Translate

6 Tanda Orang Kristen Mundur Rohaninya Part 2

6 tanda orang Kristen mundur rohaninya ~ Orang-orang Kristen yang sedang undur dapat ditemukan di mana-mana. Mereka ada di dalam gereja dan di luar gereja. Mereka ada di bangku gereja dan di mimbar. Mereka mengajar sekolah minggu. Mereka mengetahui kegiatan-kegiatan di gereja.

Jumlah mereka sebanyak orang-orang Kristen sejati. Pengaruh mereka pun mengimbangi pengaruh orang Kristen sejati. Walaupun tidak semua orang yang sedang undur mempunyai ciri-ciri yang sama, tanda-tanda kemunduran itu dapat dengan mudah terlihat dari kehidupan mereka. Tanda-tanda tersebut perlu kita perhatikan:

4. Tidak peduli perkara rohani dan bernilai kekal.
 Pada waktu seseorang memulai kehidupan barunya bersama Kristus, pikirannya terpusat pada hal-hal rohani. Namun kalau selang beberapa waktu kemudian pikirannya semakin terarah pada hal-hal duniawi, itu merupakan tanda permulaan kemunduran rohani.

Pada awal kemunduran itu, pikiran-pikiran tentang hal-hal rohani masih dapat sering muncul tetapi tidak lagi sekuat seperti sebelumnya. Dan sementara keinginan diri sendiri semakin memuhi hatinya, tidak tersisa tempat lagi di hatinya bagi perkara perkara rohani.

Pada mulanya mungkin ia menyadari adalanya perubahan pola pikiran pada dirinya, tetapi sewaktu kemunduran rohani semakin bertambah parah, ia semakin tidak dapat merasakan terjadinya perubahan itu. Akhirnya teguran yang bijaksana sekalipun akan membuatnya marah; ia akan membenarkan dirinya atas keadaannya yang menjauh dari Tuhan.


5. Ikuti ibadah gereja tapi tidak menggugah hatinya.
Orang yang baru mengalami kelahiran baru pada mulanya menikamti setiap kebaktian di gereja; hatinya bersukacita dalam beribadah. Pembacaan firman Tuhan menjadi begitu nyaman terdengar di telinganya dan menyukakan hatinya.

Dengan penuh perhatian ia mendengarkan khotbah, dan betul-betul mengucap syukur atas si pengkotbah yang dipakai Tuhan menyampaikan firman-Nya. Ia tidak puas kalau hanya menghadari kebaktian seminggu sekali pada hari minggu saja. Para penatua gereja akan terheran-heran melihat dia hadir setiap kali ada acara apa saja di gereja. Selang berapa lama, kemunduran rohani mulai mewarnai hidupnya. Ia berfikir, “kok khotbahnya jadi tidak menarik? Kok jadi membosankan? Kok lagu-lagunya sekarang jadi loyo?”

Firman Tuhan yang didengarnya pun tidak lagi menggugah hatinya. Orang yang sedang undur itu sekarang segan sekali beribadah di gereja. Sapaan yang ramah dan hangat dari pendeta/hamba Tuhan atau orang-orang lainnya menjadi sesuatu yang merisikan dia.

Daripada diajak berbincang-bincang oleh diaken yang penuh semangat itu, ia berkeputusan untuk cepat-cepat keluar dari gedung gereja dan pulang dengan jiwa yang masih lapar. Melihat tidak ada gunanya hadir di gereja, ia tidak lagi hadir dalam kebaktian atau ia mencari gereja lain yang lebih cocok bagi orang-orang yang sedang undur.

6. Diskusi hal rohani menjadi ancaman bagi dirinya.
Orang yang hatinya terpaut erat pada Yesus Kristus senang berbincang-bincang tentang Dia. Setiap ada kesempatan dan dimanapun tempatnya, ia selalu siap bercakap-cakap tentang hal-hal rohani. Namun sewaktu kemunduran rohani mulai mewarnai hidupnya, ia menganggap bahwa tempat yang tepat untuk berbincang-bincang tentang hal-hal rohani hanyalah di gereja.

Selang berapa lama kemudian ia tidak merasa betah membicarakan hal-hal rohani dalam kumpulan orang yang berbeda-beda keyakinannya. Akhirnya ia sama sekali menghindar bila ada diskusi rohani. Ia menjadi tidak suka dan merasa kikuk, jika ada yang menanyakan dia tentang kehidupan kristennya, tentang kesejahteraan jiwanya. Karena takut terhadap orang-orang di sekelilingnya yang bukan Kristen, orang yang sedang undur itu cenderung melecehkan teman sekerjanya yang berani secara terang-terangan berbicara tentang hal-hal rohani ditempat kerjanya.

Orang yang sedang undur itu cenderung hanyut lebih jauh lagi sampai-sampai ia mnegatakan: ”Ada dua hal yang saya tidak mau perbincangkan, yaitu: agama dan politik.” Perhatikan ini: Kalau diskusi tentang hal-hal rohani yang penting itu merupakan sesuatu yang membuat kita risi, tidak dapat diragukan lagi, kita temasuk orang kristen yang sedang undur. Mengapa? Karena orang yang rohninya menyala-nyala terhadap Kristus akan senang kalau mendapat kesempatan untuk mendengar Dia dijunjung tinggi, disanjung, dalam percakapan yang bersifat pribadi atau dalam pembicaraan di hadapan umum.