Ada Apa Dengan Pendengaran Kita?
Dalam konteks kita sebagai manusia yang normal, telinga mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting. Telinga menangkap semua suara baik suara di dalam kita maupun suara yang bersumber dari luar diri kita. Semua informasi diterima langsung oleh telinga lalu diolah dalam hati kemudian ditanggapi atau direspon oleh kita.
Yesaya menulis, "Tuhan ALLAH telah membuka telingaku", berarti sebelumnya telinga Yesaya maupun telinga bangsa Israel tertutup. Pertanyaannya ialah tertutup terhadap apa? Pasti dalam kaitan dengan Tuhan, maka kita bisa memastikan bahwa telinga bangsa Israel tertutup terhadap Tuhan dan firman-Nya yang disampaikan oleh para nabi.
Karena telinga mereka tertutup terhadap suara Tuhan dan firman-Nya yang disampaikan oleh para nabi, maka bangsa Israel acap kali memberontak terhadap Tuhan. Mereka menentang nabi-nabi Tuhan yang memberitakan kebenaran firman Tuhan. Mereka membelakangi Tuhan dengan mengikuti ilah-ilah lain dan beribadah kepadanya. Inilah bentuk dari pemberontakan bangsa Israel. Ini terjadi karena mereka menutup telinga terhadap firman Tuhan.
Bagaimana dengan telinga kita? Masih terbukakah terhadap kebenaran firman Tuhan? Masih terbukankah kepada nasehat-nasehat dan teguran Tuhan yang disampaikan oleh hamba-hamba-Nya? Atau sebaliknya, kita menutup telinga terhadap firman Tuhan yang disampaikan oleh hamba-hamba-Nya? Menutup telinga terhadap teguran dan nasehat supaya hidup kita berubah?
Telinga merupakan pintu masuknya semua informasi ke dalam diri kita. Hal-hal apa yang menjadi kesukaan kita untuk mendengar dari telinga kita? Apakah kita lebih suka mendengar hal-hal yang baik, yang positif, yang memontivasi dan menginspirasi hidup kita? Atau sebaliknya kita lebih suka mendengar hal-hal yang buruk dan negatif dalam hidup ini?
Kalau mau jujur, sebenarnya telinga kita lebih cepat terbuka untuk mendengar hal-hal yang negatif, mendengar gosip, rumor dan lain sebagainya. Itu sebabnya telinga kita menjadi lamban terbuka untuk mendengar hal-hal yang positif dan kebenaran firman Tuhan serta nasehat dan teguran untuk kebaikan kita. Ini menandakan bahwa telinga hati kita kurang peka terhadap suara kebenaran (truth voice).
Melalui nabi Yesaya, Tuhan meminta bangsa Israel untuk membuka telinga mereka dan mendengarkan kebenaran firman Tuhan yang telah disampaikan oleh para nabi dengan berbagai macam cara - "Tetapi mereka tidak mau mendengarkan ataupun memperhatikannya, melainkan mereka masing-masing mengikuti kedegilan hatinya yang jahat; maka Aku telah mendatangkan ke atas mereka segala perkataan perjanjian ini, yang telah Kuperintahkan dipegang, tetapi mereka tidak memegangnya" - Yeremia 11:8 - namun telinga hati yang tertutup oleh kedegilan membuat mereka tidak mendengar apa-apa.
Harga yang harus dibayar bangsa Israel sangat mahal dan besar. Apa itu? Tuhan kemudian menutuo telinga-Nya terhadap doa dan seruan mereka bahkan ketika malapetaka menimpa mereka dan mereka berteriak kepada Tuhan meminta pertolongan, Tuhan sama sekali tidak mau mendengarkan mereka.- "Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mendatangkan ke atas mereka malapetaka yang tidak dapat mereka hindari, dan apabila mereka berseru-seru kepada-Ku, maka Aku tidak akan mendengarkan mereka" - Yeremia 11:11.
Oleh karena itu, marilah kita belajar dari pengalaman bangsa Israel. Tuhan dalam kasih karunia-Nya yang besar selalu memperingatkan bangsa Israel melalui nabi-nabi-Nya. Tetapi, selama itu bangsa Israel tidak mau mendengarkannya. Setiap peringatan, teguran dan nasehat Tuhan sama sekali tidak diperhatikan, sebaliknya hati mereka marah dan menolak serta tidak jarang dari mereka membunuh nabi-nabi yang Tuhan utus untuk menyampaikan firman-Nya.
Kita perlu memeriksa kedua telinga dan hati kita terhadap setiap kebenaran firman Tuhan yang kita dengar dan disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan. Bagaimana reaksi kita ketika firman Tuhan dengan tajam dan keras menegur kesalahan-kesalahan kita? Apakah telinga dan hati kita mau menerima dengan terbuka? Atau sebaliknya apakah telinga dan hati kita tetap degil dan menolak semua teguran itu?
Kiranya kedua telinga dan hati kita terbuka untuk mendengar kebenaran, nasehat dan teguran Tuhan sekalipun kebenaran dan teguran Tuhan itu tidak menyenangkan hati kita. Penulis kitab Amsal menulis: "Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan terguran, tersesat" - Amsal 10:17. Sekeras apapun sebuah kebenaran, selalu menuntun kita menuju jalan kehidupan. Amin
Post a Comment for "Ada Apa Dengan Pendengaran Kita?"