Translate

Memahami Makna Duri Dalam Daging

Memahami makna duri dalam daging ~ Tema ini diambil dari kisah hidup rasul Paulus yang dipaparkannya dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Dalam surat 2 Korintus 12:7-10. Secara khusus dalam ayat 7, rasul Paulus menulis, “Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusah Iblis untuk menggoco aku, supaya aku jangan meninggikan diri”.

Makna duri dalam daging.
Terkait dengan “duri dalam daging”, ada beberapa penafsiran yang diberikan, yaitu: 1) ada yang mengatakan duri dalam daging adalah penderitaan yang terus menerus menimpa Paulus dalam pelayanannya tanpa henti-hentinya seperti yang dia sebutkan dalam 2 Korintus11:1-33. 2) ada juga yang mengatakan duri dalam daging adalah penyakit mata yang tidak tersembuhkan.

Berdasarkan penafsiran tersebut, bagi saya makna ‘duri dalam daging’ yaitu: secara hurufiah memang ada suatu penderitaan fisik yang dialami oleh rasul Paulus. Penderitaan fisik tersebut sangat membuat rasul Paulus kewalahan. Tuhan membiarkan rasul Paulus mengalami hal itu. Tentu penderitaan tersebut menghambat akselerasi dan semangat pelayanan yang dilakukan oleh rasul Paulus.


Tujuan membiarkan ‘duri dalam daging’
Tuhan yang memanggil Paulus untuk menjadi rasul. Paulus sudah melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Banyak orang diselamatkan oleh Tuhan Yesus melalui pelayanan rasul Paulus. Itu sebabnya berdiri gereja-gereja sebagai buah dari pelayanan penginjilan yang dilakukan oleh rasul Paulus. Dari perspektif manusia seharus rasul Paulus mengalami keadaan yang lebih baik, diberkati, sehat jasmani atau jauh dari segala penderitaan. Itulah yang sering menjadi bahan khotbah yang disampaikan oleh para hamba Tuhan, yaitu bahwa melayani Kristus mendapatkan hal-hal yang terbaik.

Faktanya, rasul Paulus yang diakui oleh semua teolog sebagai seorang yang sangat sukses dalam hidup dan pelayanannya. Pernyataan itu tentu sangat beralasan karena sebagian dari Perjanjian Baru merupakan karay rasul Paulus. Namun, semua prestasi itu tidak sebanding dengan apa yang dialami rasul Paulus, yaitu penderitaan fisik yang sangat luar biasa.

Namun, rasul Paulus tidak marah, kecewa dan complain sama Tuhan. Tapi sikap mental rasul Paulus sangat berbeda, yaitu bahwa dia tahu apa tujuan Tuhan membiarkan dia mengalami penderitaan fisik. Tujuan Tuhan membiarkan rasul Paulus menderita ialah supaya Paulus tidak menjadi hamba Tuhan yang tinggi hati karena prestasi pelayanan yang dicapainya.

Barangkali Anda yang membaca tulisan ini berada dalam keadaan sebagaimana yang dialami oleh rasul Paulus. Anda sudah melayani Tuhan dengan tulus, membantu pekerjaan Tuhan tanpa pamrih dan Anda telah memberikan segalanya bagi Tuhan dan pekerjaan-Nya. Tetapi yang Anda alami bertolak belakang dengan apa yang Anda lakukan.

Hal yang harus dipahami tentang duri dalam daging
Tuhan itu pengasih dan penyayang. Dia tahu yang terbaik bagi umat dan hamba-Nya. Dia Tuhan yang maha bijaksana, sehingga tidak mungkin Dia salah melakukan sebuah keputusan. Tuhan memiliki alasan yang sangat baik dan bijaksana ketika Dia membiarkan Anda mengalami penderitaan dalam hidup. Mungkin Anda sudah melakukan doa dan puasa untuk supaya Tuhan memberikan kesembuhan. Tetapi sampai dengan saat Anda membaca tulisan ini, belum juga ada jawaban.

Berikut beberapa alasan Tuhan membiarkan rasul Paulus dan juga Anda mengalami penderitaan. Dengan Anda mengetahui alasan Tuhan membiarkan Anda menderita, maka Anda semakin lebih kuat di dalam Tuhan dan semakin menjadi berkat bagi sesama. Berikut alasan Tuhan membiarkan Anda menderita, yaitu:

1. Tuhan melakukan itu supaya kita tidak menjadi pribadi yang tinggi hati karena sudah melakukan banyak hal untuk Tuhan dan pekerjaan-Nya – 2 Korintus 12:7; band Yakobus 4:6; 1 Petrus 5:5.
2. Tuhan melakukan itu supaya kita menyadari bahwa Allah dan kuasa-Nya yang selalu memampukan kita untuk menjadi alat di tangan-Nya melakukan pekerjaan dan pelayanan sehingga bisa berhasil. Dengan kata lain, kita harus sadar bahwa Tuhanlah yang membuat segala usaha dan pekerjaan serta pelayanan kita itu berhasil – 2 Korintus 12:9.
3. Tuhan melakukan itu supaya kita sadar bahwa kita ini adalah makhluk yang lemah, terbatas dan tidak mampu. Dengan kesadaran itu, maka kita lebih berserah, beragntung dan berharap serta senantiasa mengandalkan dan mengutamakan Tuhan dalam totalitas hidup, pekerjaan dan pelayanan kita. Selain itu, kita juga tahu merendahkan hati di hadapan Tuhan dan mengakui Tuhan dan karya-Nya dalam hidup kita.