,
barang-barang bermerek dan mahal menjadi hal utama karena barang-barang itu
menjadi penambah harga diri, punya mobil mewah, rumah mewah, jabatan tinggi dan
lain sebagainya.
Demi harga diri yang diukur berdasarkan harta dan jabatan
yang dimiliki membuat banyak orang menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuannya. Pada hal Tuhan memandang kita berharga bukan pada apa yang kita
pakai dan miliki. Tuhan tidak mengukur harga diri kita berdasarkan hal-hal yang
bersifat materi yang kita peroleh.
Baca dan perhatikan secara cermat Daniel 5:23-28. Raja Babel yaitu Belsyazar mengadakan jamuan pesta yang mewah sebagaimana kebiasaan hidup kaum bangsawan dan penguasa kala itu. Perabot-perabot pesta yang digunakan ialah perabot-perabot yang diambil dari Bait Allah yang digunakan dalam ibadah kepada Yahweh.
Raja Babel menggunakan perlengkapan Kemah Suci untuk dipakai
dalam acara pesta buatan manusia yang tidak menghormati Yahweh. Itu sebabnya
Yahweh melakukan intervensi terhadap pesta pora yang berlangsung di istana Babel. Wujud intervensi
Tuhan yaitu dengan muncul telapak tangan dan menulis “mene mene tekel ufarsin”.
Kata “tekel” berati ditimbang.
Jadi, kehidupan raja Babel ditimbang oleh Yahweh – Tuhan yang
disembah oleh bangsa Israel. Hasil timbangan itu memperlihatkan bahwa kehidupan
raja Babel tersebut sangat ringan. Jika diperhatikan, sesungguh raja Babel itu
memiliki segalanya, namun di hadapan Tuhan tidak ada artinya. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa harga diri kita di hadapan Tuhan bukan ditentukan oleh
harta kekayaan dan jabatan yang kita miliki.
Pertanyaan penting yang patut diajukan ialah: “Apa yang
menjadi penilaian Tuhan terhadap diri kita, sehingga kita berharga bagi-Nya?”
Ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan, yaitu:
1. Ada rasa hormat dan takut akan Tuhan.
Kita berharga di mata Tuhan bukan berdasarkan apa yang kita pakai dan miliki. Kita berharga di mata Tuhan karena kita menaruh rasa hormat dan takut akan Tuhan. Raja Belsyazar tidak memiliki rasa hormat dan takut kepada Yahweh Elohim. Justru sebaliknya ia meninggikan dirinya. “Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga;...” Daniel 5:23.
Rasa hormat dan takut kita kepada Tuhan terealisasi dalam
totalitas hidup kita. Ambil sebagai contoh ketika kita beribadah. Tentu kita
yakini bahwa pada saat kita beribadah kepada Tuhan, hadirat Tuhan pasti ada di
antara kita. Dalam kesadaran itu, seharusnya kita memiliki rasa hormat dan
takut akan Dia. Contoh sederhana sebagai wujud rasa hormat dan takut kita
kepada Tuhan yaitu close hanphone kita dari hal-hal yang mengganggu. Fokus kepada
firman Tuhan.
2. Memiliki kehidupan rohani yang baik.
Rasul Petrus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan kehidupan rohani yang baik, menulis: “Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram, yang sangat berharga di mata Allah” – 1 Petrus 3:4.
Seorang yang berharga di mata Tuhan adalah seorang yang
senantiasa memiliki kehidupan rohani yang baik dan sehat. Ia memiliki karakter
Kristus di dalam dirinya dan buah-buah roh. “Tetapi
buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang semua hal-hal itu” – Galatia 5:22-23.
3. Hidupnya bermanfaat bagi sesama.
Kita hadir di dunia ini tentu dengan tujuan. Tuhan menghadirkan kita di bumi ini memiliki tujuan yang harus dicapai melalui kehidupan kita. Artinya, kita ada di dunia ini dengan tujuan yaitu supaya kehidupan kita bermanfaat atau berguna bagi orang lain. Oleh sebab itu, kita harus mendekatkan dan menyatu dengan Tuhan agar hidup kita berproduksi dengan baik.
Kita hadir di dunia ini tentu dengan tujuan. Tuhan menghadirkan kita di bumi ini memiliki tujuan yang harus dicapai melalui kehidupan kita. Artinya, kita ada di dunia ini dengan tujuan yaitu supaya kehidupan kita bermanfaat atau berguna bagi orang lain. Oleh sebab itu, kita harus mendekatkan dan menyatu dengan Tuhan agar hidup kita berproduksi dengan baik.
Tuhan Yesus Kristus menegaskan demikian: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangisapa tinggal
di dalam Aku dan Aku di dalam Dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa” – Yohanes 15:5. Dari firman Tuhan tersebut
kita dapat memahami bahwa hanya dengan menyatu dengan Kristuslah hidup kita
bisa bermanfaat bagi orang lain.
Post a Comment for "Kita Berharga Di Mata Tuhan"