Translate

Hidup Kristen Yang Tampil Beda 1

Hidup Kristen yang tampil beda ~ Kehidupan Kristen adalah kehidupan yang tampil beda. Tampil beda bukan berarti aneh. Hidup yang tampil beda merupakan buah dari karya Allah di dalam dan melalui Tuhan Yesus yang dialami oleh setiap orang Kristen – 2 Krointus 5:17.  

Ketika ia berada di dalam Kristus, ia masih ada di dalam dunia yang penuh dengan pencobaan tantangan, penderitaan oleh karena nama Kristus. Bagaimana kehidupan yang berbeda ini tetap terus dipeliharanya di tengah penderitaan seperti yang dialami oleh jemaat penerima surat Petrus, yakni jemaat Kristen yang ada di Asia Kecil yang memperoleh tekanan dari dalam oleh karena berbagai ajaran sesat yang menurunkan Kristus sebagai Allah, dari luar oleh tekanan pemerintah Romawi yang mengejar dan menyiksa orang Kristen karena imannya kepada Kristus sebagai Tuhan. Dalam kondisi inilah kehidupan yang berbeda menjadi suatu tantangan. Ada kehidupan yang berbeda itu tetap konsisten atau kehilangan identitasnya. 


Pada teks ini ada beberapa nasehat yang diberikan oleh rasul Petrus, agar jemaat Tuhan tetap mempunyai kehidupan yang berbeda:

1. Hidup dalam kekudusan (ay. 11)
Hidup dalam kekudusan adalah perintah yang diberikan rasul Petrus bagi jemaat di Asia Kecil. Ia menulis dalam I Petrus 1:14-16. Ay. 16, ku-duslah kamu sebab Aku kudus. Mengapa seorang Kristen harus hidup dalam kekudusan karena Allah yang disembahnya adalah kudus. Kudus sebagai status, diperoleh setiap orang percaya melalui karya penebusan Kristus di kayu salib (ay. 18-19). Ketika Ia percaya kepada Kristus. Ia ada di dalam Kristus. Ia menjadi kudus karena ia ada di dalam Kristus.
 
Kekudusan berbicara mengenai proses setiap hari bagi setiap orang Kristen untuk menjadikan Kristus nyata dalam hidupnya. Rasul Paulus menjelaskan mengenai kebenaran ini dalam surat Kolose 1:6-8,9-10. Dalam teks ini hidup dalam kekudusan ditandai oleh:

Hidup menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Kata menjauhkan diri diterjemahkan dari kata Yunani apexomai, yang dapat berarti, abstain (berpantang, menjauhkan diri, tak memberi suara). To hold one’s self (Mematikan diri sendiri), refrain (menahan diri). Menjauhkan diri, mematikan diri, menahan diri ini adalah kata kerja present, artinya menjauhkan diri, mematikan diri, menahan diri terus menerus, setiap hari. Inilah yang disebut sebagai suatu proses berperang. “berjuang melawan jiwa”.

Menjauhkan diri dari apa? Rasul Petrus, menyebutnya sebagai keinginan-keinginan daging. Kata keinginan-keinginan daging. Kata daging diterjemahkan dari kata Yunani sarkisos yang menunjuk pada yang bersifat jasmaniah, badaniah (hikmat dunia-wi dan pikiran duniawi). Sedangkan keingi-nan diterjemahkan dari kata Yunani, epithumia, yang berarti bernafsu, berhasrat, berahi terhadap, keinginan yang sangat kuat. Contoh kasus dalam Alkitab yang dapat dilihat yakni, kasus antara Yusuf dan istri Potifar yang dikuasai oleh keinginan daging (memandang dengan berahi).

Rasul Petrus menyebut kenyataan ini sebagai “yang berjuang melawan jiwa”. Kata berjuang diterjemahkan dari kata Yunani strateuomai yang berarti, perang, peperangan, prajurit, serdadu. Ini menunjukkan suatu kondisi yang bertentangan dalam kehidupan setiap hari. Rasul Paulus juga mengalami keadaan ini yang ditulis dalam Roma 7:23-24, dia menjawab pertanyaan ini dengan menyata-kan syukur oleh Yesus Kristus ia mampu. Pada pasal yang ke-8, ia menulis bagaimana supaya dapat hidup berkemenangan terhadap keinginan daging itu yakni hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh. Kehidupan inilah yang akan membuat seorang Kristen hidup menang terhadap keinginan daging, ia hidup mematikan perbuatan-perbuatan tu-buh (daging) (Roma 8:9;13-14).

Perhatikan kehidupan kota di mana kita ada, Indonesia dan dunia di mana kita hidupk. Kehidupan kedagingan, kefasikan se-tiap hari makin meningkat (Roma 1:18-32; II Petrus 2:1-22, kehidupan kefasikan yang diberi contoh yakni kejatuhan malaikat, zaman Nuh dan Lot). Perkembangan teknologi informasi, media, transportasi, il-mu pengetahuan menjadikan kehidupan ini dapat menjadi gaya hidup. Perhatikan apa yang disebutkan rasul Paulus dalam Galatia 5:19-21; banding dengan I Yohanis 2:15-17 (keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup). 

Bagaimana sehingga seorang Kristen (pe-muda/I, orang tua, anak-anak remaja) menang dalam peperangan kedagingan dan roh saat ini tidak lain, hidup dalam firman Allah (Mz. 119:9-11,105), hidup dilahirkan kembali dari firman Allah (I Pet. 1:23-25), hidup Takena (tahu siapa lawan anda, ambil seluruh perlengkapan senjata Allah, kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-20).