Translate

Sifat, Tanda Dan Ciri Orang Beriman

Sifat, tanda dan ciri orang yang beriman ~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari surat Ibrani 11. Salah satu indikator dari umat beragama ialah memiliki iman. Jadi, semua orang yang beragama memiliki iman. Namun, untuk mengenal bahwa seseorang memiliki iman, tidaklah mudah. Mengapa demikian? Karena iman itu ada di dalam diri seseorang, sehingga sulit untuk diketahui.

Demikian juga dengan kita sebagai pengikut Kristus. Kita memiliki iman sebagai pemberian dari Allah bagi kita. Iman di dalam kita hanya Allah yang bisa mengetahuinya, sedangkan orang lain sangat sukar untuk mengetahui apakah kita memiliki iman atau tidak. Itu sebabnya rasul Yakobus menegaskan bahwa iman tanpa perbuatan merupakan iman yang tidak aktif, iman yang tidur alias iman yang mati.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengenal dan mengetahui apakah kita dan orang-orang yang ada disekitar kita memiliki iman atau tidak. Nah, untuk mengetahuinya, maka kita harus mengerti tentang sifat, tandan dan ciri orang Kristen yang memiliki iman.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa sajakah sifat, tanda dan ciri orang yang beriman atau memiliki iman itu?” Ada beberapa sifat, tanda dan ciri dari orang yang beriman, yaitu:

1. Fokus hidupnya ialah pada kekekalan.
Penulis surat Ibrani menulis demikian: “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air” – Ibrani 11:13-14.

Pahlawan-pahlawan iman yang diabadikan hidup dan kesaksiannya di dalam surat Ibrani 11 merupakan orang-orang hebat. Mereka sangat diberkati oleh Tuhan karena hidup beriman kepada-Nya. Namun, yang menarik ialah mereka tidak memfokuskan hidup hanya kepada harta kekayaan yang mereka miliki.

Pelajaran penting yang mereka tinggalkan bagi kita ialah bahwa mereka memakai berkat yang Tuhan berikan untuk melakukan hal-hal yang bernilai kekal. Mereka tidak menyalahgunakan berkat yang Tuhan berikan. Mereka sungguh-sungguh mempersiapkan dirinya untuk layak masuk ke dalam kerajaan sorga.

2. Inti kesaksian mereka ialah tentang sorga.
Penulis surat Ibrani menulis demikian: “Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka” – Ibrani 11:10, 16. Harus kita akui bahwa setiap kita memiliki rumah di bumi ini yang kita rancang, bangun dan tempati selama hidup yang diijinkan oleh Tuhan. Namun, harus juga kita mengerti bahwa rumah yang kita rancang, bangun dan tempati di bumi sifatnya hanyalah sementara. Jadi, rumah kita dibumi ini tidaklah abadi.

Kita juga harus akui bahwa ada dari antara kita yang mungkin tidak memiliki rumah sendiri. Ada yang hanya bisa mengontrak atau menyewa rumah milik orang lain. Tidak menjadi masalah sekalipun kita tidak memiliki rumah di bumi ini.

Yang terpenting bagi kita ialah bahwa kita sudah punya kepastian bahwa kita memiliki rumah di sorga. Rumah yang dirancangan, dibangun dan ditempati oleh Allah. Rumah kita yang kekal bersama Tuhan dalam kerajaan sorga. Inilah yang membut kita sangat bersukacita. Oleh karena itu, pastikanlah bahwa Anda sudah memiliki rumah di sorga dengan cara percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda secara pribadi.

3. Firman Tuhan mereka lakukan dengan taat.
Pahlawan-pahlawan iman yang diabadikan hidupnya oleh penulis Ibrani adalah orang-orang yang sangat komit terhadap firman Tuhan. Mereka adalah pribadi-pribadi yang sangat menghormati Tuhan yang telah berfirman dan berjanji kepada mereka. Dan mereka taat menjalani hidup dengan firman Tuhan dan setia menanti Tuhan menggenapi janji-janji-Nya yang telah difirmankan kepada mereka.

4. Mereka tidak gampang putus asa.
Pahlwan-pahlawan iman yang diabadikan hidup dan sepak terjangnya oleh penulis surat Ibrani adalah pribadi-pribadi yang telah mengalami banyak kesukaran, kesulitan, aniaya dan penderitaan karena iman mereka kepada Tuhan. Kendati demikian, mereka tidan kecewa, tidak menyerah, tidak marah kepada Tuhan dan tidak putus asa. Justru mereka semakin mengalami masa-masa sukar dalam hidupnya, mereka semakin kuat di dalam Tuhan. Mereka semakin menyerahkan diri kepada Tuhan.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita sudah bisa mengenal sifat, tanda dan ciri dari orang yang beriman. Sifat, tandan dan ciri tersebut, yaitu: Satu, Fokus hidupnya ialah pada kekekalan. Dua, Inti kesaksian mereka ialah tentang sorga. Tiga, Firman Tuhan mereka lakukan dengan taat. Empat, Mereka tidak gampang putus asa.