Ciri Kehidupan Iman Yang Menang
Ciri
kehidupan iman yang menang ~ Landasan firman Tuhan dari tema
tersebut diambil dari surat Ibrani 11:1-40. Pasal 11 dari surat Ibrani tersebut
mengisahkan tentang para tokoh iman yang memperlihatkan kehidupan iman yang
menang. Para tokoh iman tersebut telah hidup dalam iman yang luar biasa. Mereka
telah membuktikan diri sebagai pribadi-pribadi yang beriman sungguh kepada
Tuhan. Mereka telah menghadapi dan mengalami ujian, penderitaan, kesulitan,
masalah dan beragam tantang hebat dalam hidup mereka. Dalam semua perguulan
tersebut, iman mereka kepada Tuhan telah membuat mereka tampil sebagai pribadi-pribadi
yang begitu tangguh dalam iman. Mereka telah bertahan dan merebut kemenangan
karena iman kepada Tuhan.
Iman Kristen sangat sederhana dan
praktis dibanding dengan agama-agama lain. Setiap agama punya tata cara
tertentu untuk menyembah allahnya. Kekristenan tidak punya cara tertentu yang
ditetapkan untuk menyembah Tuhan. Dalam kekeristenan setiap orang dapat
menjadi besar secara rohani. Sebab Iman Kristen dibangun di atas hubungan pribadi
dengan Pribadi Agung yaitu, Tuhan Yesus Kristus. Hubungan pribadi tidak
mengenal senioritas. Hidup rohani terbuka bagi pria dan wanita tanpa dibatasi
oleh umur seseorang.
Banyak tokoh-tokoh iman dalam Alkitab
adalah anak-anak muda yang berumur belasan tahun alias masih remaja. Yusuf, Daud,
Sadrak, Mesak, Abednego dan Daniel adalah beberapa dari deretan panjang dari
nama-nama anak muda remaja yang merupakan saksi iman yang luar biasa. Iman
adalah respons kita pada pribadi Kristus dan Firman-Nya. Kesederhanaan iman
inilah yang ditampilkan kepada kita oleh penulis Ibrani. Penulis Ibrani tidak
memperkenalkan orang-orang yang sempurna dengan prestasi yang luar biasa. Yang
ditulisnya adalah orang-orang biasa yang telah percaya kepada Tuhan dan
menanggapi Firman-Nya dengan positif, menaatinya tanpa syarat. Nama-nama yang
disebutkan di sini, beberapa di antaranya bukanlah orang-orang yang hebat.
Perhatikanlah, yang ditekankan dalam kepahlawanan iman mereka bukan
perbuatan-perbuatan mereka yang besar melainkan hubungan dan respons mereka
kepada Firman Tuhan tanpa menghitung harga pengorbanannya.
Iman dan ketaatan kepada Tuhan yang
membuat Allah tertarik dan senang. Inilah yang menjadi dasar penilaian Allah
terhadap manusia. (Nampaknya, bila kita tiba di surga kita akan terkejut
melihat bahwa banyak orang yang kita salut dan menganggap besar di dunia
ternyata di surga mereka orang kecil). Iman adalah dasar hidup rohani –
Ibrani 11:1-2, 6, tuntutan utama untuk menghampiri Allah dan menerima
perkenan-Nya.
Kisah penciptaan harus diterima
dengan iman. Hal-hal sederhana jika dilakukan atas dasar iman, sesuai dengan
Firman Tuhan, itu besar bagi Tuhan. Itulah yang disampaikan kepada kita melalui
saksi-saksi iman. Jika kita membaca dan memperhatikan dengan seksama, hidup
dari saksi-saksi iman, mereka semua memiliki kesamaan dalam kehidupan.
1. Mengutamakan perkara yang bernilai kekal.
Banyak di antara mereka adalah orang
yang secara materi kaya namun fokus hidup mereka bukan pada kekayaaan dan
kesenangan dunia ini. Mereka melihat kekayaan sebagai karunia Tuhan untuk
melayani dan memberkati orang lain. Mereka semua rendah hati, setia dan taat
pada Tuhan. Mereka semua bersaksi bahwa mereka adalah orang asing di dunia ini
dan merindukan tanah air yang kekal (ay13,14).
2. Memiliki kepastian masuk surga.
Sebuah kota yang dibangun oleh Allah
(ay.10,16). Rumah di bumi ini hanya sementara. Kita dapat membangunnya dengan
megah tetapi tidak akan memilikinya untuk selamanya. Sebaliknya, anda mungkin
tidak punya rumah yang tetap dan baik di bumi ini, tetapi bersukacitalah, sebab
anda punya rumah kekal di surga, haleluyah! Kerinduan ini membuat mereka
tetap bersemangat dan tidak berkecil hati sekalipun dihadapkan kepada berbagai
kesulitan dan kekurangan.
3. Menjadi pelaku firman Tuhan.
Mereka begitu menghormati Tuhan dan
Firman-Nya. Mereka berani melakukan Firman Tuhan tanpa bertanya-tanya. Mereka
hidup dekat dengan Tuhan. Doa, pujian,dan penyembahan kepada Allah adalah gaya
hidup mereka. Mereka semua dikenal sebagai orang yang bergaul karib dengan
Tuhan. Tidak ada yang dapat menggoyahkan iman mereka.
4. Tetap tangguh ditengah badai kehidupan.
Sekalipun mereka tidak menerima apa
yang dijanjikan, banyak doa dan kerinduan mereka tidak terpenuhi mereka tetap
setia sebab mereka tahu bahwa pada akhirnya mereka menerima dan memiliki
sesuatu yang “lebih baik” – Ibrani 11:35b-40. Amin