Meraih Berkat Tuhan Melalui Puasa
Hal ini terjadi, karena maraknya bisnis kuliner yang sangat menggiurkan bagi banyak orang termasuk orang Kristen. Keadaan itulah yang membuat puasa tidak lagi mendapat tempat yang utama dalam hidup dan pelayanan orang Kristen termasuk hamba Tuhan.
Pengertian puasa
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘puasa’ diartikan sebagai, “1 menghindari
makan, minum, dsb dng sengaja (terutama bertalian dng keagamaan); 2 salah satu
rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala
yg membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari”.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka puasa secara sederhana adalah sikap menahan diri dari aktivitas makan dan minum yang dilakukan secara sadar dan terencana sebagai upaya melaksanakan kewajiban dan perintah agama.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka puasa secara sederhana adalah sikap menahan diri dari aktivitas makan dan minum yang dilakukan secara sadar dan terencana sebagai upaya melaksanakan kewajiban dan perintah agama.
Tujuan puasa
Puasa
yang dilakukan baik secara pribadi maupun kelompok tentu memiliki tujuannya
masing-masing. Puasa yang dilakukan oleh orang Kristen dan yang diajarkan di
dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru memiliki tujuan yang
jelas. Ada beberapa tujuan puasa yang bisa kita temukan di dalam Alkitab,
yaitu:
1.
Menemukan petunjuk Tuhan bagi hidup kita dan mendapatkan kuasa Allah ketika
kita menghadapi dan mengalami pergumulan pribadi dan juga pelayanan yang Tuhan
percayakan dalam hidup kita – Kisah Para Rasul 13:1-3; Hakim-Hakim 20:26-28.
2.
Merendahkan diri dan memohon belas kasihan serta perkenanan Tuhan dan
pengampunan-Nya bagi hidup kita – Imamat 16:29-31.
Praktek berpuasa
Puasa
di dalam pelaksanaannya memiliki beberapa bentuk. Ada yang dilakukan secara
terbuka dan diketahui oleh banyak orang. Misalnya puasa yang dilakukan oleh umat
muslim di mana sudah ditetapkan tanggal mulai dilakukannya puasa sampai kepada
tanggal berakhirnya puasa. Ini dilakukan selama satu bulan penuh. Tetapi bagi orang
Kristen, berpuasa dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1.
Puasa dapat dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui oleh orang lain. Puasa
ini biasa dipraktekkan secara pribadi – Matius 6:17-18.
2. Puasa juga dapat dilakukan oleh sekelompok umat Tuhan yang pelaksanaannya bersama-sama dilaksanakan dalam moment waktu yang ditentukan bersama. Hal ini dilaksanakan dengan mengambil waktu khusus dan tidak ada kegiatan lain selain doa dan puasa – Imamat 16:29; 23:32; Yesaya 58:4.
2. Puasa juga dapat dilakukan oleh sekelompok umat Tuhan yang pelaksanaannya bersama-sama dilaksanakan dalam moment waktu yang ditentukan bersama. Hal ini dilaksanakan dengan mengambil waktu khusus dan tidak ada kegiatan lain selain doa dan puasa – Imamat 16:29; 23:32; Yesaya 58:4.
Liturgi puasa
Berdasarkan
Nehemia 9, kita menemukan penjelasan khusus terkait dengan lituri atau susunan acara
ketika doa puasa dilakukan oleh umat Allah. Susunan acara dimaksud, yaitu:
1.
Mengakui dosa (pribadi, keluarga, jemaat) – Nehemia 9:2b.
2.
Pujian dan penyembahan dengan lagu pujian kepada Tuhan – Nehemia 9:3b.
3.
Membaca bagian-bagian kitab suci – Nehemia 9:3a.
4.
Mengikrarkan pertobatan untuk tidak berbuat dosa lagi – Nehemia 9:38.
5.
Mohon pemulihan dan kuasa Roh Tuhan dalam pelayanan dan petunjuk Tuhan dalam
melaksanakan penginjilan – Matius 17:21.
6.
Penutup dengan doa Bapa kami – Matius 6:9-13.
Berkat dari puasa
Puasa
yang dilakukan oleh setiap dan semua orang Kristen ketika dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, benar dan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, maka akan
mendatangkan manfaat, keuntungan dan berkat yang besar dalam hidup kita. Berikut
manfaat, keuntungan dan berkat-berkat yang kita peroleh dari puasa yang kita
lakukan, yaitu:
1.
Allah mencurahkan kuasa, berkat dan pertolongan-Nya bagi kita – Yesaya 58:8.
2.
Allah menjawab atau mengabulkan doa dan permohonan kita – Yesaya 58:9.
3.
Allah memberi kemampuan rohani kepada kita untuk menjadi alat-Nya untuk
menyalurkan berkat rohani bagi sesama kita – Yesaya 58:10.
4.
Allah menyertai hidup dan pelayanan serta pekerjaan kita – Yesaya 58:11.
5.
Allah mengaruniakan kuasa kepada kita untuk melakukan pekerjaan-Nya di dalam
hidup kita – Yesaya 58: 12.
Berdasarkan
penjelasan di atas, maka puasa dalam perspektif Alkitab atau puasa yang
dipaparkan di dalam Alkitab merupakan perintah langsung dari Allah kepada
umat-Nya. Oleh sebab itu, kita harus melakukannya di dalam seluruh aktivitas
hidup dan pelayanan kita. Ketika kita melakukannya dengan baik dan benar
berdasarkan ajaran Tuhan dalam firman-Nya, maka kita akan mendapatkan manfaat,
keuntungan dan berkat yang luar biasa.