Translate

Makna Penyertaan Allah Dalam Hidup

Memaknai penyertaan Allah dalam hidup ~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari kitab Hakim-hakim 6:11-16. Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru memberi penegasan dan tekanan penting bagi umat Allah bahwa sesungguhnya kita tidak dibiarkan berjalan sendiri di dalam dunia ini. Dikatakan bahwa Allah itu ada bersama kita dan menyertai kita selamanya. Penulis Injil Matius dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan penyertaan Allah menulis demikian: “… Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” – Matius 28:20b.

Berdasarkan firman Tuhan yang saya kutip di atas, maka kita sadar betul bahwa Tuhan Yesus berjanji untuk bersama dengan kita sampai kepada akhir dari perjalanan hidup kita di dunia ini yaitu ketika kita meninggal dunia dan juga sampai kepada akhir dari perjalan dunia ini. Kalau Tuhan Yesus Kristus sudah berjanji demikian, maka janji-Nya pasti selalu digenapi karena Dia yang berjanji itu setia.

Pertanyaan penting yang patut diajukan ialah: “Bagaiamana seharusnya kita memberi makna kepada janji Tuhan Yesus Kristus bahwa Dia selalu ada bersama kita? Berdasarkan firman Tuhan yang saya kutip dari kitab Hakim-Hakim 6:11-16, maka ada beberapa hal penting yang harus kita pahami terkait dengan penyertaan Allah dalam hidup kita, yaitu: 


1. Allah menyertai kita bukan berarti segala sesuatu itu menjadi mudah bagi kita.
Penulis kitab Hakim-Hakim dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Allah menyertai kita bukan berarti segala sesuatu itu menjadi mudah bagi kita menulis demikian: “Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani” – Hakim-Hakim 6:11-12.

Apa yang dialami oleh Gideon dan bangsa Israel sampai pada saat itu sesungguhnya mereka ada dalam penyertaan Tuhan. Sejak mereka keluar dari tanah Mesir dan dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, mereka selalu disertai oleh Tuhan. Namun demikian, bangsa Israel tidak secara otomatis terbebas dari berbagai masalah, ujian, tantangan dan penderitaan. Bahkan sejak zaman Musa memimpin mereka keluar dari Mesir, segalanya tidak berjalan mudah. Ada banyak hal yang mereka hadapi. Namun demikian akhir dari perjuangan mareka adalah negeri Kanaan, tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu.

Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai orang-orang percaya. Penyertaan Tuhan dalam hidup kita bukan berarti bahwa semuanya akan berjalan lancar dan segalanya menjadi mudah. Oleh karena itu, kita harus memahami dengan benar makna penyertaan Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita tidak salah menyikapi atau bereaksi terhadap beragam masalah yang terjadi dalam hidup kita.

2. Allah menyertai kita bukan berarti menghilangkan masalah dari hidup kita.
Penulis kitab Hakim-Hakim dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Allah menyertai kita bukan berarti menghilangkan masalah dari hidup kita, menulis demikian: “Jawab Gideon kepada-Nya: “Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian” – Hakim-Hakim 6:13.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, kita menemukan bahwa Gideo memiliki persepsi yang salah terkait dengan penyertaan Tuhan dalam hidup mereka. Gideon memiliki pola pikir yang sempit tentang Allah dan penyertaan-Nya dalam hidup mereka. Gideon berpikir bahwa seharusnya penyertaan Tuhan dalam hidup mereka membuat mereka tidak memiliki masalah, mereka seharusnya terhindar dari penderitaan, mereka seharus bebas dari penjajahan bangsa Midian. Jadi, konsep yang salah terkait dengan penyertaan Tuhan, maka akan menimbulkan reaksi yang salah juga saat menemui masalah, penderitaan dan tantangan dalam hidup mereka.

Dari pengalaman hidup Gideon dan bangsa Israel, kita menemukan bahwa penyertaan Allah dalam hidup kita bukan berarti menghilangkan masalah dari dalam hidup kita. Dunia ini adalah dunia yang penuh dengan masalah. Itulah sebabnya, Allah harus menyertai kita selama kita hidup di bumi ini agar kita tidak dikalahkan oleh masalah. Masalah acap kali digunakan oleh Allah untuk kebaikan kita dan memproses hidup kita untuk menjadi serupa dengan kehendak-Nya.

3. Allah menyertai kita untuk memberikan kemampuan dan menjamin masalah dapat selesai.
Penulis kitab Hakim-Hakim dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Allah menyertai kita untuk memberikan kemampuan dan menjamin masalah dapat selesai menulis demikian: “Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!” Tetapi jawabnya kepada-Nya: “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling mudah di antara kaum keluargaku”. Berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis” – Hakim-Hakim 6:14-16.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, kita menemukan bahwa dari pihak Allah sebenarnya Dia tidak pernah membiarkan Gideon dan bangsa Israel berjuang sendirian. Allah tidak pernah meninggalkan mereka sedetik pun. Allah memberi kemampuan kepada Gideon dan menjamin bahwa masalah yang mereka alami dan hadapi pasti selesai, yaitu bangsa Midian akan ditumpas habis.

Sesungguhnya Allah tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada untuk memberi kekuatan kepada kita. Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendirian. Ketika Petrus dan murid-murid Yesus lainnya menghadapi ombak yang mengoncang perahu mereka, Yesus ada dan menolong mereka. Ketika terjadi kehabisan anggur dalam pesta pernikahan di Kana, Yesus ada dan memberikan pertolongan. Percayalah dengan kekuatan dari Tuhan, semua pasti  bisa kita selesaikan dan kita akan tampil sebagai pememang. Bersama dengan Tuhan, tidak ada permasalahan yang tidak dapat kita selesaikan. Amin