Translate

Cara Mendapatkan Perkenanan Tuhan 2

Cara mendapatkan perkenanan Tuhan ~ Tema ini merupakan pembahasan lanjutan dari tulisan pertama. Gagasan utama dari tema tersebut ialah bahwa kita setelah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka kita harus terus bertumbuh di dalam iman kepada Kristus agar hidup kita semakin hari semakin berkenan kepada Tuhan. 

Terkait dengan hal itu rasul Paulus menulis demikian: “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur” – Kolose 2:6-7.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka sesungguhnya dari pihak kita ada upaya yang bersinambung dalam konteks hidup kita di dalam Kristus. Di sisi lain sekalipun kita sudah di dalam Kristus bukan berarti hidup kita sudah langsung sempurna. Itulah sebabnya kita harus berusaha sedemikian rupa untuk terus mendapatkan perkenanan Tuhan di dalam hidup kita.


Pada kesempatan ini, saya akan melanjutkan dua hal lagi tentang bagaimana supaya kita terus mendapatkan perkenanan Tuhan di dalam hidup dan pelayanan kita. Kedua hal dimaksud yaitu:

3. Jangan lupa akan penyertaan Tuhan.
Musa menulis terkait dengan penyertaan Tuhan dalam hidup kita demikian: “…, Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka” – Bilangan 14:9d. 

Bangsa Israel ketika akan menghadapi bangsa Kanaan, mereka begitu takut, sehingga ketakutan itu membuat mereka lupa akan penyertaan Tuhan yang sudah menyertai mereka sejak dari Mesir sampai mendekati tanah Kanaan. Mereka lupa bahwa Tuhan ada bersama mereka dalam tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Mereka cepat lupa akan pertolongan Tuhan pada saat menghadapi tantangan dan ujian iman.

Kita juga cap kali tidak jauh berbeda dengan perilaku bangsa Israel. Pada saat kita mengalami masalah dalam hidup kita, begitu mudah kita melupakan Tuhan, kebaikan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Akibatnya, kita mengalami keadaan dimana perkenanan Tuhan menjauh dari hidup kita.

Itulah sebabnya, dalam keadaan apa pun kita, bagaimana pun sukar dan sulitnya hidup yang kita jalani dan seberat apapun derita yang harus kita tanggung, satu hal yang selalu kita ingat ialah bahwa ada Tuhan beserta dengan kita. Dia adalah Allah imanuel yang ada dan beserta dengan kita. Tuhan Yesus pasca kebangkitan dan pra kenaikan-Nya ke sorga memberi janji seperti yang ditulis oleh Matius, yaitu:

“… Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” – Matius 28:20b. Inilah janji Tuhan bagi kita dan janji ini selalu Dia tepati bagi hidup kita. Jadi, ketika menghadapi problem, penderitaan dan ujian iman, ingatlah selalu akan Tuhan Yesus yang senantiasa ada bersama kita. Dia tidak pernah tinggalkan dan membiarkan kita bergumul sendirian. Dia ada bersama kita sebagai sahabat yang menghibur dan menguatkan kita serta memberi kemenangan kepada kita.

4. Jangan ragukan janji Tuhan.
Musa terkait dengan janji Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus menulis: “Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya” – Bilangan 14:6-8.

Tanah Kanaan adalah negeri yang telah Tuhan janjikan untuk ditempati oleh bangsa Israel. Tanah Kanaan adalah tanah yang melimpah secara ekonomi. Finansial itu disediakan oleh Tuhan bagi bangsa Israel. Tuhan yang telah berjanji bahwa tanah itu akan diberikan kepada bangsa Israel dan Dia yang telah berjanji pasti Dia genapi janji-Nya bagi umat-Nya. Tuhan tidak pernah ingkar janji. Dia setia pada janji-Nya dan pasti genapi janji itu.

Tetapi bangsa Israel meragukan janji Tuhan hanya karena mereka mendengar informasi dari sepuluh pengintai bahwa tanah Kanaan dipenuhi oleh orang-orang raksasa. Ini menyebabkan mereka kehilangan perkenanan Tuhan. Tapi syukur bahwa dari tengah-tengah bangsa itu, ada Yosua dan Kaleb yang masih pegang teguh janji Tuhan. Mereka berdua tidak meragukan janji Tuhan. Iman mereka kepada Tuhan dan janji-Nya tidak tergoyahkan walaupun mereka melihat sendiri bangsa Kanaan itu.

Demikian jugalah dengan kita pada saat kita menghadapi tantangan dan ujian iman serta musuh-musuh kehidupan, marilah kita pegang teguh janji Tuhan dan tetap beriman bahwa Tuhan pasti genapi janji-Nya bagi kita. Amin