Ini Kekayaan Menjadi Orang Percaya
Ini kekayaan menjadi orang percaya ~
Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari kitab Amsal 8:18-36. Kaya
dalam perspektif firman Tuhan tentu sangat bertolak belakang dengan kaya
menurut perspektif dunia. Menurut perspektif dunia, kaya itu selalu dikaitkan
dengan banyak materi atau harta kekayaan dimiliki oleh seseorang. Cara pikir
dan cara pandang yang demikian turut mempengaruhi cara pikir dan cara pandang
orang percata atau orang Kristen. Tidak heran ada diantara orang Kristen karena
dia memiliki kekayaan yang melimpah, selalu berkata bahwa dia diberkati oleh
Tuhan. Di sisi lain, ada orang Kristen yang selalu kurang dalam hal materi,
sehingga ia selalu berpikir bahwa hidupnya tidak beruntung, tidak diberkati
oleh Tuhan dan lain sebagainya.
Cara pikir dan cara pandang
kebanyakan orang Kristen seperti yang saya paparkan di atas telah terbangun
begitu rupa, sehingga kaya atau kekayaan itu selalu diukur dengan banyaknya
materi yang dimiliki.
Ada banyak orang yang berpikir bahwa
bicara tentang kemiskinan, itu bicara tentang uang, harta, atau apa yang dia
miliki. Kemiskinan bukan soal apa yang dia miliki, tetapi soal siapa dia.
Meskipun dia punya uang banyak, rumah mewah, tapi kalau orangnya selalu iri
terhadap orang lain, orang seperti ini adalah orang miskin. Dia punya jiwa
kerdil. Meskipun tinggal dirumah mewah, kalau hidupnya selalu serakah, tidak
pernah merasa puas, bersungut-sungut dalam hidupnya, bukankah orang seperti ini
orang yang menderita, miskin, tidak pernah merasa cukp dalam hidupnya? Bukankah
orang seperti ini pantas disebut sebagai orang miskin?
Sebaliknya meskipun dia orang biasa, tapi selalu hidup dengan ucapan syukur. Dia merasa bangga dengan semua yang dia punya. Inilah orang kaya yang sebenarnya. Sebagai orang-orang percaya kita adalah orang-orang yang kaya. Bukan karena kita punya deposito yang banyak, rumah kita harus mewah, mobil kita harus yang paling canggih. Tetapi kekayaan di sini adalah kekayaan dalam Kristus. Artinya meskipun kita di dunia punya rumah sederhana, bahkan mungkin tidak punya rumah, tapi kita orang kaya, karena kita punya rumah di Sorga.
Kita kaya karena kita disertai Tuhan.
Kita tidak pernah sendiri. Alkitab berkata Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling
orang yang takut akan Tuhan. Kita orang kaya, karena hanya segala yang baik
yang akan kita terima dalam hidup kita. Alkitab berkata: “Allah turut bekerja
dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan”. Artinya, biar badai melanda,
angin ribut menerpa, orang mungkin berbuat semene-mena kepada kita, Tuhan akan
ubahkan semuanya untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Berdasarkan firman Tuhan dalam kitab Amsal 8:18-36, maka kita menemukan beberapa hal yang menjadi kekayaan bagi kita sebagai orang percaya, yaitu:
Berdasarkan firman Tuhan dalam kitab Amsal 8:18-36, maka kita menemukan beberapa hal yang menjadi kekayaan bagi kita sebagai orang percaya, yaitu:
1. Kita dipilih menjadi milik Allah.
Allah telah memilih kita dengan
rencana Tuhan yang dahsyat. Allah telah memilih kita saja sudah merupakan
berkat yang dahsyat yang harus kita syukuri senantiasa. Siapakah kita, tetapi
karena kasih-Nya dia telah berkenan memilih kita. Dan bukan hanya itu saja, Dia
memilih kita karena Tuhan punya rencana yang indah buat hidup kita. Dia mau
melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa dan luar biasa dalam kehidupan
kita. Bahkan Alkitabmengatakan bahwa Tuhan sedang mempersiapkan kita sebagai
mempelai wanita, yang akan bersama-sama Dia dalam pesta perjamuan kawin anak
domba. Bahkan dalam bagian lain dikatakan, kita sedang dipersiapkan untuk turut
memerintah bersama-sama dengan Dia dikekekalan. Itu sebanya kita harus tegar
dan kuat senantiasa, jangan lemah ketika hadapi maslah. Terus hidup dalam
kekudusan dan takut akan Tuhan.
2. Kita diperlengkapi supaya produktif.
2. Kita diperlengkapi supaya produktif.
Kita dipersiapkan untuk memiikik
kehidupan yang berbuah. Buah apa yang dimaksud? Buah-buah kasih, buah Roh, sehingga
meskipun kita mungkin tidak kaya secara jasmani, tetapi hidup kita membawa
sukacita dan kedamaian di manapun kita ada. Hidup kita menjadi berkat bagi
banyak orang.
3. Kita dikasihi dan hidup dalam janji Allah.
3. Kita dikasihi dan hidup dalam janji Allah.
Kita disayang dan dijanjikan Tuhan
untuk memiliki kehidupan yang berbahagia – Amsal 18:30. Jadi bagaimanapun keadaan
kita, tetap yakin bahwa Tuhan mengasihi kita. Mati untuk kita saja Yesus
lakukan,karena cinta-Nya kepada kita.
4. Kita punya masa depan yang pasti.
4. Kita punya masa depan yang pasti.
Kita akan memiliki masa depan yang
cemerlang. Bukan hanya nanti di Sorga sementara kita dimuka bumi ini, hari-hari
kita akan makin hari makin indah. Mengapa kita harus mengucap syukur kepada
Tuhan? Karena Tuhan menjadikan kita orang-orang percaya yang kaya.