Translate

Belajar Dari Karakter Doa Jemaat Awal

Belajar dari karakter doa jemaat awal ~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari kitab Kisah Para Rasul 2:41-47. Pasca kenaikan Yesus ke sorga, murid-murid berkumpul bersama setiap hari. Mereka sangat bersemangat dan antusias dalam melakukan pertemuan-pertemuan. Dalam pertemuan-pertemuan mereka, kita menemukan bahwa salah aktivitas yang mereka lakukan ialah berdoa.

Doa dan berdoa menjadi ciri khas dan cara hidup yang bisa kita temukan di dalam persekutuan jemaat yang mula-mula. Doa dan berdoa menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari kehidupan persekutuan jemaat mula-mula. Doa dan berdoa menjadi mesin utama penggerak dan penguat persekutuan jemaat mula-mula. Mereka telah meninggalkan suatu teladan doa dan berdoa yang benar bagi jemaat pada masa kini.

Doa dan berdoa sesungguhnya sarana yang Allah sediakan bagi kita untuk berbicara, berkomunikasi dengan Allah. Melalui doa dan berdoalah kita memiliki akses langsung ke ruang maha kudus Allah untuk mengadu, meminta dan memohon pertolongan-Nya dalam perjalanan total hidup kita di dunia ini. Doa dan berdoa merupakan sarana penting bagi kita untuk hidup dan bernafas secara rohani

Doa dan berdoa juga mendapat tempat yang utama dalam hidup para nabi dan para rasul di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Termasuk salah satu tokoh penting dan sentral yang begitu konsisten di dalam doa dan berdoa, yaitu Tuhan Yesus Kristus sendiri. Tuhan Yesus Kristus selalu mempunyai waktu terbaik dan berkualitas untuk berdialog dengan Bapa-Nya.

Para murid tentu melihat atau menyaksikan bagaimana Allah menyatakan kuasa, otoritas dan kedaulatan-Nya dalam pelayanan Yesus. Semua itu terjadi karena Tuhan Yesus Kristus selalu bersekutu dalam doa dan berdoa kepada Bapa-Nya. Itulah yang menginspirasi dan memotivasi para murid dan jemaat mula-mula menjalankan doa dan berdoa secara intens dan konsisten.


Pertanyaan penting yang patut diajukan ialah: "Bagaimana karakter doa jemaat mula-mula, sehingga kita bisa belajar dan mempraktekkannya dalam hidup kita pada masa kini?" Berdasarkan firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 2:41-47, maka kita menemukan ada beberapa karakter doa dari jemaat mula-mula yang bisa kita terapkan dalam hidup dan pelayanan doa kita, yaitu:

1. Mereka berdoa tanpa ada yang memaksanya.
Dokter Lukas dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan mereka berdoa tanpa ada yang memaksa menulis, "Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa" - Kisah Para Rasul 2:42.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka kita menemukan bahwa jemaat mula-mula dengan sendirinya bergairah dan bersemangat untuk bersekutu satu dengan yang lainnya. Mereka sangat antusias untuk bersekutu dan berdoa. Tentu mereka sangat memahami bahwa doa dan berdoa itu penting. Karenanya, mereka tanpa paksaan melaksanakannya dengan penuh konsisten.

Memang tidak ada tekanan dari para rasul kepada jemaat mula-mula untuk bersekutu dan berdoa. Satu-satunya tekanan yang mereka dapatkan ialah tekanan dari luar (eksternal). Tekanan dari luar itu yaitu dari pihak-pihak yang tidak menyukai mereka bersekutu dan berdoa.

Demikian jugalah seharusnya dengan kita sebagai jemaat yang hidup di akhir zaman ini. Biarlah kita bersekutu dan berdoa bukan karena ada tekanan dan peraturan yang membuat kita untuk bersekutu dan berdoa. Biarlah satu-satunya tekanan yang memaksa kita untuk bersekutu dan berdoa ialah masalah dan pergumulan yang kita alami. Melalui doa dan berdoa kita pasti melihat demonstrasi kuasa Allah dinyatakan.

2. Mereka berdoa dalam kesatuan hati.
Dokter Lukas dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan berdoa dalam kesatuan hati, menulis: "Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara begilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati" - Kisah Para Rasul 2:46.

Doa yang efektif dan berhasil menggerakkan kuasa Allah adalah doa yang dibangun di atas kesatuan hati. Kesatuan hati dari umat-Nyalah yang menggerakkan Allah untuk memerintahkan berkat-berkat-Nya ke dalam persekutuan dan hidup umat-Nya. Penulis kitab Mazmur dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Allah memerintahkan berkat-berkat-Nya kepada umat-Nya menulis: "... Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya" - Mazmur 133:3b.

Itulah yang terjadi dalam persekutuan jemaat mula-mula. Mereka berdoa dalam kesatuan hati, sehingga Tuhan menambahkan orang-orang yang menjadi percaya setiap hari ke dalam persekutuan jemaat mula-mula. Kita melihat bahwa dampak doa yang dibangun dalam kesatuan hati membuat persekutuan menjadi solit, jemaat solider dan peduli satu dengan yang lainnya.

Bila kita rindu melihat pelayanan kita bertumbuh dan berkembang, maka tidak ada cara lain yang bisa kita lakukan selain doa dan berdoa dalam kesatuan hati. Dengan kesatuan hati, maka segala belenggu dosa dikalahkan. Jiwa-jiwa dimenangkan bagi Tuhan. Oleh sebab itu, marilah kita melakukan doa dan berdoa dalam kesatuan hati karena di dalam kesatuan hati untuk berdoa, akan menggerakkan Allah dan kuasa-Nya sehingga diperintahkan-Nya berkat ke dalam persekutuan kita. Amin