Merdeka Untuk Berbuat Baik
Merdeka untuk berbuat
baik ~ Tema tersebut
didasarkan pada kebenaran firman Tuhan yang terambil dari Yakobus 4:13-17. Ada banyak
perbedaan mendasar antara kekristenan dengan agama-agama dan kepercayaan yang
lain. Salah satu perbedaan yang paling mendasar ialah terkait dengan perspektif
tentang perbuatan baik. Dalam perspektif dan ajaran agama-agama dan kepercayaan
lain, perbuatan baik dipahami dapat membawa mereka masuk ke dalam kerajaan
sorga. Itu sebabnya mereka berusaha sedemikian rupa berbuat sebanyak-banyaknya
kebaikan karena perbuatan baik itulah yang akan membawa mereka ke dalam
kerajaan sorga. Jadi, kesimpulannya ialah nasib kekal hidup mereka ditentukan
oleh perbuatan baik selama mereka hidup di dunia ini.
Optimisme (semangat) yang antroposentris (berpusat pada usaha
manusia) semacam itu, tidak didasarkan pada pemahaman yang utuh tentang manusia
yang sudah berdosa. Rasul Paulus menulis, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23) dan tentang Allah yang maha suci, kudus dan
mulia."Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (Yesaya 6:3). Itu sebabnya kesimpulan mereka tentang nasib kekalnya
menjadi salah.
Kalimat tanya: “Bagaimana perspektif dan ajaran Alkitab tentang perbuatan baik?”
Kalimat peralihan: Ada beberapa perspektif dan ajaran
Alkitab tentang perbuatan baik, yaitu:
1. Perbuatan baik di luar Kristus adalah bersifat dosa.
Dikatakan demikian karena:
a.
Perbuatan
baik itu tidak didasarkan pada hati yang sudah disucikan oleh darah Kristus – Yes.
64:6; Yak. 4:13-14.
b.
Perbuatan
baik itu tidak dilakukan berdasarkan ajaran Alkitab – Mat. 15:9; Yak. 2:20.
c.
Perbuatan
baik itu tidak dilakukan untuk kemuliaan Allah – Yakobus 3:16.
2. Perbuatan baik di dalam Kristus berkenan kepada Allah.
Dikatakan demikian, karena:
a.
Perbuatan
baik adalah pekerjaan Kristus – Yoh. 15:5; Fil. 1:11.
b.
Perbuatan
baik dikerjakan Allah di dalam kita – Ef. 2:10; Fil. 2:13.
c.
Perbuatan
baik kelengkapan Allah bagi kita – 2 Tim. 3:17; Yak. 1:25.
3. Perbuatan baik tidak menyelamatkan tetapi bukti sudah diselamatkan.
Dikatakan demikian, karena:
a.
Iman
dan perbuatan baik bekerja bersama – Yak. 2:18, 22; 4:17.
b.
Perbuatan
baik merupakan wujud syukur dan terimakasih kepada Allah – 1 Tes. 5:18.
c.
Perbuatan
baik menguatkan keyakinan akan keselamatan kita – Yak. 5:13-16.
d.
Perbuatan
baik membangun hidup rohani umat Allah – Yak. 2:8; 5:19-20.
e.
Perbuatan
baik memperindah kesaksian sebagai pengikut Kristus – Matiu 5:16.
f.
Perbuatan
baik bentuk perlawanan terhadap perbuatan jahat – Roma 12:20-21.
Kita sudah dimerdekakan oleh Tuhan Yesus Kristus dari
perbudakan dosa. Kemerdekaan yang kita peroleh dari Tuhan Yesus Kristus bukan
untuk melakukan kejahatan, tetapi melakukan perbuatan baik. Namun, harus
dipahami bahwa perbatan baik di luar Kristus itu bersifat dosa. Hanya perbuatan
baik di dalam dan melalui Kristuslah yang berkenan kepada Allah. Perbuatan baik
yang kita lakukan bukan untuk diselamatkan melainkan sebagai bukti bahwa kita
telah diselamatkan. Amin.