Cara Mendapatkan Perkenanan Tuhan 1
Dikatakan demikian, karena kita tidak berhenti hanya sampai pada menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi. Tetapi ada proses secara bersinambung untuk terus-menerus menikmati perkenanan Tuhan dalam hidup kita setiap hari.
Bangsa Israel merupakan bangsa pilihan Tuhan dari sekian
banyak bangsa di kolong langit ini. Dalam perjalanan mereka sebagai bangsa
pilihan Tuhan, mereka jatuh bangun di dalam mengikuti Tuhan. Akibatnya, mereka
harus menerima konsekuensi logis dari kegagalan mereka menaati Tuhan. Mereka kehilangan
perkenanan Tuhan yang ditandai dengan mereka ditawan dan dijajah oleh bangsa
Mesir.
Mereka mengalami keadaan yang sukar di bawah penjajahan
bangsa Mesir. Dalam kesukaran itulah mereka berseru-seru kepada Tuhan supaya
Tuhan mengasihani dan menolong mereka dari tekanan dan perlakuan yang tidak
baik dari bangsa Mesir.
Tuhan mendengar teriakan bangsa Israel. Tuhan mengingat
perjanjian yang sudah diikrarkan kepada nenek moyang bangsa Israel. Itu sebabnya
Tuhan mengutus Musa untuk menjadi pemimpin dalam membebaskan bangsa Israel dari
perbudakan di Mesir. Di bawah kepemimpinan Musa, bangsa Israel dibebaskan oleh
Tuhan dari perbudakan bangsa Mesir.
Tuhan berjanji untuk membawa mereka ke tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan. Tanah Kanaan yang Tuhan janjikan bagi bangsa Israel adalah tanah yang melimpah dengan susu dan madu. Tetapi bangsa Israel dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan mereka kehilangan perkenanan Tuhan karena mereka melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Tuhan berjanji untuk membawa mereka ke tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan. Tanah Kanaan yang Tuhan janjikan bagi bangsa Israel adalah tanah yang melimpah dengan susu dan madu. Tetapi bangsa Israel dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan mereka kehilangan perkenanan Tuhan karena mereka melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Terkadang dalam kehidupan kita juga terjadi seperti yang
dialami oleh bangsa Israel. Kita kehilangan perkenanan Tuhan karena sikap,
perkataan dan perilaku serta tindakan kita menyakiti Tuhan dan melukai perasaan
sesama kita. Kita tidak menjadi berkat dan saksi Kristus yang benar.
Kendati demikian, ada kabar baik bagi kita. Ada kesempatan
terbaik dan peluang anugerah kedua bagi kita untuk mengalami perkenanan Tuhan.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana caranya supaya kita
bisa mengalami kembali perkenanan Tuhan dalam hidup kita?” Berdasarkan kitab
Bilangan 14:1-9, maka kita menemukan ada beberapa hal yang memungkinkan kita
untuk bisa mengalami perkenanan Tuhan yaitu:
1. Jangan memberontak
kepada Tuhan.
Musa dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan jangan
memberontak kepada Tuhan menulis demikian: “Hanya, janganlah kamu memberontak
kepada TUHAN” – Bilangan 14:9a. Bentuk pemberontakan kepada Tuhan ditunjukkan
oleh bangsa Israel dalam hal-hal yaitu:
satu, bersungut-sungut; dua, mudah kecewa dan putus asa; tiga, ingin kembali ke Mesir tempat yang telah membuat mereka menderita; empat, menggugat dan menuduh Tuhan sebagai biang keladi penderitaan yang mereka alami; lima, tidak mengerti proses Tuhan dalam hidup mereka; enam, melepaskan diri dari kepemimpinan Musa dan Harun yang ditentukan oleh Tuhan untuk memimpin mereka dan menunjuk pemimpin baru – Bilangan 14:2-4.
satu, bersungut-sungut; dua, mudah kecewa dan putus asa; tiga, ingin kembali ke Mesir tempat yang telah membuat mereka menderita; empat, menggugat dan menuduh Tuhan sebagai biang keladi penderitaan yang mereka alami; lima, tidak mengerti proses Tuhan dalam hidup mereka; enam, melepaskan diri dari kepemimpinan Musa dan Harun yang ditentukan oleh Tuhan untuk memimpin mereka dan menunjuk pemimpin baru – Bilangan 14:2-4.
Apa yang dilakukan oleh bangsa Israel di atas, acap kali juga
kita lakukan di dalam mengikut Kristus di dunia ini. Bersungut-sungut, saling
mempersalahkan, ingin kembali kepada dosa-dosa lama, kembali kepada kepercayaan
yang lama, menginginkan kembali kesenangan sebelum percaya kepada Kristus dan
lain sebagainya. Dampak rohaninya ialah kita kehilangan perkenanan Tuhan dalam
hidup kita.
Oleh karena itu, marilah kita memelihara perkenanan Tuhan
dengan cara jangan memberontak kepada Tuhan melalui sikap, kata-kata, perilaku
dan tidak yang tidak memuliakan Dia. Marilah kita menjalani hidup ini dengan
penuh rasa terimakasih dan ucapan syukur kepada Tuhan atas semua rahmat, berkat
dan pertolongan-Nya dalam hidup kita.
2. Jangan takut kepada
tantangan hidup.
Musa dalam pimpinan Roh Kudus menulis terkait dengan jangan
takut kepada tantangan hidup, demikian: “Janganlah takut kepada bangsa negeri
itu, sebab mereka akan kita telan habis” – Bilangan 14:9b. Hasil penelitian dan
observasi para pengintai yang diutus oleh Musa menginformasikan kepada bangsa Israel
bahwa bangsa Kanaan adalah bangsa yang tinggi besar – Bilangan 13:31-33.
Bangsa Israel begitu mendengar informasi tentang bangsa
Kanaan mereka sangat ketakutan. Mereka kehilangan kepercayaan bukan saja kepada
Tuhan bahkan kepada diri mereka sendiri pun seolah tidak ada lagi. Bagi bangsa
Israel tidak ada harapan untuk masa depan mereka. Mereka pasti musnah.
Dampaknya mereka kehilangan perkenanan Tuhan dalam hidup mereka.
Kita juga acapkali dalam menghadapi tantangan kehidupan
selalu mengalami ketakutan. Ketakutan begitu besar pengaruhnya sehingga rasa
percaya diri kita dan iman kepada Tuhan seakan menjadi lumpuh ketika berhadapan
dengan tantangan. Tetapi sebaliknya, bila kita tidak takut terhadap tantangan kehidupan
dan menghadapinya dengan iman teguh, niscaya kita oasti mendapat perkenanan
Tuhan dalam bentuk pertolongan-Nya yang sempurna bagi hidup kita.
Baca juga: Rahasia Mengalahkan Ketakutan