Menikmati Air Hidup Dari Tuhan Yesus
Menikmati air hidup dari Tuhan Yesus ~ Air telah menjadi kebutuhan pokok atau primer dari semua
makhluk hidup. Tanpa air maka hidup terasa kering, gersang dan pasti tidak ada
tanda-tanda kehidupan. Itu sebabnya air menjadi kebutuhan primer dan esensial
bagi semua makhluk hidup.
Alkitab
menjelaskan kepada kita bahwa Yesus menyebut diri-Nya sebagai air hidup. Ini
menegaskan bahwa air yang ada di dunia ini memang menjadi kebutuhan utama
makhluk secara khusus manusia. Tetapi air yang ada di dunia ini tidak bisa
memuaskan dahaga manusia. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menegaskan demikian: “Jawab
Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi” – Yohanes 4:13.
Air yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup secara khusus manusia terbatas
gunanya. Air itu hanya bersifat temporal atau sementara. Air itu hanya bisa
memenuhi kebutuhan daging manusia.
Kalau demikian,
maka ada air yang lain yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh manusia. Air tersebut
tidak bersifat sementara memenuhi kebutuhan manusia. Air itu memenuhi kebutuhan
primer dan esensi manusia. Apakah kebutuhan esensi itu? Kebutuhan manusia
sebagai makhluk rohani. Yang manusi butuhkan ialah Pribadi Yesus Kristus
sebagai sumber air kehidupan yang memuaskan dahaganya.
Tuhan Yesus
Kristus menegaskan demikian: “Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan
kepadanya, ia tidak akan haus lagi untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang
akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
teru-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” – Yohanes 4:14. Nabi Yesaya dalam pimpinan
Roh Kudus terkait dengan air hidup menulis demikian: “Maka kamu akan menimba
air dengan kegirangan dari mata air kehidupan (air keselamatan)” – Yesaya 12:3.
Lalu Tuhan Yesus Kristus menegaskan bahwa supaya air kehidupan atau air keselamatan
menegaskan demikian: “Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu,
Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan
minum” – Yohanes 7:37.
Pertanyaan penting yang patut
diajukan ialah: “Bagaimana supaya kita dapat menikmati air hidup dari Tuhan
Yesus Kristus dalam hidup kita?” Berdasarkan firman Tuhan yang saya kutip di
atas, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan supaya menikmati air hidup
dari Tuhan Yesus, yaitu:
1. Menyadari bahwa kebutuhan kita.
Tuhan Yesus
Kristus menegaskan terkait dengan kesadaran akan kebutuhan kita yaitu: “Barangsiapa
haus”. Pernyataan Tuhan Yesus Kristus tersebut memberi peluang kepada siapa pun
yang menyadari akan kebutuhannya. Tuhan Yesus Kristus memanggil supaya kita
dalam kesadaran itu mengenal diri kita bahwa sesungguhnya kita sedang berada
dalam kondisi yang sangat haus. Tentu haus dalam pengertian Tuhan Yesus Kristus
ialah kita yang sedang membutuhkan keselamatan hidup yang kekal dan terbebas
dari hukuman Allah atas dosa-dosa dan kejahatan kita.
2.
Menyadari bahwa kita harus bertindak.
Tuhan Yesus
Kristus terkait dengan kita harus bertindak menegaskan demikian: “Barangsiapa
haus, baiklah ia datang kepada-Ku”. Tekanan utama dari pernyataan Tuhan Yesus
Kristus terkait dengan air kehidupan sesungguhnya tidak ada sumber lain, dan
tidak ada pasa siapa pun kecuali kepada diri-Nya. Itu sebabnya Tuhan Yesus
Kristus menegaskan bahwa barangsia yang sudah menyadari bahwa ia membutuhkan
air kehidupan, Tuhan Yesus tid menyuruh untuk datang kepada yang lain. Tuhan
Yesus Kristus menegaskan bahwa kita yang sudah sadar akan kebutuhan kita
mengenai air kehidupan datang kepada-Nya. Artinya ialah bahwa Tuhan Yesus
Kristuslah sumber air kehidupan satu-satunya.
Tindakan minum ini bukanlah tindakan sesaat yang satu kali saja, namun
suatu tindakan minum yang bertahap dan berkali-kali. Kata minum dalam bahasa
Yun: “Pineto” dari akar kata “Pino”, adalah dalam bentuk imperatif masa kini yang
berarti suatu tindakan yang berkesinambungan atau berulang-ulang. Jadi, untuk
bisa menikmati air kehidupan kita harus melakukan tindakan datang kepada Tuhan
Yesus sang sumber air hidup. Bukan hanya saat kita membutuhkan atau ada dalam
keadaan sukar, tetapi setiap saat yaitu siang dan malam.
3. Menyadari bahwa kita harus imasi dengan Kristus.
Tindakan meminum air hidup menuntut
persekutuan terus-menerus dengan sumbernya yaitu, Tuhan Yesus. Tidak seorangpun
bisa meminum air hidup apabila hubungannya terputus dengan sumbernya. Yang
terputus akan menjadi seperti mata air yang kering. Tidak ada kehidupan dan
menjadi gersang. Rasul Petrus menulis: “Guru-guru palsu itu adalah seperti mata
air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan, …” – 2 Petrus 2:17a.