Landasan Ibadah Keluarga Yang Baik
Landasan ibadah keluarga yang baik ~ Berdasarkan
dua ayat dalam Yosua 24:14,15, saya akan membagi empat hal kebenaran penting
tentang ibadah bagi orang percaya, khususnya arti pentingnya bagi keluarga
Kristen saat ini.
1. Menghormati Tuhan dan kehadiran-Nya.
Ibadah yang kita lakukan dalam keluarga harus menghasilkan sikap hati yang menghormati Tuhan dan kehadiran-Nya. Selain itu, ibadah keluarga juga harus dilandaskan rasa takut akan Tuhan. Rasa hormat dan takut kepada Tuhan mendapat prioritas utama di dalam Alkitab – 1 Samuel 12:14; Mazmur 34:10.
1. Menghormati Tuhan dan kehadiran-Nya.
Ibadah yang kita lakukan dalam keluarga harus menghasilkan sikap hati yang menghormati Tuhan dan kehadiran-Nya. Selain itu, ibadah keluarga juga harus dilandaskan rasa takut akan Tuhan. Rasa hormat dan takut kepada Tuhan mendapat prioritas utama di dalam Alkitab – 1 Samuel 12:14; Mazmur 34:10.
Maksud dari rasa hormat dan takut akan Tuhan
ialah supaya menghasilkan setiap anggota keluarga yang mengasihi, taat dan
melayani Tuhan. Hal itu juga yang menjadi jalan berkat bagi kita dan keluarga
yang dikarunia Tuhan – Mazmur 112 dan 128.
2. Lahir dari hati yang mengasihi Tuhan.
Ibadah keluarga yang kita lakukan bukan sekedar suatu rutinitas semata atau sebagai sebuah kewajiban agama atau sebagai orang Kristen. Namun ibadah keluarga yang kita selenggarakan haruslah lahir dari hati kita yang mengasihi Tuhan.
2. Lahir dari hati yang mengasihi Tuhan.
Ibadah keluarga yang kita lakukan bukan sekedar suatu rutinitas semata atau sebagai sebuah kewajiban agama atau sebagai orang Kristen. Namun ibadah keluarga yang kita selenggarakan haruslah lahir dari hati kita yang mengasihi Tuhan.
Kerinduan yang terbesar dan terdalam yang dibangun karena kasih kepada Tuhan akan menghasilkan suatu intimasi yang kuat dan dalam dengan Allah. Kita yang mengasihi Allah akan selalu rindu untuk dekat dengan-Nya, mendambakan hadirat-Nya dan mengalami kuasa jamahan-Nya dalam hidup keluarga kita.
3. Melakukannya dengan setia dan konsisten.
Ibadah keluarga yang kita lakukan dalam
keluarga kita ada kalanya mengalami gangguan, hambatan, kendala dan lain
sebagainya. Dalam kondisi semacam itu, komitmen, konsistensi dan kesetiaan
untuk melakukannya bisa terganggu.
Hal itu merupakan ujian bagi kita di dalam
melakukan ibadah keluarga. Oleh karena itu, dibutuhkan kesetiaan, komitmen dan
konsistensi dari semua anggota keluarga untuk saling mengingatkan, memotivasi
dan menguatkan untuk sama-sama selalu rindu bersekutu dengan Tuhan, bagaimana
beratnya tantangan yang dialami.
Kita tidak boleh berhenti beribadah kepada
Tuhan dalam keluarga hanya karena berbagai situasi dan kondisi yang begitu
menghadang kita. Kita harus mengumpulkan semua kekuatan dan potensi untuk
melawan tipu daya Iblis yang berusaha menarik kita jauh dari persekutuan dengan
Tuhan. Ketika kita setia, komitmen dan konsisten melakukannya, maka pasti kita
akan menuai hasilnya, yaitu kita menghormati Tuhan dan kehadiran-Nya; hati kita
semakin meluap dengan kasih kepada Tuhan dan kita tetap setia melakukan ibadah
keluarga kepada Tuhan. Amin