Belajar Dari Cara Daud Menyelesaikan Dosanya
Belajar dari cara Daud menyelesaikan dosanya ~ Menurut perspektif Allah pasca Adam dan Hawa jatuh
ke dalam dosa, maka semua keturunannya menjadi pendosa. Daud, saya dan juga
pembaca adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Sebagai keturunan dari Adam dan
Hawa, maka kita mewarisi dan berpotensi untuk berbuat dosa.
Daud adalah
seorang pendosa yang telah melakukan perbuatan berdosa. Dosa yang dilakukan
oleh Daud ialah berzinah dengan istri Uria yaitu Betsyeba dan membunuh suaminya
– 2 Samuel 11:1-27. Tuhan mengutus nabi Natan untuk menyingkapkan dosa yang
telah diperbuat oleh Daud. Dengan rendah hati Daud menyadari perbuatannya dan
jujur serta tulus hati mengakuinya sehingga Tuhan mengampuni dosanya – 2 Samuel
12:13.
Daud dalam
pimpinan Roh Kudus menulis Mazmur 51:1-21. Isi dari Mazmur tersebut mengisahkan
tentang hidup pribadinya dengan semua keberdosaannya. Apa yang bisa kita ambil
sebagai suatu pelajaran penting terkait dengan cara Daud menyelesaikan dosanya?
Berikut ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran, yaitu:
1. Berani mengakui keberdosaannya – Mazmur 51:1-21.
Daud
secara sadar dan dalam pimpinan Roh Kudus mengakui bahwa ia adalah orang
berdosa. Sebagai orang berdosa tentunya ada tabiat, keinginan, kuasa dosa di dalam
batin dan hatinya. Semua itu sudah dia peroleh sejak di dalam kandungan ibunya –
Mazmur 51:7. Daud mengakui bahwa sesungguhnya ia telah berjuang melawan dosa
dengan semua keinginannya, namun selalu gagal – Mazmur 51:5.
Sama seperti kita juga yang acap kali jatuh ke dalam dosa walau pun sudah berusaha sedemikian rupa tetapi masih juga berdosa. Daud mengakui bahwa perzinahanya degan Betsyeba dan pemnuhan yang telah dilakukannya terhadap Uria merupakan perbuatan yang keji dan sebagai sebuah tindakan pemberontakan melawan Allah dan firman-Nya – Mazmur 51:6.
Sama seperti kita juga yang acap kali jatuh ke dalam dosa walau pun sudah berusaha sedemikian rupa tetapi masih juga berdosa. Daud mengakui bahwa perzinahanya degan Betsyeba dan pemnuhan yang telah dilakukannya terhadap Uria merupakan perbuatan yang keji dan sebagai sebuah tindakan pemberontakan melawan Allah dan firman-Nya – Mazmur 51:6.
Bagaimana
dengan kita? Beranikah kita dengan terbuka/transparan, jujur dan dengan rendah
hati mengakui keberdosaan dan semua perbuatan jahat yang telah kita lakukan di
hadapan Tuhan dan juga kepada sesama? Daud telah memberikan teladan kepada
kita, biarlah kita oleh dorongan Roh Kudus dapat melakukan seperti yang telah
dilakukan oleh Daud.
2. Berani menyatakan akibat dari dosanya – Mazmur 51:10,
13-14, 18-19.
Dosa tentu
berdampak besar dalam kehidupan Daud dan juga dalam kehidupan kita. Berikut beberapa
dampak dari dosa di dalam kehidupan Daud dan tentunya di dalam kehidupan kita
juga, yaitu: Satu, dosa menyebabkan
hilangnya sukacita abadi dari Tuhan dalam hidup – Mazmur 51:10. Dua, dosa menyebabkan hilangnya damai
sejahtera Allah dalam hidup kita – Mazmur 51:14. Tiga, dosa menyebabkan persekutuan dengan Tuhan menjadi tidak
harmonis – Mazmur 51:13. Empat, Daud
mengakui bahwa sesungguhnya dosa tidak dapat diselesaikan apa dan siapapun
termasuk oleh korban bakaran sekalipun – Mazmur 51:18. Lima, Daud menyadari bahwa dosanya hanya dapat dihapus oleh Allh dengan
penyesalan yang sedalam-dalamnya dengan hati yang hancur dan kesediaan untuk
meninggalkan dosa itu selama-lamanya – Mazmur 51:19.
3. Berani memohon belas kasihan dan pengampunan dari
Allah – Mazmur 51:3-4, 9-10, 12-14, 20-21.
Dalam sikap rendah hati, Daud memohon belas kasihan dan pengampunan dari Tuhan. Permohonannya meliputi, yaitu: Satu, hapuskanlah pelanggaranku dan kasihanilah aku – Mazmur 51:3. Dua, bersihkan aku seutuhnya dan sucikanlah aku dari dosaku – Mazmur 51:4, 9. Tiga, jadikanlah hatiku kudus dan perbaharuilah batinku dengan RohMu yang kudus – Mazmur 51:12. Empat, jangan ambil Roh-Mu daripadaku – Mazmur 51:13. Lima, lengkapi aku dengan Roh-Mu yang kudus – Mazmur 51:14. Enam, berilah saya damai, sukacita yang datang dari Roh-Mu yang kudus – Mazmur 51:10. Tujuh, berkatilah umat-Mu – Mazmur 51:20-21.
Dalam sikap rendah hati, Daud memohon belas kasihan dan pengampunan dari Tuhan. Permohonannya meliputi, yaitu: Satu, hapuskanlah pelanggaranku dan kasihanilah aku – Mazmur 51:3. Dua, bersihkan aku seutuhnya dan sucikanlah aku dari dosaku – Mazmur 51:4, 9. Tiga, jadikanlah hatiku kudus dan perbaharuilah batinku dengan RohMu yang kudus – Mazmur 51:12. Empat, jangan ambil Roh-Mu daripadaku – Mazmur 51:13. Lima, lengkapi aku dengan Roh-Mu yang kudus – Mazmur 51:14. Enam, berilah saya damai, sukacita yang datang dari Roh-Mu yang kudus – Mazmur 51:10. Tujuh, berkatilah umat-Mu – Mazmur 51:20-21.