Translate

Keuntungan Hidup Dalam Kejujuran

Keuntungan hidup dalam kejujuran ~ Jujur. Satu kata yang acap kali mudah terucap dari mulut setiap orang, tetapi di ranah aplikasi sangat minim. Orang jujur di zaman ini dianggap aneh. Mengapa? Karena hampir semua orang sudah hidup tidak jujur lagi. Makanya, bila bertemu dengan pemimpin yang jujur, bawahan yang jujur, masyarakat yang jujur perilaku itu dianggap aneh.

Arti kejujuran
Kata “kejujuran” berasal dari kata “jujur” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: “1) lurus hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya); 2) tidak curang (misalnya dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku)”. Dengan demikian, kejujuran ialah lurus hati, tidak berbohong dan tidak berbuat curang. Dengan kata lain, kejujuran ialah sikap, perilaku, perkataan dan tindakan yang tidak merugikan diri sendiri dan juga orang lain.

Berdasarkan pengertian di atas, maka Allah sangat menghargai umat-Nya yang hidup dalam kejujuran. Karena itulah karakter dari anak-anak kerajaan Allah. Dan dengan demikian, pasti ada keuntungan yang kita peroleh bila kita hidup dalam kejujuran.


Pertanya penting yang harus diajukan ialah: “Apa saja keuntungan yang akan didapat ketika kita hidup dalam kejujuran?” Ada beberapa keuntungan yang kita peroleh bila kita hidup dalam kejujuran, yaitu:

1. Mendapat jaminan hidup yang pasti dari Allah.
Umat Allah yang hidup dalam kejujuran, mendapat jaminan hidup yang pasti dari Allah. Jaminan hidup yang pasti dari Allah ini mencakup: jaminan keselamatan hidup kekal; jaminan kesehatan fisik dan jaminan kebutuhan materi. Terkait dengan hal itu, penulis kitab Mazmur menulis demikian: “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya” – Mazmur50:23.

2. Mendapat kehormatan untuk bergaul karib dengan Allah.
Umat Allah yang hidup dalam kejujuran, membuat Allah bergaul dengannya. Artinya ada intimasi antara Allah dengan umat-Nya. Terkait dengan hal itu, penulis kitab Amsal menulis demikian: “Karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia beragul erat” – Amsal 3:32.

3. Mendapat pertolongan dari Allah.
Umat Allah yang hidup dalam kejujuran, akan mendapatkan pertolongan dari Allah. Terkait dengan hal itu, penulis kitab Amsal menulis demikian: “Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya” – Amsal 2:7.

Itulah beberapa keuntungan yang akan diperoleh ketika kita hidup dalam kejujuran. Oleh karena itu, marilah kita hidup dengan jujur, supaya kita tiak merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain. Lebih dari itu, Allah dipermuliakan di dalam hidup kita dan kita pun diberkati oleh Allah sehingga kita bisa menjadi saksi Kristus bagi dunia yang penuh dengan kebohongan. Amin