Ini Sikap Mental Yang Mendatangkan Berkat
Ini sikap mental yang
mendatangkan berkat ~ “Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap
syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu
murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak. Dan
mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan
potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. Yang ikut makan ialah
empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak” ~ Matius 15:36-38.
Penggalan firman Tuhan di atas merupakan salah satu
dari sekian banyak perbuatan ajaib yang dilakukan oleh Tuhan Yesus selama Ia
berada di dunia. Perbuatan ajaib tersebut diawali dengan adanya sebuah kasus
atau masalah yaitu orang banyak yang mengikuti Yesus, mendengar pengajaran-Nya
dan menyaksikan perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan oleh Yesus. Namun,
hari sudah mulai malam dan para murid meminta supaya Yesus menyuruh orang banyak
itu pulang karena bagi para murid tidak mungkin mereka bisa memberi makan orang
yang sangat banyak itu.
Namun, Yesus justru beripikir sebaliknya, yaitu memerintahkan supaya para murid memberi orang banyak itu makan. Tetapi ada lagi masalah yaitu persediaan makan yang dimiliki oleh para murid sangat tidak memadai, sehingga mustahil dapat memberi makan orang yang sangat banyak itu. Persediaan yang ada pada para murid hanya tujuh ketul roti dan dua ikan-ikan.
Bagi para murid hal itu mustahil. Tetapi bagi Yesus
semua itu bisa diatasi. Yesus melakukan sesuatu di luar pemikiran para murid. Yesus berkata, “Sesudah itu Ia mengambil
ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula
kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai
kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh
bakul penuh. Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk
perempuan dan anak-anak” ~ Matius 15:36-38.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah, “Sikap
mental yang bagaimanakah yang dapat mendatangkan berkat itu?” Berikut beberapa
jawaban yang bisa diberikan melalui tulisan ini, yaitu:
1. Sikap mental yang
selalu mengucap syukur.
“Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan
itu, mengucap
syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya,
lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak” – Matius 16:36.
Tuhan Yesus mendemonstrasi suatu sikap mental untuk
selalu mengucap syukur dalam segala sesuatu. Ini pelajaran penting yang harus
kita ikuti dalam hidup ini. Kita diajar untuk selalu bersyukur karena di dalam
mental yang selalu bersyukur itulah pasti mendatangkan berkat dalam hidup kita. Rasul Paulus menulis, “Mengucap
syukurlah dalam segala hal, m sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu” – 1 Tesalonika 5:18.
2. Sikap mental yang mengakui Tuhan dan
kuasa-Nya.
Segala
sesuatu yang ada pada kita atau yang kita miliki, semua itu adalah milik Tuhan.
Dalam keadaan, situasi dan kondisi bagaimana pun kita, hal utama yang harus
kita lakukan ialah mengakui Tuhan dan kuasa-Nya bahwa Ia sanggup melakukan hal
yang menurut kita itu mustahil, tetapi bagi-Nya tidak ada suatu apapun yang
mustahil.
Oleh
karena itu, sudah seharusnya kita memiliki mentalitas rohani yang mumpuni. Sikap
mental yang mumpuni itu ialah sikap mental yang selalu mengucap syukur dalam
segala sesuatu dan senantiasa mengakui Tuhan dan kuasa, otoritas serta
kedaulatan-Nya di dalam totalitas hidup kita. Ketika kita memiliki mentalitas
semacam itu, maka bisa dipastikan akan mendatangkan berkat Tuhan di dalam hidup
kita. Amin