Allah Bekerja Untuk Mendatangkan Kebaikan
Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan ~ Allah yang dipaparkan di dalam Alkitab adalah Allah
yang hidup, berkuasa dan proaktif di dalam pergerakan totalitas kehidupan kita
di dunia ini. Dengan demikian, tidak ada satu peristiwa pun yang tidak
diketahui oleh Allah. Rasul Paulus menulis, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” –
Roma 8:28.
Pada saat hidup kita sehat, diberkati secara ekonomi, usaha berhasil dan kita sukses meraih mimpi kita, maka yang harus kita ingat bahwa semua pencapaian itu bukan semata usaha dan kerja kita semata. Ada Allah yang terlibat secara aktif dalam proses semua itu. Allah turut bekerja di dalamnya. Lalu, ketika kita mengalami sakit, penderitaan, dukacita, gagal, usaha atau bisnis bangkrut dan mimpi-mimpi kita tidak terwujud, maka kita juga harus mengerti bahwa Allah turut bekerja. Dia tidak pernah membiarkan kita menanggung sendirian semua problema itu. Dia ada bersama kita saat kita senang, bahagia, sukses dan juga saat kita mengalami keadaan terpuruk dalam hidup ini.
Pada saat hidup kita sehat, diberkati secara ekonomi, usaha berhasil dan kita sukses meraih mimpi kita, maka yang harus kita ingat bahwa semua pencapaian itu bukan semata usaha dan kerja kita semata. Ada Allah yang terlibat secara aktif dalam proses semua itu. Allah turut bekerja di dalamnya. Lalu, ketika kita mengalami sakit, penderitaan, dukacita, gagal, usaha atau bisnis bangkrut dan mimpi-mimpi kita tidak terwujud, maka kita juga harus mengerti bahwa Allah turut bekerja. Dia tidak pernah membiarkan kita menanggung sendirian semua problema itu. Dia ada bersama kita saat kita senang, bahagia, sukses dan juga saat kita mengalami keadaan terpuruk dalam hidup ini.
Pertanyaan
penting yang harus kita ajukan ialah: “Bagaimana Allah bekerja untuk
mendatangkan kebaikan bagi kita?” Ada beberapa cara Allah bekerja untuk
mendatangkan kebaikan bagi kita, yaitu:
1. Allah memperkuat iman kita kepada-Nya.
Ketika
hidup kita mengalami keadaan yang sukar, penderitaan yang bertubi-tubi menimpa
kita, semua usaha terasa gagal dan semua jalan menjadi tertutup, maka dalam
kondisi semacam itu secara fisik dan rohani kita menjadi lemah, mudah kecewa
dan menjadi putus asa. Rasa percaya diri menjadi menurun.
Dalam situasi semacam itu, Allah hadir melalui Roh Kudus untuk menghibur dan menguatkan iman percaya kita kepada-Nya. Pemeliharaan Allah selalu tersedia bagi kita. Dia pasti memberi pertolongan yang kita perlukan pada waktu-Nya. Sebagaimana rasul Paulus menulis, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” – Filipi 4:13. Tuhan yang berjanji bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita bahkan sampai kepada akhir zaman pun Dia ada beserta kita – Matius 28:20b.
2.
Allah menggunakan masa sukar untuk membentuk karakter kita.
Sebagai
Bapa yang baik, Allah tidak memanjakan kita anak-anak-Nya. Dia juga tidak
berkata bahwa setelah kita diterima menjadi anak-anak-Nya melalui pengorbanan
Kristus bahwa perjalanan hidup kita selalu sukses, diberkati dan tidak ada
masalah serta kesukaran. Faktanya ialah bahwa sukacita dan dukacita itu selalu
mewarnai perjalanan hidup kita, bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan.
Alkitab
memperlihatkan kepada kita cara kerja Allah yang luar biasa. Masa sukar dialami
oleh umat Allah di dalam Alkitab. Yusuf, Musa, Abraham, Daniel dan bangsa
Israel mengalami keadaan yang sukar. Jemaat mula-mula, rasul Paulus dan yang
lainnya juga mengalami penderitaan. Semua penderitaan itu membuat mereka
menjadi pribadi-pribadi yang memiliki karakter yang unggul. Jadi, masa sukar
selalu digunakan oleh Allah untuk membentuk dan memperkuat karakter kita.
3.
Allah memberikan penghiburan kepada kita.
Dalam
penderitaan dan kesukaran yang dialami oleh umat Allah baik dalam Perjanjian
Lama maupun dalam Perjanjian Baru, ada penghiburan yang diberikan oleh Allah
kepada umat-Nya. Dengan demikian, Allah senantiasa bertanggung jawab penuh atas
kehidupan kita dan semua yang terjadi kepada kita di bumi ini.
Rasul
Paulus menulis, “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang
penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami
dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang
berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima
sendiri dari Allah” – 2 Korintus 1:3-4.