Translate

Meraih Berkat Tuhan Melalui Puasa

Meraih berkat Tuhan melalui puasa ~ Puasa merupakan salah satu disiplin rohani yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama (Musa, Daniel, Ester dll) maupun dalam Perjanjian Baru (Tuhan Yesus, Paulus dll). Seiring dengan bergulirnya waktu, disiplin semakin terkikis dari kehidupan orang Kristen termasuk kehidupan hamba Tuhan. 

Hal ini terjadi, karena maraknya bisnis kuliner yang sangat menggiurkan bagi banyak orang termasuk orang Kristen. Keadaan itulah yang membuat puasa tidak lagi mendapat tempat yang utama dalam hidup dan pelayanan orang Kristen termasuk hamba Tuhan.

Pengertian puasa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘puasa’ diartikan sebagai, “1 menghindari makan, minum, dsb dng sengaja (terutama bertalian dng keagamaan); 2 salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yg membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari”. 


Berdasarkan pengertian tersebut, maka puasa secara sederhana adalah sikap menahan diri dari aktivitas makan dan minum yang dilakukan secara sadar dan terencana sebagai upaya melaksanakan kewajiban dan perintah agama.

Tujuan puasa
Puasa yang dilakukan baik secara pribadi maupun kelompok tentu memiliki tujuannya masing-masing. Puasa yang dilakukan oleh orang Kristen dan yang diajarkan di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa tujuan puasa yang bisa kita temukan di dalam Alkitab, yaitu:

1. Menemukan petunjuk Tuhan bagi hidup kita dan mendapatkan kuasa Allah ketika kita menghadapi dan mengalami pergumulan pribadi dan juga pelayanan yang Tuhan percayakan dalam hidup kita – Kisah Para Rasul 13:1-3; Hakim-Hakim 20:26-28.
2. Merendahkan diri dan memohon belas kasihan serta perkenanan Tuhan dan pengampunan-Nya bagi hidup kita – Imamat 16:29-31.

Praktek berpuasa
Puasa di dalam pelaksanaannya memiliki beberapa bentuk. Ada yang dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh banyak orang. Misalnya puasa yang dilakukan oleh umat muslim di mana sudah ditetapkan tanggal mulai dilakukannya puasa sampai kepada tanggal berakhirnya puasa. Ini dilakukan selama satu bulan penuh. Tetapi bagi orang Kristen, berpuasa dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Puasa dapat dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui oleh orang lain. Puasa ini biasa dipraktekkan secara pribadi – Matius 6:17-18.
2. Puasa juga dapat dilakukan oleh sekelompok umat Tuhan yang pelaksanaannya bersama-sama dilaksanakan dalam moment waktu yang ditentukan bersama. Hal ini dilaksanakan dengan mengambil waktu khusus dan tidak ada kegiatan lain selain doa dan puasa – Imamat 16:29; 23:32; Yesaya 58:4.

Liturgi puasa
Berdasarkan Nehemia 9, kita menemukan penjelasan khusus terkait dengan lituri atau susunan acara ketika doa puasa dilakukan oleh umat Allah. Susunan acara dimaksud, yaitu:
1. Mengakui dosa (pribadi, keluarga, jemaat) – Nehemia 9:2b.
2. Pujian dan penyembahan dengan lagu pujian kepada Tuhan – Nehemia 9:3b.
3. Membaca bagian-bagian kitab suci – Nehemia 9:3a.

4. Mengikrarkan pertobatan untuk tidak berbuat dosa lagi – Nehemia 9:38.
5. Mohon pemulihan dan kuasa Roh Tuhan dalam pelayanan dan petunjuk Tuhan dalam melaksanakan penginjilan – Matius 17:21.
6. Penutup dengan doa Bapa kami – Matius 6:9-13.

Berkat dari puasa
Puasa yang dilakukan oleh setiap dan semua orang Kristen ketika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, benar dan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, maka akan mendatangkan manfaat, keuntungan dan berkat yang besar dalam hidup kita. Berikut manfaat, keuntungan dan berkat-berkat yang kita peroleh dari puasa yang kita lakukan, yaitu:

1. Allah mencurahkan kuasa, berkat dan pertolongan-Nya bagi kita – Yesaya 58:8.
2. Allah menjawab atau mengabulkan doa dan permohonan kita – Yesaya 58:9.
3. Allah memberi kemampuan rohani kepada kita untuk menjadi alat-Nya untuk menyalurkan berkat rohani bagi sesama kita – Yesaya 58:10.
4. Allah menyertai hidup dan pelayanan serta pekerjaan kita – Yesaya 58:11.
5. Allah mengaruniakan kuasa kepada kita untuk melakukan pekerjaan-Nya di dalam hidup kita – Yesaya 58: 12.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka puasa dalam perspektif Alkitab atau puasa yang dipaparkan di dalam Alkitab merupakan perintah langsung dari Allah kepada umat-Nya. Oleh sebab itu, kita harus melakukannya di dalam seluruh aktivitas hidup dan pelayanan kita. Ketika kita melakukannya dengan baik dan benar berdasarkan ajaran Tuhan dalam firman-Nya, maka kita akan mendapatkan manfaat, keuntungan dan berkat yang luar biasa.